Anak Keluarga Miskin Majalengka Diduga Busung Lapar, Meski 21 Tahun Berat Badan Hanya 20 Kg

remaja putri bernama Suheni (21), warga Blok Badak Dua Desa Payung Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka menderita busung lapar karenat gizi buruk

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Eki Yulianto
Suheni (21), warga Blok Badak Dua, Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka yang mengalami kelainan rahang hingga berakibat gizi buruk. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar.id, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Seorang remaja putri bernama Suheni (21), warga Blok Badak Dua Desa Payung Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka menderita busung lapar karenat gizi buruk

Kondisi Suheni tampak cukup memprihatinkan. Suheni sebenarnya sudah berusia 21 tahun.

Namun, lantaran menderita gizi buruk, tubuhnya terlihat seperti anak kecil berusia 10 tahun. Ia pun tak bisa berdiri maupun berjalan.

Tubuh Suheni tampak sangat rapuh dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan tiduran.

Kondisi tidur pun tak bisa seperti orang pada umumnya, ia hanya bisa tengkurap karena beberapa bagian tubuhnya telah kaku.

Baca juga: Kenang Kejayaan, Monumen Keris Naga Raja Dibangun Pemerintah Desa di Majalengka

Bibi dari Suheni, Icih (46) menceritakan, sebenarnya Suheni lahir normal pada tahun 2000 lalu. Namun, saat usianya menginjak 1 tahun, rahang dari Suheni mengalami kelainan.

"Jadi rahangnya itu nyambung, jadi gak bisa nyusu, makan, minum, ngomong juga gak bisa," ujar Icih saat ditemui di rumahnya, Jumat (1/10/2021).

Berangkat dari situ, anak dari pasangan Rahudi (59) dan Hadniah (52) ini tak mendapatkan asupan makanan bergizi.

Semua makanan dan minuman harus diencerkan demi bisa masuk ke dalam tubuh. Mengalami hal itu, Suheni sejatinya telah menjalani perawatan.

Baik di rumah sakit, maupun di puskesmas setempat. Namun, hingga usia 5 tahun, tubuh Suheni justru semakin memburuk.

"Pernah disarankan untuk operasi sama dokter, pas usia 5 tahun. Tapi karena terbatasnya biaya, operasi gak dilakukan," ucapnya.

Ditanya soal asupan makanan sehari-hari, Icih mengakui jika Suheni memang kurang memakan daging-dagingan.

Setiap harinya, Suheni hanya memakan makanan seadanya dari bapaknya yang bekerja sebagai buruh tani.

"Kayanya gak ada (berat badan) kalau 30 kilogram mah, paling 20 kilo lah. Sampai saat ini belum ada respon dari pemerintah. Saya pernah mengajukan buat kartu BPJS Kesehatan ke pemerintah desa, cuma tidak ada respon," jelas dia.

Icih mengatakan, Suheni berasal dari keluarga miskin di Kampung Badak Dua. Karena kondisi kemiskinan tersebut, lanjutnya, asupan gizi yang diterima Suheni terbilang sangat kurang sejak kecil.

Ditambah, Suheni tidak bisa melahap semua makanan yang disodorkan, karena mengalami kelainan di rahangnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved