Keakraban Ivan Gunawan dan Kapolres Garut, Saling Lempar Candaan, Igun Minta Izin Bangun Masjid

TRIBUNJABAR.ID - Setelah mengunjungi lahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan masjidnya di Garut, Ivan Gunawan berkesempatan mengunjungi Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono.

Tak sendirian, Igun datang bersama rekan-rekannya ke rumah dinas Kapolres Garut.

Momen itu terlihat dalam video yang diunggah di channel Youtube-nya, Selasa (14/9/2021).

Sesampainya di depan rumah dinas itu, Igun langsung menyapa dan salam hormat.

"Assalamualaikum," ujar Igun yang disambut salam balik dari Wirdhanto.

Igun dan Wirdhanto terlihat akrab.

Baru bertemu beberapa saat, mereka langsung saling melempar candaan.

Rupanya, Igun dan Wirdhanto memang sudah saling kenal.

Menurut Kompas.com, AKBP Wirdhanto pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara sejak 2019.

Baca juga: Ivan Gunawan Turun Berat Badan 24 Kg, Masih Mau Turunkan 20 Kg Lagi, Bagikan Tips Dietnya

"Kirain masih di Jakarta Utara, sekarang udah di Garut," ujar Igun bercanda.

"Dipindahin sama Mas Ivan, untuk mengamankan aset-asetnya," balas Wirdhanto sambil tertawa.

Igun dan rekan-rekannya pun dipersilakan untuk masuk ke rumah dinas Kapolres Garut.

Di dalam, Igun bercerita bahwa dirinya memang sengaja mampir.

Ia berniat untuk meminta izin membangun masjid di Garut.

"Jadi kan kemaren aku dapat challenge dari Mas Deddy, kan aku menang Rp 500 juta. Pas aku menang challenge, uang dari Mas Deddy aku mau nazarin bikin masjid," ujarnya.

Lebih lanjut Igun juga menceritakan rencana pembangunan masjidnya.

Igun mengatakan, selain masjid, ia juga akan membangun rumah tahfidz.

"Makanya tadi ngelihat lokasinya. Mau bikin masjid sama sekolah tahfidz Qur'an," katanya.

Selanjutnya, Igun dan Wirdhanto kembali saling melempar candaan.

Igun bercerita, ia sebenarnya juga memiliki pabrik baso aci di Garut.

Wirdhanto mengetahuinya, karena itu awalnya ia bertanya-tanya mengapa Ivan Gunawan belum mampir ke rumahnya.

Baca juga: Ivan Gunawan Bangun Masjid di Garut, Warga: Alhamdulillah Kami Jadi Tidak Jauh ke Masjid

"Udah ada di sini, tapi orangnya belum ke sini," ujar Kapolres Garut.

"Kan sama, pindah (dari Jakarta Utara ke Garut) tapi enggak pamit," ujar Igun sambil tertawa.

Sahabat Ruben Onsu ini pun kembali melanjutkan candaannya.

Ia mengatakan, ia dulu sempat dikerjai.

"Jadi, dulu aku pernah dikerjain sama bapaknya mas Wirdhanto ini. Aku enggak bisa cerita ya," ujar Ivan sambil tertawa terbahak-bahak.

AKBP Wirdhanto juga ikut tertawa mendengar candaan Igun.

Igun mengaku senang bisa diterima oleh sosok Kapolres Garut di rumah dinasnya.

Ivan Gunawan mengatakan, ia meminta izin untuk pembangunan masjidnya.

Sekalian, ia juga meminta Kapolres Garut datang saat peletakkan batu pertama pembangunan masjid itu.

"Tapi, ada persyaratan-persyaratan yang harus dilengkapi (untuk pembangunan masjidnya). Dan Insya Allah tim juga akan melengkapi.

"Dan, minta kehadiran bapak juga untuk hadir, singgah, beribadah di sana. Sering-sering tengokin Pak," ujar Igun.

Wirdhanto mengiyakan. Ia akan datang saat peletakkan batu pertama, dan akan sering-sering ibadah di masjid tersebut.

Selanjutnya, AKBP Wirdhanto juga menitipkan agar Ivan Gunawan mendukung program vaksinasi di Garut,

"Pokoknya nanti mas dukung kita untuk kaitan dengan program vaksin jangan lupa. Supaya masyarakat Garut semuanya sehat. Sekarang pemerintah lagi menggalakkan vaksinasi kan tuh," ujarnya.

Tonton videonya selengkapnya: Ivan Gunawan tinjau lahan lokasi pembangunan masjidnya di Garut, lalu berkunjung ke rumah dinas Kapolres Garut.

Sudah Tinjau Lokasi Lahan

Ivan Gunawan berkesempatan untuk meninjau lahan yang menjadi lokasi pembangunan bisnisnya.

Dalam kesempatan itu, desainer yang akrab disapa Igun ini mengatakan, Agus adalah saudara dari sopirnya.

Igun dan Agus terlibat kerjasama dalam memproduksi baso aci dengan merk Mak Igun.

Saat meninjau lahan lokasi pembangunan masjid, Igun dan Agus terlihat berdiskusi.

Igun mengatakan, di lahan seluas 1125 meter persegi itu bakal dibangun masjid, semacam mess untuk para santri, rumah tahfidz, hingga rumah untuk marbot.

"Jadi kan, Pak Agus yang punya tanah. Dari 1000 meter ini, dia sih pengennya ada kaya mess, tempat tinggal, istilahnya kaya buat santri," ujar Igun.

Lebih lanjut Igun mengungkapkan, alasan dibangunnya rumah tahfidz adalah agar masjidnya tetap terus "hidup".

"Jadi supaya masjid itu terus hidup, 24 jam lah kasarnya di situ. Ada wilayah masjidnya di mana, tempat santrinya di mana," katanya.

Namun, karena lahannya adalah lahan bekas sawah, jadi medannya berundak.

Alhasil, Igun harus memikirkan betul di mana posisi masjidnya dan di mana posisi rumah tahfidz-nya.

"Tapi di sini kan, posisi tanahnya itu kan turun. Jadi kita mesti pikirin apakah tetap turun, atau posisinya di atas," ujarnya.

Igun mengatakan, ia tak ingin ada orang yang tinggal di area masjid.

Jadi, untuk marbot dan santri, harus ada bangunan khusus untuk tempat tinggalnya.

"Kalau aku tuh pengennya gini. Aku enggak mau ada yang tinggal di area masjid. Gitu lho maksud aku. Karena yang namanya manusia kan, tetap melakukan kegiatan sebagai manusia. Jadi enggak ada yang tinggal di area masjid.

"Harus ada bangunan (lagi selain masjid). Tempat tinggal itu di luar masjid. Itu gambaran aku," ujarnya.

Lahan yang akan digunakan oleh Igun untuk masjidnya tampak asri.

Di sekelilingnya terdapat hamparan sawah.

Karena itulah, Igun ingin siapa pun yang datang ke masjidnya, bisa melihat pemandangan alam di sekitar.

"Jadi, kita harus pikirin, di mana di sini ada masjid, tapi alamnya enggak terbuang. Bisa melihat sawah, dia ada pandangan ke sana juga cakep," ujarnya.

Igun pun ingin siapa pun bisa beribadah di masjid yang akan dibangunnya itu.

Ia sudah merencanakan agar masjid itu memiliki lahan parkir.

"Soalnya kita harus pikirin juga buat parkir nih. Karena maksudnya, pengennya juga banyak orang ibadah di masjid kita kan," ujarnya.