Persib Bandung
Pelatih Persib Robert Allberts Dijual Rp 1.933 di Toko Online, Deskripsi Produk Bikin Nyelekit
Wajah pelatih Persib Bandung, Robert Alberts terpampang dalam etalase sebuah toko online.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID - Wajah pelatih Persib Bandung, Robert Alberts terpampang dalam etalase sebuah toko online.
Robert Alberts berada di deretan jersey Persib Bandung.
Seakan barang, Robert Alberts dijual di toko online dengan harga jauh lebih murah dibandingkan jersey dan merchandise Persib.
Akun @tomytrianggoro33 yang mencantumkan lokasi Kota Bandung itu menjual pelatih Persib Bandung dengan harga Rp 1.933.
Harga tersebut identik dengan tahun lahir Persib Bandung, yakni pada 14 Maret 1933.
Baca juga: Persib 4 Kali Imbang, Bobotoh Geulis Ini Minta Jargon Menang Bersama Diganti: Biar Gak Imbang Terus
Baca juga: Headline Tribun Jabar, Bobotoh Teriak Rene Out! Buntut Persib Bandung Main Imbang 4 Kali di Liga 1
"Dijual Pelatih Persib Bandung, Minus 4x seri dan miskin taktik," begitu nama produk yang dicantumkan penjual, dikutip pada Senin (4/10/2021).
Tidak hanya itu, penjual juga menuliskan kata-kata nyelekit pada deskripsi produk.
"Barang second, masih layak pakai," tulisnya.
Munculnya wajah Robert Alberts di toko online diduga merupakan buntut pertandingan Persib Bandung dengan PSM Makassar yang jauh dari kata memuaskan.
Laga tersebut berakhir imbang dengan skor 1-1.
Permain Persib Bandung di seri pertama Liga 1 2021/2021 tidak sebanding dengan skuat mahal yang dimilikinya.
Persib Bandung hanya mampu meraih dua kali kemenangan dan empat hasil imbang.
Hasil imbang terebut diraih secara beruntun sehingga memantik kekecewaan bobotoh, pendukung Persib Bandung.

Manajemen Tak Menjawab
Terkait dengan munculnya kritik bobotoh terhadap Persib Bandung dengan cara 'unik', menjual pelatih Robert Alberts di toko online, manajemen Persib belum mau berkomentar.
Direktur PT PERSIB Bandung Bermartabat (PT PBB), Teddy Tjahjono dan Manajer Umuh Muchtar belum bisa dimintai komentar.
Wartawan Tribunjabar.id sudah menghubungi keduanya, tapi telepon tidak diangkat.
Skuat Mentereng tapi Hasil Buruk
Pengamat sepak bola Indonesia, Supriyono Prima menilai permainan Persib Bandung Bandung di seri pertama Liga 1 2021/2022 jauh dari kata memuaskan.
Dengan komposisi skuat tim mentereng, Persib hanya mampu meraih dua kali kemenangan dan empat hasil imbang.
Supriyono Prima menilai, kekurangan Maung Bandung terletak pada kreativitas di lini serang. Hal ini, kata dia, sudah terlihat sejak Piala Menpora beberapa waktu lalu dan kini kembali terjadi.
"Saya pikir pembelian Marc Klok dan Mohammed Rashid itu hasil evaluasi ketika Piala Menpora. Tetapi kenyataannya masih deadlock juga," ujar Supriyoni kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Minggu (3/10/2021).
Namun dia memahami, penampilan Persib yang belum sempurna diakibatkan oleh terhentinya kompetisi selama 1,5 tahun akibat pandemi Covid-19. Pramusim yang seharusnya bisa menjadi tempat untuh mengasah taktik dan strategi pun tidak berjalan optimal.

Baca juga: Tanda-tanda Kutukan Pelatih Asing Persib Bandung Mulai Muncul, Bobotoh Minta Robert Alberts Mundur
"Untuk pre season itu kan paling minim empat minggu. Ini kan cuman dua minggu. Ada yang malah seminggu. Jadi kebugaran pemain pun pasti akan berpengaruh untuk bisa pelatih itu menjalankannya timnya," katanya.
Supriyono mewajarkan aksi bobotoh yang melakukan protes keras kepada Persib usai pertandingan kontra PSM Makassar, Sabtu (2/10). Baginya, Persib sebagai klub besar dan memiliki ambisi juara akan juga mendapat tekanan yang sangat besar dari bobotoh.
"Kalau untuk level Persib wajar. Eksepktasi masyarakat terutama bobotoh tinggi wajar. Karena ini tim mengkilap duit banyak. Naturalisasi di situ berapa orang. Enggak mau lah tim kebanggaannya dengan reputasi yang luar biasa banyak beli pemain tapi kok performanya seperti itu. Wajar sih kalau menurut saya," ucapnya.
Dengan diperkuat oleh pemain berkualitas, lalu kondisi finansial yang begitu kuat, sera didukung oleh pelatih jempolan, Supriyoni menyebut sudah sewajarnya bobotoh memiliki ekspektasi tinggi.
"Artinya ada yang salah. Baik itu dari taktikalnya dari pemilihan pemain kan bisa saja. Tinggal Robert bisa mampu menjawab gak itu tanggung jawaban coach Robert membeli pemain yang notabenenya banyak sekali orang-orang dari Belanda juga," katanya.
Meski tidak masalah dengan protes bobotoh, Supriyono tidak sepakat apabila manajemen Persib memutuskan untuk memecat Robert sebagai pelatih. Menurutnya, pelatih asal Belanda itu masih layak diberikan kesempatan.
"Kalau aku sih kasih waktu. Karena kan dengan situasi kompetisi panjang gak bergulir. Kan dia juga harus memilih komposisi yang terbaik. Kan dia juga harus melihat kebugaran setiap individu. Mudah-mudahan dari beberapa match yang sudah dijalankan itu bisa menjadi evaluasi. Toh belum banyak pemain dicoba," katanya.

Baca juga: Tagar #ReneOut, Tanda Kutukan Pelatih Asing Persib Muncul, Pengamat: Tim Ini Mengkilap Tapi Kok
Walaupun diberi waktu untuk memperbaiki timnya, Supriyono mengingatkan bahwa Persib kini sudah kembali berkompetisi. Artinya, setiap pertandingan harus dimaksimalkan agar bisa menjadi juara di akhir musim.
"Kalau aku sih iyah harus sabar saja. Cuman kadang- kadang kan kalau berbicara kompetisi itu kan poin ya. Kalau sabar terus dapatnya imbang terus ya repot juga. Artinya tim ini mengkilap tapi kok tidak sesuai dengan performa yang ada di lapangan," ucapnya.
Situasi seperti ini ternyata tidak hanya dialami oleh Persib. Beberapa tim pun saat ini sedang mendapat tekanan hebat dari para suporternya. Mereka merasa penampilan tim kesayangannya jauh dari harapan.
Terkait fenomena ini, Supriyono menilai sepak bola Indonesia sudah bukan hanya berbicara tentang industri. Namun ada gengsi yang sangat besar di dalammnya.
"Sepak bola juga sudah menjadi satu kekuatan gengsi yang luar biasa. Tidak hanya daerah tapi bagaimana presitge itu terjadi. Artinya meraka punya tim kebanggan itu tidak mau turun gak mau jelek performanya," ujarnya.
Sebenarnya, mantan pemain Timnas Indonesia itu melihat ada solusi bagi Persib ketika sulit memenangkan pertandingan. Menurutnya, rotasi menjadi jalan yang harus diambil pelatih mengingat fisik para pemain belum mencapai level terrtentu.