Kasus Kematian Ibu dan Anak di Subang, Kuasa Hukum Yosef Sebut 1 Hal tentang Petugas Kebersihan

Tim kuasa hukum Yosef (55) menyebut tidak ada keterkaitan kliennya dengan saksi lain pada saat pemeriksaan tambahan.

Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Kuasa Hukum Yosef, Rohman Hidayat, saat ditanya wartawan di Satreskrim Polres Subang, Selasa (7/9/2021). 

"Pemeriksaan kali ini dari setengah 4 sore sampai tengah malam sekarang isinya hanya pengulangan materi dari BAP yang diulang kembali ditegaskan kembali oleh kepolisian," kata Rohman.

Menurut Rohman, total pertanyaan yang dicecar oleh pihak penyidik sekitar 20 pertanyaan yang dianggapnya masih sama seperti pemeriksaan pada sebelumnya.

"Itu hampir 20 pertanyaan lah yang dilayangkan penyidik kepada kliennya saya pada pemeriksaan tambahan ini," ucapnya.

Rohman menegaskan, apabila pihak penyidik masih membutuhkan keterangan lanjutan kedepannya, pihaknya tentu akan tetap kooperatif dan menghadirkan sejumlah saksi yang menurutnya masih berkaitan dengan kliennya tersebut.

"Ya kalo memang kita diperlukan lagi pihak penyidik kita akan hadir lagi kalo memang masih diperlukan, tapi sejauh ini kita sudah 7 kali BAP dan beberapa kali diulang isinya tetap sama tidak ada yang berubah hanya penegasan-penegasan saja dari yang disampaikan diawal oleh klien kami," katanya.

Warga Bekasi Doakan Korban dan Polisi Agar Dimudahkan

Kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu (24) dan ibunya, Tuti (55) di Kabupaten Subang mengundang simpati warga. Salah satunya warga Kota Bekasi Aji Uno (58) dan keluarganya.

Aji Uno datang ke lokasi perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang pada Senin (6/9/2021).

Pantauan Tribun, dia keluar dari mobilnya sambil mengenakan masker. Dia berhenti di depan rumah yang dipasangi garis polisi.

Seketika di menengadahkan tangannya hingga sedada, menundukan kepala seraya berdoa. Tidak hanya untuk Amalia dan ibunya, dia juga turut mendoakan Polres Subang di bawah pimpinan AKBP Sumarni untuk dimudahkan dalam mengungkap kasus itu. 

"Semoga bapak-bapak polisi dimudahkan dalam mengungkapnya," ucap Aji Uno, sesaat setelah berdoa dan meninggalkan lokasi perampasan nyawa itu.

Amalia dan ibunya ditemukan tewas mengenaskan di bagasi Toyota Alphard pada 18 Agustus. Sejak saat itu, polisi  bekerja keras menyelidki misteri kasus perampasan nyawa itu. Puluhan saksi sudah diperiksa bahkan dilakukan tes DNA bagi sejumlah saksi. 

Ia meyakini, dengan kegigihan polisi setiap hari dalam mengungkap kasus tersebut, dalam waktu dekat pelaku perampasan nyawa Amalia segera terungkap.

"Insyaallah ini akan benderang dalam waktu dekat," kata dia.

Ia mengaku tidak mengenali korban. Namun, dia hampir tiap hari membaca berita soal perkembangan kasus tersebut. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved