AC Milan

Bomber AC Milan Zlatan Ibrahimovic di Mata 2 Legenda, Ronaldo Memuji, Ashley Cole Mengkritik Pedas

Ronaldo Nazario, legenda timnas Brasil, mengatakan bahwa Zlatan Ibrahimovic seperti batu dan masih berusia 30 tahun. 

Editor: Hermawan Aksan
MIGUEL MEDINA / AFP
Penyerang Swedia AC Milan, Zlatan Ibrahimovic merayakan gol kedua timnya melalui tendangan penalti pada pertandingan sepak bola Serie A Italia AC Milan vs Bologne di stadion San Siro di Milan pada 21 September 2020. 

"Dia datang mengunjungi saya di rumah tempat liburan saya di Ibiza."

"Hari yang fantastis, kami bersenang-senang, kami banyak berbicara, tentang sepak bola dan banyak lagi."

Baca juga: Olivier Giroud Absen di Laga AC Milan vs Lazio, Zlatan Ibrahimovic Diragukan Main

"Dia datang bersama keluarganya, dengan anak-anaknya yang sangat baik," tutur Ronaldo lagi. 

Dalam kesempatan yang sama, Ronaldo juga mengungkapkan pendapatnya soal AC Milan

Ronaldo sendiri pernah memperkuat I Rossoneri pada 2007 hingga 2008 setelah pergi dari Real Madrid.

"Penting bagi mereka untuk kembali ke Liga Champions. Sepak bola membutuhkan tim bersejarah," ujar Ronaldo

"Milan kembali kompetitif di Serie A dan Eropa," ucap Presiden Real Valladolid ini menambahkan. 

Berkepribadian ganda

Penilaian Ashley Cole berbeda. Legenda Chelsea itu menceritakan rasanya berbagi ruang ganti dengan striker veteran asal Swedia itu.

Ashley Cole berkata Zlatan Ibrahimovic punya "kepribadian ganda" karena personanya berbeda saat menghadapi media dibandingkan di ruang ganti.

Cole pernah menjadi rekan satu tim Ibrahimovic saat keduanya membela LA Galaxy antara 2018 hingga 2019.

Pria 40 tahun itu menghabiskan satu setengah tahun di AS Roma sejak Juli 2014 sebelum akhirnya ke Amerika Serikat pada Januari 2016, dan sekitar dua tahun kemudian mantan striker Manchester United itu menyusulnya.

Ashl3y Col3
Ashley Cole ketika masih berseragam Chelsea (www.telegraph.co.uk)

Cole menceritakan bagaimana kelakuan Ibrahimovic yang terlalu jujur tanpa tedeng aling-aling saat mengkritik rekan-rekannya.

"Kepribadiannya ganda, bersama kami di ruang ganti ia brilian, pendiam, sangat rendah hati, tetapi di depan media ia layaknya dewa," ujar Cole dalam A League of Their Own.

"Pernah suatu waktu ia masuk ruang ganti dan mengkritik pemain lain, entah itu sentuhan yang buruk, tak bisa berlari, lamban, tetapi di depan media, personanya berubah."

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved