Korban Kekerasan Mengadu ke Sini, Ada Pendampingan Gratis, dari Curhat Istri Kedua hingga Rudapaksa

Apabila Anda korban kekerasan seksual, korban bullying, korban kekerasan rumah tangga, atau masalah lainnya, segera lapor.

Penulis: Tiah SM | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Tiah SM
Listiyaningati, Psikolog Biro Psikologi Panata Jiwa 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Anda punya masalah keluarga atau masalah pribadi? Tak perlu bingung mencari tempat curhat, datang lah ke UPT P2TP2A Kota Bandung, di Jalan Ibrahim Adjie no 84.

Apabila Anda korban kekerasan seksual, korban bullying, korban kekerasan rumah tangga, atau masalah lainnya, segera lapor.

Anda akan dilayani psikolog yang akan mencari solusi masalah dan didampingi pengacara. Hebatnya pelayanan ini gratis.

Baca juga: Akal-akalan Kakek Bejat di Sumedang Rudapaksa Cucu Tiri, Iming-iming Kuota hingga Ancam Dihabisi

Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) merupakan milik pemerintah Kota Bandung di bawah Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM).

Listiyaningati, Psikolog Biro Psikologi Panata Jiwa yang juga sebagai konselor tenaga ahli di UPT P2TP2A Kota Bandung mengatakan tiga bulan terakhir yang mengadu dan meminta memecahkan masalah adalah istri kedua alias pelakor.

"Saat ini lagi tren istri kedua, mengadu karena merasa diperlakukan tidak adil," ujar Listiyaningati, di kantornya, Senin (4/10).

Menurut Lies, sapaan Listiyaningati, para istri kedua minta dicarikan solusi karena merasa diacuhkan keluarga besar suaminya. khususnya orangtua suami sikap terhadap cucunya berbeda.

Sementara yang mengadu mengalami kekerasan seksual mulai daru usia balita sampai usia 74 tahun.

Baca juga: Pilu di Balik Kasus Siswi SMP Banyuwangi Buang Bayinya ke Sumur, Korban Rudapaksa Kakek 60 Tahun

Lies menuturkan, ia menangani kasus kekerasan seksual dalam setahun mencapai 354 kasus.
"Hampir setiap hari ada yang mengadu korban kekerasan, pelakunya juga mulai dari murid SD, sampai kakek,.mulai dari bradalan sampai guru gaji," ujarnya.

Lies memgatakan, saat ini sedang menangani nenek usia 74 tahun yang diselingkuhi pacarnya 75 tahun.

"Si nenek bertemu pacarnya saat sama sama mengambil pensiun, tapi setelah hidup bersama, si pacar tak mau nikahi bahkan punya pacar baru," ujar Lies.

Sedangkan ada satu nenek lagi pengantin baru berusia 66 tahun, mengeluh karena suaminya setiap malam selalu ingin berhubungan sementara kemampuan sudah tidak ada baik si nenek maupun si kakek.

"Si nenek merasa ada kekerasan seksual karena harus melayani setiap malamnya lima jam," ujarnya.

Lies mengatakan, kasus nenek dan istri kedua harus sabar menghadapinya dan memberikan solusi dengan tepat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved