Parman Kaget, Polisi yang Diantarnya Cuma Cari Botol di Gunung Ciremai, Gemetar saat Tahu Isinya

warga atas nama Parman ini mengajak rekan lainnya untuk menemaninya dan para polisi tersebut ke lokasi yang dimaksud.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Sejumlah warga yang mengantar langsung para polisi ke lokasi penemuan bahan peledak bercerita di lapangan voli di Blok Malarhayu, Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Selasa (5/10/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Pengakuan teroris Imam Mulyana soal bom di Gunung Ciremai ramai diperbincangkan.

Imam Mulyana saat ini ditahan polisi atas kasus terorisme.

Dialah oramg yang menunjukkan adanya bom berdaya ledak tinggi yang disiapkan untuk teror di Indonesia.

Tak main-main karena bom itu jika ditotal beratnya sampai 35 kg dan memiliki daya ledak tinggi.

Bom itu dijuluki ibu segala setan alias Mother of Satan karena daya rusaknya yang luar biasa.

Kisah pencarian bom itu bahkan sampai membuat warga gemetaran.

Pemandangan Gunung Ciremai dari Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Senin (9/8/2021).
Pemandangan Gunung Ciremai dari Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Senin (9/8/2021). (Tribun Jabar/Eki Yulianto)

Sejumlah warga memang diajak langsung oleh kepolisian untuk menemukan lokasi penyimpanan bahan peledak di bawah Kaki Gunung Ciremai wilayah Majalengka.

Kepala Dusun Malarhayu, Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Udi (45) mengatakan, ada tujuh warganya yang diajak langsung ke lokasi penemuan.

Namun, para warga tersebut tak mengetahui, tujuan para polisi mengajak ke lokasi yang diketahui dikenal oleh masyarakat dengan Karanglenang tersebut.

"Jadi awalnya itu, salah satu warga bertemu banyak polisi. Lalu polisi itu nanya tahu Karanglenang enggak? Warga saya jawab tahu. Tapi, pas ditanya ada apa, polisi enggak jawab. Itu kejadiannya Kamis sore," ujar Udi saat ditemui di Blok Malarhayu, Selasa (5/10/2021).

Setelah itu, warga atas nama Parman ini mengajak rekan lainnya untuk menemaninya dan para polisi tersebut ke lokasi yang dimaksud.

Namun, karena waktu sudah menjelang malam, baik Parman maupun polisi tak bisa menjangkau lokasi yang diinginkan.

"Jadi 2 hari, hari pertama Kamis sore para polisi sudah banyak yang ke sini (Blok Malarhayu) minta ditunjukkan ke lokasi Karanglenang. Tapi karena kesorean, dilanjut besok paginya (Jumat)," ucapnya.

Saat Jumat, sambung Udi, sejak pagi para anggota kepolisian sudah bersiap-siap melanjutkan perjalanan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved