Perampokan Toko Emas di Bandung
Korban Perampokan di Bandung Pernah Dilaporkan Warga Karena Tak Urus Hewan Peliharaan
Toni, pemilik toko emas Gaya Baru di Jalan Kosambi Kota Bandung tewas dalam perampokan pada Senin (20/9/2021) dikenal jarang bersosialisasi
Penulis: Cipta Permana | Editor: Mega Nugraha
Laporan wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Toni, pemilik toko emas Gaya Baru di Jalan Kosambi Kota Bandung tewas dalam perampokan pada Senin (20/9/2021) dikenal jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
Agus Sunandar (36) salah seorang pegawai toko pakaian di sebelah Toko Mas Gaya Baru, mengatakan, selain memiliki kepribadian tertutup dan tidak pernah bersosialisasi semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai pribadi yang kurang peduli terhadap kebersihan.
Bahkan, akibat perbuatannya, pemilik toko emas itu pernah dilaporkan masyarakat kepada aparat pemerintah kewilayahan karena mengganggu kenyamanan orang lain, oleh ulah hewan peliharaannya yang tidak dirawat dan dijaga dengan baik.
"Dia (almarhum) itu punya hewan peliharaan di dalam rumahnya, dua ekor anjing, dan kucing, tapi berapa jumlah pasti kucingnya saya juga enggak tahu, tapi banyak, kurang lebih ada lebih dari lima ekor, kucing kampung. Dia pernah dilaporkan ke petugas kewilayahan, karena hewan peliharaan, mohon maaf 'berak' sembarangan, bahkan di lantai dan etalase tempat jualan dia juga banyak (kotoran)," ujarnya saat ditemui di tempat kerjanya, Selasa (21/9/2021).
Baca juga: Ini Sosok Toni, Pemilik Toko Emas di Bandung Korban Perampokan, Punya Banyak Peliharaan & Menyendiri
Aduan masyarakat kepada petugas kewilayahan itu, lanjutnya merupakan puncak dari kekesalan warga sekitar yang merasa terganggu dengan sikap cuek dari pemilik toko.
Padahal, almarhum kata dia, selalu diberi peringatan oleh warga dan pelaku usaha yang beraktivitas di sekitar toko tersebut.
"Itu pintu kalau di buka, baunya (kotoran) aduh mengganggu sekali, makanya mau itu orang yang cuma lewat atau pembeli di toko ini selalu tutup hidung dan mulutnya, soalnya menyengat sekali. Selain di dalam rumah dia, kucing atau anjingnya juga suka berak dimana aja, di trotoar sampai di depan toko lain juga sering. Kita udah sering kasih tahu yang punya, tapi gitu lagi - gitu lagi, engga ada perubahan," ucapnya.
Agus pun mengaku wajar saat anjing buduk yang di evakuasi polisi kemarin kondisinya memprihatikan, bahkan mati. Sebab, pemiliknya kurang memperhatikan kondisi dari hewan-hewan yang dipeliharanya.
"Wajar sih kalau kemarin lihat kondisi anjingnya kurus, bahkan katanya ada yang mati, soalnya memang enggak keurus gitu, engga tahu kewalahan karena jumlahnya banyak, atau memang engga peduli aja sama hewan yang dia pelihara," katanya.
Anjing Buduk Gigit Polisi
Dalam kasus perampokan tersebut, polisi mengamankan satu orang. Dua orang lagi masih buron. Polisi melakukan olah TKP di lokasi perampokan emas tersebut pada Senin (20/9/2021).
Saat melakukan olah TKP di dalam toko emas Gaya Baru itu, didapati dua anjing buduk di dalam kurung dalam kondisi mengenaskan. Yang satu berwarna coklat dan satu lagi berwarna hitam.
Anjing buduk berwarna coklat itu tampak lemas saat hendak dievakuasi. Kondisinya sudah lemas kemudian dibalut handuk.
Baca juga: Luhut: Presiden Jokowi Instruksikan Tegas Untuk Segera Bertransisi Energi
Badannya kurus tak terurus hingga tulangnya terlihat. Selain itu, di sekujur tubuhnya, terserang penyakit kulit atau budug. Dari dua ekor anjing ini, satu ekor berwarna coklat kaku mati, dan satu lagi berwarna hitam lemas.
Saat anjing buduk yang masih hidup itu hendak dikeluarkan dari kandangnya, seorang polisi diserang bahkan kena gigitan anjing penyakitan tersebut hingga tangan polisi itu berdarah.
Polisi yang mendapat gigitan dari anjing buduk itu pun langsung mendapat penanganan medis.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Rudi Trihandoyo mengatakan kondisi di dalam toko emas memang sangat kotor dengan banyak sampah di dalam.
"Saat kami ke dalam toko, kondisi toko tampak kotor dan banyak sampah. Korban ini tinggal sendirian. Dan memang kalau sore hari dia sudah tutup tokonya untuk berjualan lain," kata AKBP Rudi Trihandoyo.
Aksi perampokan ini ternyata kepergok petugas lingkungan masyarakat atau linmas, Agus (50).
"Saya melihat pelaku lagi coba memasukkan tangannya ke rolling door yang di dalam toko emas terdapat karung," kata Agus di sekitar lokasi kejadian.
Saat itu dia bersama dua warga tengah patroli. Kata Agus, pelaku yang terlihat berjumlah satu orang. Adapun ciri-ciri pelaku kisaran usia 30 tahun lebih. Kondisi pelaku pun saat dipergoki tampak kusam pakaiannya.
"Bajunya kumel seperti orang yang sudah naik ke atap rumah karena tangannya pada kotor debu. Pelaku ketika ditangkap warga langsung dibawa ke pos dan diintrogasi," katanya.
Ketika ditanyakan asal dari mana, kata Agus, pelaku mengaku berasal dari daerah Banceuy, Kota Bandung.
"Dulu juga sempat terjadi, tapi kejadiannya di sebelahnya yang ada rumah dan dia punya anjing. Tapi, anjingnya gaduh dan kasus pencurian gagal," katanya.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Rudi Trihandoyo mengatakan, salah satu pemilik toko emas ini mati tragis.
"Penghuninya ada satu orang dan diduga yang tewas adalah pemiliknya," kata AKBP Rudi Tri Handoyo.
Baca juga: Korban Meninggal di Perampokan Toko Emas di Bandung Itu Tinggal Sendiri Ditemani Dua Anjing Buduk
Dia menyebut satu dari tiga pelaku yang kepergok petugas linmas sudah diamankan Satreskrim Polrestabes Bandung. Dua orang pelaku ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO).
AKBP Rudi Trihandoyo menyebut pelaku berhasil mengambil barang yang ada di dalam yakni aksesoris.
"Aksesoris barang yang diambil di toko mas ini. Sementara kami pastikan ada korban yang tewas dan tim sedang bekerja di dalam untuk mengumpulkan barang bukti juga identifikasi oleh tim inafis," ujarnya.
Adapun korban yang tewas seorang lelaki berusia 60 tahun dan alami luka benda tumpul di bagian kepala.