Penemuan Mayat di Subang

Yoris Ungkap Lagi Apa yang Dilakukan Tuti dan Amalia di Rumahnya Sehari Sebelum Ditemukan Meninggal

Yosef lebih memilih tak ikut dan memilih tinggal di rumah yang ditempati Tuti dan Amalia yang belakangan menjadi lokasi pembunuhan.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Dwiki MV
Yoris saat ditemui setelah menggelar pengajian di Jalancagak, Subang. 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Yoris, anak tertua pasangan Yosef dan Tuti Suhartini mengungkapkan lagi kejanggalan sebelum ibu dan adiknya ditemukan meninggal di dalam bagasi mobil di Dusun Ciseuti, 18 Agustus 2021 lalu.

Tuti Suhartini merupakan ibu Yoris sementara Amalia Mustika Ratu adalah adiknya.

Tuti dan Amalia merupakan korban meninggal di kasus pembunuhan ibu dan anak di subang.

Kasus perampasan nyawa di Subang itu hingga kini memang belum terungkap siapa pelakunya meski polisi sudah bekerja keras.

Lebih dari sebulan setelah meninggalnya ibu dan anak itu, Yoris kini mengungkapkan lagi keanehan sebelum mereka ditemukan tak bernyawa.

Hal ini diungkap oleh Yoris baru-baru ini dalam wawancara bersama pakar, dikutip dari tvOneNews. (25/9/2021).

Yoris menceritakan keanehan sikap Yosef atau sikap sang ayah sehari sebelum ibu dan adiknya jadi korban kasus di Subang.

Awalnya Yoris menceritakan kronologi terakhir kali dirinya bertemu dengan ibu dan adiknya tersebut.

Ia menceritakan terakhir bertemu dengan Tuti dan Amalia sehari sebelum kejadian, tepatnya pada 17 September 2021.

Amalia dan Tuti sempat berkumpul dengan keluarga datang ke rumah Yoris untuk makan bersama liwet.

Kegiatan berkumpul keluarga menikmati liwet itu juga dihadiri Danu, yang kini juga dijadikan saksi.

Namun Yoris mengungkapkan sang ayah, Yosef tak ikut untuk makan bersama tersebut.

Yosef lebih memilih tak ikut dan memilih tinggal di rumah yang ditempati Tuti dan Amalia yang belakangan menjadi lokasi pembunuhan.

“Kalau Papah itu gak ikut, dia di rumah sendirian,” ungkap Yoris.

Yosef (55) saat akan memasuki ruangan Satreskrim Polres Subang, Kamis (23/9/2021). Yosef menjalani pemeriksaan ke-12 untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap istri dan anaknya.
Yosef (55) saat akan memasuki ruangan Satreskrim Polres Subang, Kamis (23/9/2021). Yosef menjalani pemeriksaan ke-12 untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap istri dan anaknya. (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)

Saat ditanya apa alasan sang ayah tak ikut, Yoris mengatakan tak tahu alasan Yosef tak ikut berkumpul dengan keluarga ke rumahnya.

Namun, ia juga merasa agak aneh apa alasan Yosef tak ikut.

“Gak tahu sih yah, agak aneh sih tapi, ya dia gak ikut,” ungkapnya.

Kemudian Yoris menceritakan kerabatnya yang lain sempat bertanya kepada Tuti soal Yosef yang tak ikut.

“Papah ke mana kok gak ikut, kata Si Mamah teh, gak tahu gak ikut, gak mau ikut katanya, gitu,” cerita Yoris.

Saat disinggung keanehan yang dilakukan Amalia maupun dari Tuti, diakui Yoris tak merasakannya.

Ia mengaku terakhir kali bersama kedua korban itu ia tak merasakan keanehan yang berarti.

Yoris menceritakan saat berkumpul biasa dirinya bercengkrama mengobrol mengenai mengenang masa kecil.

Bahkan kata Yoris, saat itu ibunya dan Amel agak lebih lama tinggal di rumah Yoris.

