Penemuan Mayat di Subang
Warga Kampung Ciseuti Subang Resah, Kasus Perampasan Nyawa Belum Terungkap, Sering Ditanya Polisi
Warga Kampung Ciseuti Subang merasa resah dengan belum tertangkapnya pelaku di balik kematian Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23).
Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati.
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Warga Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat merasa resah dengan belum tertangkapnya pelaku pembunuhan Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23).
Salah seorang pedagang minuman kopi yang tempat jualan tidak begitu jauh dari lokasi kejadian mengaku alami keresahan dengan belum ditangkapnya pelaku dari pembunuhan keji tersebut.
"Ya kalo dibilang resah ya resah sih, soalnya lokasi dagangan saya juga kan dekat banget sama rumah itu (TKP)," ucap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Rabu (15/9/2021).
Dirinya mengaku sempat ditanya juga beberapa kali oleh pihak kepolisian, bahkan saat pihak kepolisian yang kembali mendatangi lokasi kejadian pada Rabu siang, polisi kembali menanyai dirinya terkait dengan informasi-informasi dari masyarakat.
"Ya kalo saya jawab tidak tahu terkait kasus itu soalnya kan memang benar saya tidak tau apa-apa," katanya.
Dirinya bersama masyarakat lain berharap agar pihak kepolisian cepat mengungkap kasus yang sudah menjadi atensi ini. Bila pelaku sudah tertangkap, para masyarakat kembali tenang.
"Semoga cepat terungkap kasusnya," ujarnya.
Sebelumnya, hal senada juga diungkapkan oleh Sakur (23), pedagang ketoprak dekat dari lokasi kejadian merasakan keresahan tersebut.
Baca juga: Kasus Amalia Subang, 1 Saksi di Luar Keluarga Intens Diperiksa Polisi, Ditanya Konflik Tahta Yayasan
"Kalau terganggu sih pasti ya soalnya sering ditanya polisi juga tapi mau gimana lagi saya memang tidak tahu apa-apa," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pada Rabu (15/9/2021) siang, pihak kepolisian kembali mendatangi lokasi kejadian tempat ditemukannya dua mayat ibu dan anak tersebut.
Saksi Bakal Dipanggil Lagi
Polisi bakal kembali memanggil saksi-saksi untuk mengungkap kasus pembunuhan Ibu dan anak di Kabupaten Subang.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengatakan, kasus tersebut saat ini masih dalam penyelidikan.
Beberapa saksi yang sudah dipanggil, kata dia, tak menutup kemungkinan bakal dipanggil lagi.
"Sementara masih dikembangkan dipelajari bukti-bukti yang sudah di dapat selama ini kemudian mereka evaluasi dan terus penyelidikan," ujar Erdi A Chaniago saat dihubungi, Rabu (15/9/2021).
Menurutnya, saksi-saksi mulai mengerucut.
Baca juga: Cerita Pedagang Ketoprak Jadi Saksi Kasus Amalia Subang, Terus Ditanya Hal yang Sama oleh Polisi
"Mengerucut saksi-saksi yang kiranya akan mengarah kepada ditemukannya tersangka ini sedang didalami. Oleh karena itu sekarang masih dalam konteks penyelidikan," tambahnya.
Menurut Erdi, pemanggilan saksi beberapa kali seperti Yosep, semata-mata hanya untuk kepentingan penyidikan.
"Bukan berarti yang bersangkutan dipanggil terus menjadi tersangka, tidak. Tetapi ada pengembangan-pengembangan informasi, misalnya ditemukan barang bukti kemudian disingkronkan, itu yang kami dalami," katanya.
Diperiksa Soal Golf
Kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang terus bergulir.
Yosef (55), ayah Amalia Mustika Ratu (23) dan suami Tuti Suhartini (55), dua korban di kasus itu, menjalani pemeriksaan tambahan di Satreskrim Polres Subang pada Senin (13/9/2021).
Pada pemeriksaan kali ini penyidik dari Polres Subang menanyakan aktivitas Yosef, terutama aktivitas di olahraga golf.
"Ya, betul, Pak Yosef juga ditanya mengenai aktivitas olahraga golfnya oleh penyidik Polres Subang," ujar Rohman.
Menurut Rohman, kliennya adalah salah satu atlet olahraga golf yang mewakili Kabupaten Subang dalam ajang setingkat porda.
Baca juga: KASUS SUBANG Mengapa Yosef Sampai Diperiksa 9 Kali? Ini Penjelasan Lengkap Polisi
"Pak Yosef anggota tim Porda Subang, jadi Pak Yosef ditanya berapa kali seminggu datang ke lapangan golf."
"Kami sampaikan bisa sampai 6 kali seminggu dan memang itu aktivitasnya berlatih," katanya.
Tim kuasa hukum Yosef, kata Rohman, menyatakan akan tetap kooperatif kepada pihak kepolisian apabila pihak penyidik masih membutuhkan keterangan tambahan dari kliennya tersebut.