Persib Bandung
Manajemen Persib Bandung Akhirnya Luluh, Ajak Bobotoh Bertemu Usai Dikritik dan Aksi Menjual Robert
Manajemen Persib Bandung mengundang bobotoh untuk bertemu seusai dikritik.
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung mendapat tekanan dari bobotoh menyusul hasil buruk di seri pertama Liga 1 2021/2022.
Kritik kepada Maung Bandungbelum juga mereda.
Usai melakukan protes melalui media sosial dan secara langsung di Graha Persib juga kepada para pemain yang tengah menaiki bus, kini ada aksi yang cukup unik.
Pelatih Persib, Robert Alberts, sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas performa tim 'dijual' di salah satu toko online terkemuka di Indonesia.
Pelatih asal Belanda itu dijual dengan harga Rp 1.933.
Dari penulusuran Tribun Jabar, ada beberapa orang yang menjual Robert di toko online. Satu di antaranya adalah akun @tomytrianggoro33. Dia memberi nama produk itu dengan 'Dijual Pelatih Persib Bandung, Minus 4x seri dan miskin taktik'.
Selain itu, akun @tomytrianggoro33 memasang sosok Robert di foto produk yang sedang mengenakan baju bewarna biru bertuliskan nama inisialnya, RA pada bagian dada. Pada keterangan produknya pun, @tomytrianggoro33 menuliskan 'Barang second, masih layak pakai'.
Tribun Jabar mencoba menghubungi pihak manajemen Persib mulai dari Direktur PT PBB Teddy Tjahjono, Komisaris PT PBB Umuh Muchtar dan Kuswara S Taryono untuk diminati keterangan. Namun pesan maupun telepon yang yang dikirimkan kepada pihak manajemen tak ada jawaban.
Pun dengan Robert serta para pemain yang coba dihubungi oleh Tribun Jabar untuk dimintai keterangan.
Namun lagi-lagi pesan maupun telepon yang dilakukan tidak membuahkan hasil.
Ketua Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber), Asep Abdul menilai apa yang dilakukan bobotoh untuk menjual Robert di toko online sebagai sesuatu yang wajar. Asep mengatakan, hal ini merupakan bentuk kepedulian bobotoh terhadap performa tim.
"Di bobotoh banyak cara, banyak cara penyampain kritiknya. Menurut saya rasa wajar karena kekecewaan. Bobotoh mah memang super eksrta dalam segala sesuatunya. Jangankan sekarang zaman dulu saja sebelum ada media sosial sangat menekan kalau bobotoh," ujar Asep kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, kemarin.
Asep menambahkan, protes yang dilakukan bobotoh selama ini tidak lain hanya untuk menuntut manajemen segera melakukan evaluasi terhadap performa tim.
Sebab dengan skuat mewah yang dimiliki Persib serta segala fasilitas lainnya, tak ada alasan untuk tidak menang.