Rebutan Lahan Tebu

Anak Buah AHY Angkat Bicara soal Insiden Berdarah di Lahan Tebu PG Jatitujuh, Bilang Begini

Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron angkat bicara soal konflik yang terjadi di PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) di wilayah HGU PG Jatitujuh.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
TribunCirebon.com/Handhika Rahman
Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron angkat bicara soal konflik yang terjadi di PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) di wilayah hak guna usaha (HGU) PG Jatitujuh, Kabupaten Indramayu. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron angkat bicara soal konflik yang terjadi di PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) di wilayah hak guna usaha (HGU) PG Jatitujuh, Kabupaten Indramayu.

Herman Khaeron mengatakan, ia turut prihatin soal bentrok yang membuat dua orang meninggal dunia pada Senin (4/10/2021).

"Saya juga turut berbela sungkawa atas korban jiwa petani meninggal dua orang, seraya mengajak mari kita dudukkan sengketa lahan ini dengan musyawarah dan mengedepankan kebersamaan," ujar dia melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun , Rabu (6/10/2021).

Konflik di kawasan HGU PT RNI (persero) ini disampaikan dia, telah berlangsung lama.

Pihak DPR RI pun sudah beberapa kali memfasilitasi pertemuan dengan Kementerian Kehutanan sebagai pemilik lahan dan PT RNI (Persero) sebagai pemilik HGU kebun tebu tersebut.

Akan tetapi, konflik tersebut tidak pernah selesai. 

Direksi RNI, dikatakan Herman Khaeron, tidak pernah mendudukkan persoalan ini dengan baik, bahkan selalu dengan cara-cara pendekatan aparat. 

"Saya meyakini, jika RNI serius menangani konflik pertanahan ini, dapat selesai secara baik dan dibangun sinergi saling menguntungkan antara BUMN dan warga sekitar," ujar politisi Partai Demokrat tersebut.

"Nasi sudah jadi bubur, saat ini telah menelan korban jiwa, dan jika tidak diselesaikan secara komprehensif akan terus terjadi konflik yang berkepanjangan, dan merugikan harmonisasi antarwarga," lanjut Herman Khaeron.

Herman Khaeron berharap polisi dapat menegakkan hukum seadil-adilnya, termasuk memproses persoalan yang menyebabkan terjadinya tragedi berdarah tersebut.

Selain itu membebaskan warga yang tidak bersalah.

Kepada aparat kepolisian, Herman Khaeron juga menyampaikan, tidak perlu represif dan fokus menegakkan keadilan.

Seperti diketahui, anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari Partai Demokrat Taryadi sekaligus ketua F-Kamis sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi atas kejadian tersebut.

Kendati demikian, ia meyakini, Taryadi tidak terlibat dalam bentrok tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved