Tiki taka Persib Bandung yang Atraktif Runtuhkan Persita, Para Pemain ini Turut Berperan
Persib Bandung bermain lebih atraktif saat melawam Persita Tangerang ketimbang saat melawan Barito Putera pekan lalu.
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Persib Bandung bermain lebih atraktif saat melawam Persita Tangerang ketimbang saat melawan Barito Putera pekan lalu.
Bermain di Stadion Candrabaga Bekasi, Persib berhasil mengalahkan Persita Tangerang dengan skor 2-1. Di laga itu, Mohammed Rashid menyumbang dua gol langsung.
Catatan Tribun, skema serangan lewat umpan crossing minim dilakukan oleh skuat Maung Bandung. Di babak kedua saja misalnya, umpan crossing Persib tercatat sebanyak 8 kali. Dua diantaranya melahirkan peluang.
Di babak kedua, umpan-umpan crossing Persib lebih minim, tercatat hanya ada 6 kali crossing.
Beda halnya ketika Persib melawan Barito Putera. Tercatat saat itu, 30-ancrossing dilesakkan dari sayap kiri dan kanan Persib. Namun semuanya nyaris tanpa menghasilkan satu peluang pun.
Pada serangan Persib melawan Persita, skema penyerangan Persib lebih atraktif dengan keberanian penetrasi lewat area tengah pertahanan lawan dengan umpan bola pendek atau tiki taka.
Pantauan Tribun, kunci dari skema serangan penetrasi di area tengah lawan itu adalah Esteban Vizcarra, Ezra Walian Wander Luiz dan Beckham Putra di babak kedua.
Baca juga: Striker Persib Bandung Belum Cetak Gol, Begini Kata Robert Albert, Pelatih Persita Ucapkan Selamat
Bermaini di sayap kiri, Esteban Vizcarra jarang memberikan umpan crossinng. Namun dia lebih berani menyerang dengan skema tiki-taka.
Catatan Tribun terhadap performa Esteban Vizcarra, Wander Luiz, Ezra Wallian di babak pertama, tercatat tercipta kali skema penyerangan di area tengah dengan umpan bola pendek alias tiki taka.
Dari lima kali upaya berani menyerang lewat tiki-taka, satu kali menghasilkan peluang shoot on target lewat tendangan Mohammed Rashid umpan dari Wander Luiz pada menit 21. Saat itu, tendangan Mohammed Rashid berhasil ditepis oleh kiper Persita.
Dari tiki-taka Marc Klok dan Esteban Vizcarra, gol dari Mohammed Rashid tercipta di menit 41.
Di babak kedua, Esteban Vizcarra diganti oleh Bekcham Putra. Meski ada rotasi, Persib tetap bermain bola-bola pendek dan menghasilkan satu gol lagi dari Mohammed Rashid di meenit 76.
Saat itu, Ardi Idrus mengumpan pendek ke Beckham Putra dan oleh Beckham Putra diteruskan ke Mohammed Rashid yang langsung menceploskan bola ke gawang.
Pelatih Persib, Robert Alberts, mengatakan pertandingan melawan Persita sebenarnya sudah bisa diprediksi oleh timnya. Persita, kata Robert, memainkan permainan yang mengandalkan serangan balik. Dan hal itu terbukti sepanjang pertandingan.
"Kami sebenarnya sudah mencoba untuk mengantisipasi serangan balik. Kami sudah rancang untuk memainkan apa yang bisa dimainkan. Tapi kami masih beri ruang kepada Persita yang jadi trademark dan ciri khas mereka," ujar Robert dalam sesi konferensi pers virtual setelah pertandingan.
Robert pun senang dengan penampilan Marc Klok dan Rashid dalam dua pertandingan ini. Kedua pemain ini, lanjut Robert, merupakan jawaban dari hengkangnya dua gelandang andalan musim lalu, Omid Nazari dan Kim Jeffrey Kurniawan.
"Sejauh ini mereka sudah cukup berhasil dan sudah mulai bagus. Marc, dia bisa cetak gol di pertandingan sebelumnya. Sekarang Rashid juga mencetak gol. Saya ucapkan selamat kepada Marc dan Rashid atas gol yang tercipta di pertandingan ini dan kemarin," katanya.
Meski berhasil meraih dua kemenangan, tiga bomber yang dimiliki Persib belum sekalipun mencetak gol. Padahal di musim lalu, Wander Luiz dan Geoffrey Castillion sangat produktif. Pun dengan Ezra yang tampil menjanjikan di Piala Menpora.
Tapi di laga itu, Ezra Walian, Wander Luiz justru berperan penting dalam skema penyerangan Persib.
Namun bagi Robert, urusan mencetak gol bukan hanya menjadi tanggung jawab pemain depan saja. Semua pemain harus bisa mencetak gol sehingga meningkatkan peluang meraih kemenangan.
"Buat siapapun yang mencetak gol tidak menjadi suatu hal yang harus dilakukan oleh pemain depan. Karena seperti yang terjadi di minggu lalu dan sekarang gelandang bisa cetak gol dan mungkin pemain lain," katanya.
Tiki Taka
Tiki taka merupakan adaptasi dari konsep Total Football Belanda milik Rinus Michell di mana Johan Cruyff menjadi aktor utamanya. Lalu, tiki-taka menjadi gaya permainan khas dari Barcelona era Pep Guardiola yang kemudian mempengaruhi gaya bermain timnas Spanyol.
Gaya permainan tiki-taka digambarkan sebagai gaya bermain bola dengan operan-operan pendek antarpemain dan dikondisikan dengan aliran bola secara acak tapi tetap bergerak dengan target mendekati gawang lawan.
Sederhananya, gaya permainan tiki-taka adalah filosofi permainan berbasis penguasaan bola yang memuat operan pendek cepat nan rapi.
Saat tim kehilangan bola, mereka segera melakukan tekanan ke lawan untuk secepat mungkin merebut bola. Ketika gaya tiki taka dimainkan, konsentrasi sebagian besar pemain lawan terfokus pada ke mana arahnya aliran bola.
Alhasil, lawan semakin bingung dan semakin mencoba fokus untuk menghentikan atau merebut bola.
Mengutip buku autobiografi Pep Confidential karya Marti Perarnau, Pep menegaskan gaya main umpan pendek yang kerap disebut pihak lain sebagai tiki taka nyatanya tak sebatas pergerakan bola lewat umpan pendek dan cepat.
Bagi pep, umpan pendek yang dia maksud bertujuan untuk menggerakkan musuh, bukan bola. Sebagai contoh, umpan-umpan pendek di area belakang, tengah, maupun depan dan dilakukan oleh 1-3 pemain tanpa ada musuh yang mengejar, hal tersebut berarti sia-sia. Karena pada dasarnya umpan pendek yang dilakukan bertujuan agar lawan ikut bergerak yang otomatis membuka ruang meski sekecil mungkin.
Ruang sekecil apupun itu tentu saja membuat peluang bagi tim yang memainkan gaya permainan tiki taka tersebut memiliki keunggulan sistematis yang meningkatkan peluang untuk mencetak gol.
Untuk memainkan gaya permainan ini sebuah tim membutuhkan pemain yang memiliki skil dan tingkat stamina yang sangat baik.
Contoh tim sepak bola yang identik memainkan gaya permainan tiki-taka adalah Barcelona dan timnas Spanyol. Barcelona era kepelatihan Pep Guardiola sempat menyita perhatian dunia setelah mempertontonkan sepak bola yang atraktif.
Berkat gaya permainan tiki-taka, Barcelona menjuarai kompetisi domestik, Eropa hingga dunia. Bersama keberhasilan timnas Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008 dan 2012, serta Piala Dunia 2010, gaya tiki-taka sontak menuai pujian.
Namun, tentu tidak mudah memainkan gaya tiki-taka ala sepak bola Spanyol dan Barcelona tersebut. Sepak bola dengan operan-operan pendek dan pergerakan di antara pemain yang sangat dinamis membutuhkan keahlian dan strategi tersendiri.