Liga Italia
Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi Pernah Bikin Nerazzurri Menangis, Kini Dituntut Lunasi Utang
Saat ini Simone Inzaghi adalah pelatih Inter Milan. Namun, 19 tahun lalu Inzaghi ikut membuat I Nerazzurri menangis di Olimpico.
TRIBUNJABAR.ID - Saat ini Simone Inzaghi adalah pelatih Inter Milan. Namun, 19 tahun lalu Inzaghi ikut membuat I Nerazzurri menangis di Olimpico.
Sang juara bertahan Inter Milan tampil bagus di bawah asuhan Simone Inzaghi pada awal musim ini.
Hasil terkini, I Nerazzurri sukses menekuk Sassuolo 2-1 pada laga pekan ketujuh kompetisi teratas Liga Italia, Serie A.
Tak hanya belum tersentuh kekalahan, Inter-nya Inzaghi juga sangat produktif dengan 22 kali menjebol gawang lawan.
Baca juga: Franck Kessie Belum Perpanjang Kontrak, AC Milan Incar Gelandang Atletico, tapi Ada 1 Kendala
Lautaro Martinez dkk menjadi tim paling subur di Serie A hingga giornata ketujuh.
Kemampuan Simone Inzaghi dalam meramu taktik yang membuat Inter Milan tampil stabil pun mendapat banyak pujian.
Terlebih, musim ini I Nerazzurri ditinggal dua pilarnya, yaitu Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi.
Simone Inzaghi Terlibat dalam "tragedi" 5 Mei
Tragedi 5 Mei atau yang dikenal dengan "5 Maggio" merupakan salah satu momen paling tidak bisa dilupakan di Liga Italia.
Pada tanggal tersebut di tahun 2002, Inter Milan harus menangis karena scudetto melayang pada pertandingan pekan terakhir.
Menariknya, Simone Inzaghi, yang kini menjadi pelatih Inter Milan, terlibat dalam laga dramatis tersebut.
Ia menghuni skuad Lazio dan bermain sejak menit pertama.
Baca juga: AC Milan Dominasi Daftar Wonderkid di Serie A, Pemain Liga Italia Lebih Muda daripada Liga Inggris
I Nerazzurri bertamu ke Stadion Olimpico, kandang Lazio, pada giornata ke-34 alias terakhir Serie A musim 2001-2002, 5 Mei 2002.
Inter Milan, yang ketika itu dilatih Hector Cuper, hadir di Olimpico dengan status pemuncak klasemen, unggul satu poin atas Juventus yang berada di peringkat kedua.
I Nerazzurri menghidupkan harapan scudetto ketika Christian Vieri menjebol gawang Luca Marchegiani saat laga baru berjalan 12 menit.