Bisa Serang Bagian Otak, Jangan Remehkan Fenomena Pikun, Lupa, dan Prilaku Aneh Pasca Covid-19
Virus COVID-19 selain mampu menyerang bagian tubuh manusia, ternyata juga mampu menyerang bagian otak.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia dan kasus baru juga masih ditemukan di sejumlah daerah. Untuk itu, masyarakat harus tetap wasapada terhadap penularan Covid-19 meski sudah divaksin.
Belum lama ini, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menggelar seminar edukasi daring “Ask the Expert” pada Jumat (20/8) melalui live instagram @Rs.UI. Tujuan seminar ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat agar terhindar dari hoaks yang banyak beredar terkait COVID-19.
Dikutip dari laman resmi UI, Pada pertemuan kali ini, dr. Pukovisa Prawiroharjo, Sp.S(K) (Dokter Spesialis Saraf RSUI) hadir sebagai narasumber untuk membahas tema “Waspada Masalah Lupa, Pikun, dan Perilaku Aneh Setelah Sembuh dari COVID-19”.
Baca juga: Pemerintah Koordinasikan Penanganan Covid-19, Targetkan Penurunan Kasus Sebelum Pelaksanaan PON XX
Dalam memberikan edukasi, dr. Pukovisa ditemani oleh dr.Nita Widjaya (Dokter Umum RSUI) sebagai moderator.
Menurut dr. Pukovisa, virus COVID-19 selain mampu menyerang bagian tubuh manusia, ternyata juga mampu menyerang bagian otak.
Walaupun otak dilindungi oleh beberapa lapisan, penelitian mengungkapkan ternyata virus COVID-19 mampu menembus berbagai lapisan tersebut.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan seseorang pasca sembuh dari COVID-19 dapat mengalami masalah lupa, pikun, dan perilaku aneh.
Baca juga: Jangan Coba-coba Divaksin Saat Positif Covid-19, Seorang Pria Nekat Divaksin Langsung Alami Hal Ini
“Intinya kalo ada masalah itu, baik pasca COVID-19 atau lainnya, jangan sampai dicuekin,” ujar dr. Pukovisa.
Gejala yang timbul pada bagian otak merupakan hal yang patut kita waspadai.
Sebagai sumber sarana berpikir, otak berperan sebagai pusat kendali tubuh dan penyusun sistem saraf pusat.
Dengan demikian, dr. Pukovisa menegaskan untuk tidak menganggap sepele masalah atau gejala yang terjadi di otak.
Dirinya menyayangkan sikap masyarakat yang mengganggap masalah lupa, pikun, dan perilaku aneh pasca COVID-19 adalah hal yang biasa.
Pada kenyataannya, otak juga merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh seseorang.
Baca juga: Fakta Varian Mu, Varian Baru Covid-19, yang Sudah 2 Kali Vaksin Terpapar dan Ada di 39 Negara
“Jadi pada intinya, masyarakat harus lebih peduli pada bagian otak bila menemukan masalah pada bagian tersebut.
Hal ini dilakukan agar masalah pada bagian otak itu tidak menjalar ke bagian tubuh lainnya.