Empat Orang Meninggal dalam Demo Damai di Afghanistan, Taliban Dikutuk Keras
PBB telah mengutuk keras tindakan brutal Taliban terhadap para demonstran yang menentang pemerintahan mereka.
Penulis: Magang Tribunjabar | Editor: Ravianto
Ia juga mengkritik kekerasan terhadap jurnalis.
Seorang reporter mengatakan kepada BBC minggu ini bahwa mereka telah dipukuli, ditahan dan dicambuk oleh Taliban ketika mereka mencoba untuk meliput protes.
Laporan PBB muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban.
Pada hari Jumat (10/11/21), Program Pangan Dunia PBB mengatakan 93% rumah tangga di negara itu tidak mengonsumsi cukup makanan.
Kekeringan telah memperburuk masalah pasokan, menyebabkan hilangnya sekitar 40% panen gandum.
The Wall Street Journal bahkan melaporkan bahwa pekerja bantuan khawatir seluruh penduduk bisa jatuh ke dalam kemiskinan dalam beberapa bulan.
Dan badan PBB Unesco memperingatkan bahwa negara itu menghadapi "bencana generasi" dalam pendidikan, setelah dua dekade kemajuan untuk anak-anak, terutama anak perempuan.
Peresmian Pemerintahan baru Taliban & Peringatan serangan 9/11
Laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan rencana Taliban untuk mengadakan upacara untuk meresmikan pemerintahan baru mereka pada hari Sabtu (11/09/21), setelah mengumumkan kepemimpinannya minggu ini.
Ini adalah hari dimana AS akan mengadakan acara untuk memperingati 20 tahun serangan teror 9/11.
Hampir 3.000 orang meninggal hari itu. Kelompok militan Islam al-Qaeda yang dipimpin oleh Osama Bin Laden mendalangi serangan itu.
Yang mana pada saat itu berada di Afghanistan di bawah perlindungan Taliban.
Ken McCallum, direktur jenderal badan intelijen Inggris MI5, mengatakan kepada BBC bahwa pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban kemungkinan telah "memperkuat" teroris di Inggris.
Presiden Joe Biden awalnya menetapkan 11 September sebagai batas waktu penarikan pasukan AS dari Afghanistan, sebelum pengambilalihan Taliban memaksa AS untuk mempercepat penarikannya.
Pada hari Kamis (09/09/21) orang asing pertama terbang keluar dari Kabul sejak penarikan AS. Sekitar 100 orang, yang di antaranya warga negara Inggris, AS, Kanada, dan Belanda naik penerbangan charter Qatar Airways ke Doha.