Menjelang PTM Ibu-ibu Serbu Toko Buku dan Perlengkapan Sekolah, Ternyata Ini yang Paling Diburu

Menjelang pembelajaran tatap muka, warga berbondong-bondong menyerbu toko perlengkapan sekolah. Salah satunya ke Toko Buku Merauke, Jalan AH Nasution

Penulis: Shania Septiana | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/SHANIA SEPTIANA
Suasana Toko Buku  Merauke, Jalan AH Nasution No.127, Cigending, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Selasa (7/9/2021). 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Shania Septiana

TRIBUNJABAR ID, BANDUNG – Setelah lebih dari setahun belajar online atau daring, Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, mulai Rabu, (8/9/2021) akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. 

Menjelang pembelajaran tatap muka, warga berbondong-bondong menyerbu toko perlengkapan sekolah. 

Dimulainya PTM, membuat omzet penjual buku tulis, hingga alat tulis melonjak tajam, bahkan sejak sepekan terakhir. 

Salah satunya cabang toko buku terbesar di Kota Bandung yaitu Toko Buku  Merauke, yang terletak di Jalan AH Nasution No.127, Cigending, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung.

Saepudin, karyawan Toko Buku Merauke menuturkan, omzet penjualan meningkat sekitar 20 persen sejak sepekan terakhir.

"Awalnya itu hanya 50 persen penjualan, sekarang udah naik jadi 70 persen," ucapnya saat ditemui di Toko Buku Merauke, Selasa (7/9/2021).

Menurutnya, sejak keluar surat edaran dari pemerintah mengenai persiapan PTM, pembeli semakin banyak berdatangan.

Suasana Toko Buku Merauke yang menjual peralatan sekolah di Jalan AH Nasution No.127, Cigending, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Selasa (7/9/2021).
Suasana Toko Buku Merauke yang menjual peralatan sekolah di Jalan AH Nasution No.127, Cigending, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Selasa (7/9/2021). (TRIBUNJABAR.ID/SHANIA SEPTIANA)

"Meskipun pengunjungnya semakin ramai, kami batasi hanya 50 persen aja. Gerbang juga kami tutup separuh dan pengunjung pasti ngerti," ujarnya.

Peralatan yang paling banyak diburu yaitu buku tulis, pulpen, pensil, sampul buku, kertas HVS dan printer.

Harga buku sendiri berkisar dari Rp 20 ribu, untuk buku 32 lembar sampai Rp 60 ribu buku big boss 42 lembar.

Harga kertas HVS mulai dari Rp 74 ribu dengan ukuran A3 75 gram sampai Rp 140 dengan ukuran DF 80 gram atau satu rim.

Sampul buku berada dikisaran harga Rp 3.500  sampai Rp 4.500.

"Untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Pengunjung wajib cek suhu tubuh dan cuci tangan sebelum masuk toko," ujarnya.

Tanpa perlu menunjukkan surat vaksin, toko yang buka dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB ini sudah mulai dipadati pembeli sejak pukul 09.00 WIB.

Saepudin berharap, pandemi segera berakhir dan perekonomian segera pulih.

Pilih Buku Tulis atau Binder

Sri Indah, orang tua siswa mengaku harus membeli peralatan sekolah karena hal tersebut memang kebutuhan anak untuk sekolah, sekalipun sebelumya pembelajaran dilakukan secara online.

"Buku dan pensil pasti habis sih, jadi mau gak mau ya harus beli," ucap saat ditemui di Toko Buku Merauke, Selasa (7/9/2021).

Namun meski begitu, Sri mengaku dia merasa senang karena setelah sekian lama anaknya bisa sekolah offline.

"Anak saya kelas satu SD, dari dia TK belum pernah sekolah offline. Saya selaku ibunya senang dan ikut bersemangat," ujarnya.

Suasana Toko Buku Merauke yang menjual peralatan sekolah di Jalan AH Nasution No.127, Cigending, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Selasa (7/9/2021).
Suasana Toko Buku Merauke yang menjual peralatan sekolah di Jalan AH Nasution No.127, Cigending, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Selasa (7/9/2021). (TRIBUNJABAR.ID/SHANIA SEPTIANA)

Lain halnya dengan Zaki, seorang murid salah satu sekolah menengah atas di kota Bandung mengaku, dia lebih memilih menggunakan binder selama belajar.

"Ide itu tiba-tiba muncul. Kayanya kalau pake binder lebih murah dan lebih gampang. Jadi selama ini aku nulis pake binder. Cuma tinggal dibatasin aja buat antar mata pelajaran," ujarnya.

Masitoh, warga Ujung Berung yang ditemui saat berbelanja buku mengatakan, meski pembelajaran dilakukan secara daring, anak sekolah tetap membutuhkan buku dan alat tulis untuk mengerjakan tugasnya.

Karena itu dia harus berburu buku untuk kebutuhan anaknya yang berada di bangkunya SMP.

"Beda kan kalau seragam bisa dipake bertahun-tahun, apalagi selama sekolah online gak begitu kotor," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved