Persib Bandung

Viking Lembang Tidak Akan Tinggal Diam Jika Persib Tetap Tak Berubah, Bukan Ingin Mengintimidasi

Persib Bandung banjir kritik dari bobotoh yang tidak puas dengan penampilan di tiga pertandingan terakhir di Liga 1 2021-2022.

Penulis: Fakhri Fadlurrohman | Editor: Giri
Anggota Viking Lembang saat berkumpul. (Dok. Viking Lembang). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Fakhri Fadlurrohman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung banjir kritik dari bobotoh yang tidak puas dengan penampilan di tiga pertandingan terakhir di Liga 1 2021-2022.

Persib hanya mengamankan tiga poin hasil imbang melawan Bali United (2-2), Borneo FC (0-0), dan Persikabo 1973 (0-0).

Viking Lembang ikut menyampaikan kritik atas performa Persib itu.

"Persib itu bukan hanya tim sepak bola bagi warga Bandung dan bobotoh, jadi harus bagus nanti output-nya. Proses juga mah tiap hari juga berproses di latihan," ucap penasihat Viking Lembang, Kukuh, kepada TribunJabar.id, Kamis (30/9/2021).

"Sebenarnya tim lain pun sama, belum ada yang terlihat dominan karena mungkin baru lagi memulai liga. Secara atmosfer dan mental juga ada terpengaruh dari sana."

Namun, menurutnya, alasan itu tak sepenuhnya bisa diterima.

"Para pemain dibayar untuk bermain bola, maka tunjukkanlah kemampuan terbaik kalian di lapangan." ujar Kukuh.

Pemain Persib Bandung Febri Hariyadi gagal memanfaatkan peluang emas yang didapatnya untuk menjadi gol di laga lawan Persikabo 1973. Persib sudah melewati tiga laga beruntun dengan hasil imbang.
Pemain Persib Bandung Febri Hariyadi gagal memanfaatkan peluang emas yang didapatnya untuk menjadi gol di laga lawan Persikabo 1973. Persib sudah melewati tiga laga beruntun dengan hasil imbang. (Tribun Jabar/Deni Denaswara)

Ia pun mengomentari mengenai keadaan bobotoh hari ini yang terlihat terpecah karena berbeda penyampaian dalam mengkritisi Persib Bandung.

"Menyikapi bobotoh keras bobotoh santun, bagi saya keduanya sama. Mungkin yang membedakan tuh cara mengekspresikan kekecewaannya kepada Persib. Mungkin eranya juga sudah berbeda," ucapnya.

Dia mengatakan, gairah pemuda Bandung itu selalu unik ketika mengekspresikan kekecewaannya.

"Salah satunya ya seperti kemarin di Pasupati. Bukan saya membenarkan, juga tidak menyalahkan. iItu mah spontanitas cara mereka, dan cara saya pun berbeda. Ini hanya berbeda cara saja," tuturnya.

Ia menyayangkan bobotoh yang terpecah dan menjadi konflik horizontal. Dia berharap setiap permasalahan di dalam bobotoh bisa diselesaikan dengan cara damai dan tidak merusak persatuan yang telah dibangun lama.

"Menjaga duduluran itu lebih penting daripada menjaga karakter. Setiap peradaban punya budaya masing-masing, setiap zaman ada generasinya, dan setiap generasi ada gayanya masing-masing," ucap Kukuh.

Walaupun demikian, dia dan anggota Viking Lembang tetap tegas mengkritisi Persib Bandung jika permainannya di tiga pertandingan selanjutnya masih terlihat monoton dan tidak ada perubahan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved