Penemuan Mayat di Subang

Tolak Jasa Kuasa Hukum Yoris Ungkap Rencana ke Depan setelah Pelaku Diungkap: Harus Dihukum Setimpal

Yoris memiliki pandangan tak membutuhkan kuasa hukum selama penyidikan berlangsung, ternyata punya rencana ke depan untuk menuntut pelaku

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Yongky Yulius
Tribun Jabar/Dwiki MV
Tolak Jasa Kuasa Hukum Yoris Ungkap Rencana ke Depan setelah Pelaku Diungkap: Harus Dihukum Setimpal 

TRIBUNJABAR.ID - Selama kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia dalam penyidikan, Yosef, suami sekaligus ayah korban dan Yoris yang merupakan putra tertua Tuti, sama-sama menjadi saksi.

Kendati begitu, di samping hal itu keduanya berada dalam pandangan berbeda.

Sejak awal pemeriksaan Yosef dan istri mudanya, M langsung didamping kuasa hukum.

Yosef dan M diketahui didampingi kuasa hukum, Rohman Hidayat.

Bahkan tak hanya Rohman, dalam beberapa kesempatan, Yosef dan M juga didampingi beberapa kuasa hukum lainnya.

Baca juga: Yoris Akui Fakta Hubungan Yosef dan Tuti Tak Harmonis, Ibu Tiri Teror SMS ke Tuti hingga Menangis

Selama menjalani pemeriksaan kerap terlihat baik Yosef dan istri mudanya didampingi kuasa hukum.

Sementara itu Yoris, kakak Amalia atau anak sulung dari Yosef itu sendiri tak menggunakan jasa kuasa hukum tersebut.

Ternyata Yoris, mengaku tak membutuhkan kuasa hukum sementara ini karena mempunyai rencana ke depan.

Setiap Yoris menghadap kepolisian, ia selalu datang sendiri tanpa pendampingan dari mana pun.

Dijelaskan sebelumnya oleh kuasa hukum Yosef bahwa Yoris sempat ditawari kuasa hukum oleh sang paman bernama Pak Mul.

Namun, Yoris menolak tawaran menggunakan jasa kuasa hukum tersebut.

Bahkan Yoris cenderung menghindari percakapan dengan paman termasuk Yosef, ayahnya sendiri selama penyidikan.

Meski begitu, diungkap Yoris dirinya mempunyai alasan sendiri tak membutuhkan kuasa hukum.

Ia menolak tawaran itu karena merasa tidak perlu bertindak lebih jauh seperti menggunakan jasa kuasa hukum.

Yoris juga memiliki pandangan tak butuh kuasa hukum karena merasa tak bersalah sehingga tak butuh perlindungan atau intervensi dari pihak manapun.

“Karena kita gak salah ya, yang meninggalkan mamah sama adik saya,” jelas Yoris.

Ketimbang menyewa jasa kuasa hukum yang harus dibayar, menurutnya uang tersebut bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih diperlukan.

Lebih daripada itu ternyata Yoris, tak membutuhkan kuasa hukum sementara ini karena mempunyai rencana ke depan.

Hal ini diungkapkan Yoris saat wawancara yang dikutip dari tvOneNews, Sabtu (25/9/2021).

Ia menerangkan sementara penyidikan berlangsung ia belum membutuhkan kuasa hukum.

Namun, ia sudah mempunyai rencana ke depan akan menyewa kuasa hukum jika pelaku sudah diungkap dan didapatkan.

“Ya, nanti kalau misalnya sudah ditetapkan, ada tersangka, nah baru kita pakai jasa kuasa hukum,” jelas Yoris.

Yoris mengatakan kelak kuasa hukum itu dibutuhkan untuk pihak keluarga Tuti dan Amalia menuntut pelaku.

Baca juga: Fakta Lain Kasus Subang Diiringi Konflik Keluarga, Yayasan, Hubungan Tuti, Istri Kedua dengan Yosef

Saat disinggung sang ayah, Yosef yang menjalani pemeriksaan tes kebohongan, Yoris menanggapinya.

Menurutnya langkah dan upaya apapun yang dilakukan kepolisian ia dukung.

Yoris kemudian menegaskan apapun hasilnya dan siapa pun pelakunya ia berharap pelaku segera diungkap dan ditangkap.

Meski penyidikan dan pengungkpakan pelaku berjalan alot, Yoris akan mempercayakan kasus sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

Dari pihak keluarganya, dikatakan Yoris tentunya selalu menantikan siapa pelaku yang bertanggungjawab atas kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia di Subang tersebut.

“Kami dari keluarga, kami percayain semuanya ke kepolisian, kami selalu menanti-nanti siapa pelaku yang sebenarnya,” tandasnya.

Yoris pun menegaskan pelaku yang tega melenyapkan nyawa ibu dan adiknya itu harus dihukum dengan setimpal.

Keluarga Kesal Jika Pelaku Tak Terungkap

Sebelumnya, lamanya kasus Subang itu belum terungkap membuat keluarga korban kesal.

Seperti yang diungkap oleh kakak dari Tuti, Yeti Mulyati (60) saat ditemui Tirbunjabar.id, beberapa waktu lalu.

"Kesel aja, pengen cepet-cepet terungkap,” ujar Yeti Mulyati.

Saat ditanya wartawan andai kasus Subang penyebab dan pelaku Tuti dan Amalia itu tak terungkap, keluarga Tuti bereaksi.

Yeti memberikan tanggapan kasus Subang andai tak terungkap menurutnya keterlaluan.

“Ah, itu mah keterlaluan, harus terus, sampai kapanpun, harus gitu, gak ada istilah mundur,”

“Dengan cara lain pun, pokoknya jadi aja, apapun itu, yang penting harus ketemu,” tegasnya.

Yeti menambahkan pihaknya akan bersabar meski penyidikan berjalan alot dan lamban.

Ia menyadari pihak kepolisian pun masih berjuang dalam mengungkap kasus kematian adik dan keponakannya itu.

Hanya saja Yeti berharap kepolisan lebih teliti dalam menangani kasus tersebut.

Ia pun mengaku merasakan penyidikan kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia tak sesederhana yang dipikirkannya.

Bagaimana Yeti merasakan kepiluan kematian orang terdekatnya itu dirampas nyawanya dengan keji.

“Karena kan ini bukan masalah ringan, ini masalah pembunuhan, yang katanya gak cukup dibunuh, digusur, dibuka bajunya,” ujarnya.

Tak ayal, uwak dari Amalia itu menyebut pelaku merampas nyawa kedua korban seperti kekejaman pada jaman Partai Komunis Indonesia (PKI).

Yeti mengatakan, dirinya sangat emosi ketika mengingat kembali apa yang sudah terjadi kepada adik serta keponakannya tersebut.

"Kalo diingat-ingat benci aku dendam sekali sama yang ngebunuh itu, keji banget pokonya itu," kata Yeti sambil menahan tangis.

Baca juga: KASUS SUBANG, Yosef Pilih Lakukan Ini Ketimbang Ikut Tahlilan, Yoris Ungkap Semua Keluarga Kecewa

Polisi Tegaskan akan Tuntaskan Kasus Subang

Menjawab kekhawatiran keluarga Tuti dan pertanyaan publik, polisi muncul membawa kabar menegaskan akan menuntaskan kasus Subang tersebut.

Polisi juga mengungkap perkembangan kasus kematian ibu dan anak di Subang dan upaya yang dilakukan untuk mengungkap pelaku.

Hal ini diungkapkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.TV (25/9/2021).

“Untuk kasus di Subang, penyidik terus bekerja untuk menuntaskan kasus ini,” ujar Brigjen Rusdi Hartono.

Rusdi mengatakan kasus Subang tersebut kompleks sehingga pihaknya perlu melalui serangkain proses.

Kemudian ia yakin upaya dilakukan polisi sejauh ini sudah terarah.

“Bagaimana penyidik menentukan daripada tersangka ini melalui proses, karena penyidik harus meyakinkan bahwa apa yang dilakukan tidak salah,” ujarnya.

Brigjen Rusdi juga menegaskan, keyakinan penyidik Polres Subang dapat mengungkap pelaku didukung dengan alat-alat bukti.

Ia menerangkan segala upaya dilakukan. Termasuk upaya yang dilakukan polisi yaitu tes kebohongan tersebut.

“Ini menjadi bagian, bagaimana kasus Subang tersebut dapat diungkap,” ujarnya.

Demikian, sementara ini hasil tes kebohongan masih dianalisa penyidik.

Ia mengatakan saat ini pihaknya, dan Polda Jabar telah mendapat pendampingan penuh dari Bareskrim Polri.

Menurutnya kini semua penyidik sedang bekerja baik Polda Jabar maupun Bareskrim Polri.

“Mudah-mudahan ke depan ada berita tentang pengungkapan dari kasus Subang, yang jelas segala upaya dilakukan oleh penyidik untuk kasus ini menjadi terang benderang,” tegasnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved