Punya Utang Ke Negara, 3 Anak Soeharto Ditagih Sekaligus Oleh Sri Mulyani, Nilainya Fantastis
Tiga anak mantan Presiden Soeharto ditagih utang sekaligus oleh Sri Mulyani
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Nama tiga anak penguasa orde baru, Soeharto belakangan ini kembali ramai dibicarakan. Ketiga anak mantan Presiden ini menjadi target sasaran Satgas BLBI.
Ketiga anak Soeharto ini yakni Bambang Trihatmodjo, Tommy Soeharto, dan Tutut Soeharto.
Kakak beradik ini dianggap belum melunasi kewajibannya kepada pemerintah terkait utang-utang sisa warisan dari Orde baru.
Meski sudah dalam penagihan, namun baru Tommy Soeharto yang sudah dipanggil menghadap Satgas BLBI.
Baca juga: Sempat Ingin Kabur dari Tahanan Ketika Soeharto Berkuasa, Rencana Sukarno Gagal Karena Satu Hal
Dikutip dari Kompas.Com, sebagai bendahara negara, Menteri Keuangan Sri Mulyani ditugasi menagih piutang kepada sejumlah debitur yang dinilai belum melunasi kewajibannya terhadap pemerintah.
Beberapa pihak yang kewajibannya masih dikejar Sri Mulyani adalah Keluarga Cendara.
Utang-utang tersebut merupakan sisa warisan dari era Pemerintahan Orde Baru yang hingga kini proses pelunasannya masih terkatung-katung.
Nah berikut ini 3 anak mantan Presiden Soeharto yang memiliki utang ke pemerintah dan saat ini masih dalam proses penagihan:
Utang Bambang Trihatmodjo tersebut bermula dari penyelenggaraan SEA Games XIX Tahun 1997.
Putra mantan Presiden Soeharto tersebut itu merupakan ketua konsorsium swasta yang ditunjuk pemerintah Orde Baru menjadi penyelenggara gelaran olahraga antar-negara ASEAN di Jakarta.
Konsorsium mempunyai tugas antara lain menyediakan dana untuk penyelenggaraan SEA Games XIX Tahun 1997.
Kementerian Sekretariat Negara, menyebutkan saat itu rupanya konsorsium swasta kekurangan dana sehingga harus ditalangi oleh pemerintah sebesar Rp 35 miliar.
Disebutkan, negara saat itu harus menalangi kekurangan dana dari pihak konsorsium swasta sebesar Rp 35 miliar yang akhirnya menjadi utang yang terus ditagih pemerintah hingga saat ini.
Buntut menolak membayar utang ke negara, Bambang sempat dicekal keluar negeri oleh Imigrasi sesuai dengan permohonan dari Kementerian Keuangan.