Ia menceritakan saat itu sang ibu betah di rumah Yoris hingga sempat tiduran.

Tuti juga sempat memberikan pengakuan enak tinggal di rumah Yoris meski kecil tapi adem.

“Waktu itu, agak lama di rumah sambil tiduran mamah itu, kata mamah itu, Aa enak kayak gini ya rumah, kecil juga enak, adem,” ungkap Yoris menceritakan obrolan Tuti.

Itulah beberapa kenangan Yoris sehari sebelum Tuti dan Amalia akhirnya menjadi korban perampasan nyawa di Subang.

Kendati merasakan keanehan dari sikap Yosef, namun Yoris tampak tak mau berburuk sangka.

Saat disinggung sang ayah, Yosef yang menjalani pemeriksaan tes kebohongan, Yoris menanggapinya.

Menurutnya langkah dan upaya apapun yang dilakukan kepolisian ia dukung.

Rencana Yoris ke Depan setelah Pelaku Diungkap

Selama menjalani pemeriksaan kerap terlihat baik Yosef dan istri mudanya didampingi kuasa hukum.

Sementara itu Yoris, kakak Amalia atau anak sulung dari Yosef itu sendiri tak menggunakan jasa kuasa hukum tersebut.

Ternyata Yoris, mengaku tak membutuhkan kuasa hukum sementara ini karena mempunyai rencana ke depan.

Setiap Yoris menghadap kepolisian, ia selalu datang sendiri tanpa pendampingan dari mana pun.

Dijelaskan sebelumnya oleh kuasa hukum Yosef bahwa Yoris sempat ditawari kuasa hukum oleh sang paman bernama Pak Mul.

Namun, Yoris menolak tawaran menggunakan jasa kuasa hukum tersebut.

Bahkan Yoris cenderung menghindari percakapan dengan paman termasuk Yosef, ayahnya sendiri selama penyidikan.

Meski begitu, diungkap Yoris dirinya mempunyai alasan sendiri tak membutuhkan kuasa hukum.

Ia menolak tawaran itu karena merasa tidak perlu bertindak lebih jauh seperti menggunakan jasa kuasa hukum.

Yoris juga memiliki pandangan tak butuh kuasa hukum karena merasa tak bersalah sehingga tak butuh perlindungan atau intervensi dari pihak manapun.

“Karena kita gak salah ya, yang meninggal kan mamah sama adik saya,” jelas Yoris.

Ketimbang menyewa jasa kuasa hukum yang harus dibayar, menurutnya uang tersebut bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih diperlukan.

Lebih daripada itu ternyata Yoris, tak membutuhkan kuasa hukum sementara ini karena mempunyai rencana ke depan.

Hal ini diungkapkan Yoris saat wawancara yang dikutip dari tvOneNews, Sabtu (25/9/2021).

Ia menerangkan sementara penyidikan berlangsung ia belum membutuhkan kuasa hukum.

Namun, ia sudah mempunyai rencana ke depan akan menyewa kuasa hukum jika pelaku sudah diungkap dan didapatkan.

“Ya, nanti kalau misalnya sudah ditetapkan, ada tersangka, nah baru kita pakai jasa kuasa hukum,” jelas Yoris.

Yoris mengatakan kelak kuasa hukum itu dibutuhkan untuk pihak keluarga Tuti dan Amalia menuntut pelaku.

Yoris kemudian menegaskan apapun hasilnya dan siapa pun pelakunya ia berharap pelaku segera diungkap dan ditangkap.

Meski penyidikan dan pengungkpakan pelaku berjalan alot, Yoris akan mempercayakan kasus sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

Dari pihak keluarganya, dikatakan Yoris tentunya selalu menantikan siapa pelaku yang bertanggungjawab atas kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia di Subang tersebut.

“Kami dari keluarga, kami percayain semuanya ke kepolisian, kami selalu menanti-nanti siapa pelaku yang sebenarnya,” tandasnya.

Yoris pun menegaskan pelaku yang tega melenyapkan nyawa ibu dan adiknya itu harus dihukum dengan setimpal.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved