Ibu Lahirkan 3 Bayi di Pangandaran

Ibu di Pangandaran Lahirkan Bayi Kembar 3, Bingung Karena Ekonomi Pas-pasan, Sempat Buka Donasi

kerabat keluarga ketiga bayi bernama Evi Puspita Dewi membuat status di media sosial Facebook dengan membuka donasi bantuan.

Penulis: Padna | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Padna
Tetangga menengok bayi kembar tiga di Pangandaran, Jawa Barat. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN -Seorang ibu di Pangandaran melahirkan bayi kembar 3.

Perempuan itu adalah Tasiah (33 tahun) warga RT 10/4 Dusun Mekarasih, Desa Paledah, Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran.

Bayi kembar 3 itu sendiri lahir hari Selasa lalu (7/9/2021) dan dilahirkan secara Caesar di RSUD Pandega Pangandaran.

Tasiah merupakan istri dari Sobirin (33) seorang pedagang cilok di Jakarta.

Setelah melahirkan bayi kembar tiga, pasangan suami istri ini mengaku bingung.

Selain tiga bayi yang baru lahir, mereka sudah memiliki dua anak sehingga anak keduanya kini 5.

Pasustri Sobirin-Tasiah kini bingung karena kondisi ekonomi mereka pas-pasan.

Namun karena kondisi ekonomi, kerabat keluarga ketiga bayi bernama Evi Puspita Dewi membuat status di media sosial Facebook dengan membuka donasi bantuan.

Isi dari status di media sosial tersebut, bertuliskan, " alhamdulilah telah lahir anak ketiga dari pasangan bapak Sobirin dan ibu Tasiah asal Paledah, kembar 3 berjenis kelamin perempuan semua dengan berat badan masing-masing 1,7 kg, 1,7 kg dan 1,3 kg,,, 

"Karena keterbatasan ekonomi untuk saat ini kebutuhan bayi serba Kekurangan, bagi siapa saja yang mau ikut membantu dalam bentuk perlengkapan bayi baru maupun bekas, atau apapun kami siap Tampung dan menyampaikan kepada orang tuanya..... Sebelumnya kami ucapkan terimakasih. (Postingan atas izin pihak keluarga)."

Ibu bayi kembar tiga, Tasiah menyampaikan bahwa soal buka donasi bantuan untuk ketiga bayinya, Ia tidak mengetahui.

"Saya tidak tahu karena Saya tidak punya handphone android. Tapi memang sebelumnya Evi sudah izin untuk buka donasi, ya Saya silahkan saja mungkin dia kasihan," ujar Tasiah saat ditemui Tribunjabar.id di rumahnya, Rabu (15/9/2021) pagi.

Karena, Ia mengakui kondisi keluarganya serba kekurangan dan hasil kerja suaminya saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

"Di sini (rumah), saya masih numpang sama orang tua karena belum punya rumah sendiri dan suami saya ikut berjualan cilok di Jakarta. Serta sekarang saya punya anak 2 dan alhamdulilah ditambah 3 bayi perempuan," katanya.

Sebelumnya, Sobirin (33) mengatakan, Ia hanya bekerja sebagai pedagang cilok di Daerah Jakarta dan berpenghasilan tidak menentu dalam setiap bulannya dari Rp 1 juta hingga Rp 1,2 juta. 

"Saya sempat cemas saat lahiran istri karena Saya hanya pegang uang sebesar Rp 500 ribu. Dan sekarang juga saya bingung untuk biaya perawatan bayi dan keluarga kedepannya," ucapnya.

"Karena, Saya hanya tukang dagang cilok di bos saya. Tapi karena corono, hasil berjualan di Jakarta merosot. Sisa setor ke bos, cuma tersisa Rp 250 ribu dan kadang Rp 300 ribu perminggunya."

Meskipun kondisi ekonomi keluarganya serba kekurangan, Ia tetap bersyukur karena memiliki keluarga yang lengkap.

"Ya saya harap, ada bantuan dari Pemerintah Desa maupun Pemda Pangandaran. Dan disini, saya bersama istri dan anak-anak numpang di mertua," kata Sobirin. *

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved