Breaking News

Rebutan Lahan Tebu

Detik-detik Penggarap Lahan Kebun Tebu Diserang, 2 Meninggal, Ada Anggota DPRD yang Diamankan

Seorang anggota DPRD Indramayu dikabarkan termasuk dalam daftar orang yang ditangkap terkait kerusuhan maut di kebun tebu di perbatasan Indramayu-Maja

Editor: Ravianto
Tribun Cirebon/Handhika Rahman
Polisi mengamankan 19 orang setelah terjadi insiden berdarah di lahan tebu PG Jatitujuh di perbatasan Indramayu-Majalengka, Senin (4/10/2021). Mereka diamankan di Mapolsek Cikedung Indramayu. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Seorang anggota DPRD Indramayu dikabarkan termasuk dalam daftar orang yang ditangkap terkait kerusuhan maut di kebun tebu di perbatasan Indramayu-Majalengka, Senin (4/10/2021).

Sejauh ini sudah ada 24 orang yang diamankan polisi dalam penyerbuan yang membuat 2 orang meninggal dunia itu.

Dari 24 orang itu, 19 di antaranya ditangkap di sekitar area bentrok maut.

Sedangkan 5 orang lainnya diamankan di tempat berbeda.

Di penangkapan pertama, polisi melakukan penyisiran di lokasi kejadian dan mengamankan sebanyak 19 orang.

Setelah itu polisi kembali bergerak.

Puluhan polisi menggerebek sebuah rumah di Desa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu.

Dalam penggerebekan tersebut, sebanyak 5 orang diamankan polisi.

Semuanya diduga merupakan anggota Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (FKamis).

Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, salah satu terduga pelaku yang diamankan itu diketahui juga merupakan pengurus FKamis sekaligus anggota DPRD Kabupaten Indramayu.

Anggota DPRD Kabupaten Indramayu itu berinisial T.

Meski demikian, belum diketahui secara pasti peran dari para pelaku tersebut.

Termasuk peran anggota DPRD Kabupaten Indramayu berinisial T.

"Kasus ini masih kami dalami dahulu, mohon waktunya," ujar Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif.

Para pelaku kemudian digelandang oleh polisi.

Mereka langsung dinaikkan ke dalam mobil baracuda untuk kemudian dibawa ke Mapolres Indramayu.

Polisi saat mengamankan seorang terduga pelaku yang menewaskan 2 petani tebu warga Majalengka pada lahan tebu PG Jatitujuh di Desa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Senin (4/10/2021).
Polisi saat mengamankan seorang terduga pelaku yang menewaskan 2 petani tebu warga Majalengka pada lahan tebu PG Jatitujuh di Desa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Senin (4/10/2021). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Detik-detik penyerangan sekelompok orang terhadap penggarap lahan di lahan tebu diungkapkan seorang saksi mata.

Ia menyebut suasana seperti perang yang berat sebelah.

Korban yang sudah jatuh ke parit pun dianiaya tanpa ampun.

Akibat kejadian ini dua orang meninggal dunia.

Mereka merupakan warga kecamatan Jatitujuh, Majalengka.

Saksi mata menduga pelaku penyerangan adalah kelompok tani dari Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (FKamis) Kabupaten Indramayu, Senin (4/10/2021).

Peristiwa itu terjadi di kawasan lahan tebu PG Jatitujuh sekitar pukul 11.00 WIB di mana dua korban bersama warga lainnya yang tergabung dalam kemitraan PG Jatitujuh sedang melakukan penggarapan lahan.

Sekelompok orang datang dan langsung menyerang mereka.

Akibatnya Suenda alias Buyut asal Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh dan Yaya asal Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh mengalami luka serius hingga meninggal dunia.

Mereka mengalami luka serius di bagian kepala.

Seorang saksi mata, Yaya Sumarya (34) mengatakan, peristiwa itu berawal pada malam hari sebelumnya, di mana ia mendengar pembicaraan Yaya selaku bosnya terkait pembajakan lahan.

Bosnya tersebut diminta menerjunkan alat berat di lokasi tertentu di kawasan lahan tebu PG Jatitujuh.

"Nah, hari ini tadi kami pukul 09.30 WIB melakukan pembajakan lahan sampai pukul 10.30 WIB," ujar Yaya saat ditemui di Puskesmas Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Senin (4/10/2021).

Saat sedang melakukan pembajakan lahan, pihaknya mendapatkan aksi penyerangan dari sekelompok yang membawa senjata tajam.

Diduga, pihaknya diserang oleh kelompok masyarakat yang berasal dari F-Kamis (Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan).

"Kami tiba-tiba ada penyerangan, kemungkinan besar dari FKamis. Akibatnya ada korban dua orang," ucapnya.

Penyerangan itu akhirnya berbuntut bentrok, yang mana dua warga Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka menjadi korban hingga tewas.

"Saat itu seperti perang, kami lagi garap lahan kemudian diserang. Semua pekerja berlarian dan korban ini jatuh ke parit langsung dibacok oleh mereka," ujar dia.

Melihat korban yang terluka parah, Yaya dan pekerja lainnya berusaha membantu korban.

Namun nahas, meski sempat dibawa ke Puskesmas Jatitujuh kedua nyawa korban tidak tertolong. 

"Luka bacok di kepala, leher, dan tangan," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved