Ambulans Terbatas, Korban Keracunan Makanan di Sukabumi Diangkut Kendaraan Bak Terbuka ke Puskesmas
Sekitar 121 di Kecamatan Jampangtengah dan Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi diduga keracunan makanan, Minggu (5/9/2021).
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Mega Nugraha
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - 121 warga itu tersebar di Desa Bojongtipar Kecamatan Jampangtengah, Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya dan Desa Cimerang, Kecamatan Purabaya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani mengatakan, puskesmas kekurangan pelbet atau tempat tidur untuk korban keracunan.
Sehingga membuat warga yang keracunan harus terbaring dan duduk di lantai puskesmas saat jalani perawatan.
"Telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) di Desa Purabaya Kecamatan Purabaya. PKM (Puskesmas) kekurangan pelbet dan unit ambulance karena ambulance PKM hanya 1 unit," kata Anita via pesan singkat.
Menurutnya, saat ini yang mendapatkan perawatan di Puskesmas Purabaya sekitar 50 orang, dan bertahan di Kampung Pojok, Desa Purabaya sekitar 90 orang.
Dengan kurangnya ambulance, warga yang keracunan harus memakai mobil pick up, motor hingga angkot untuk sampai ke Puskesmas.
Baca juga: Ratusan Warga di Sukabumi Keracunan, Puskesmas Kekurangan Pelbet, Beberapa Korban Dirawat di Lantai
"Ambulance yg ada di PKM hanya 1, jadi yang ke PKM menggunakan motor, pick up dan angkot," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan warga ini diduga keracunan setelah mengkonsumsi makanan dari salah seorang warga yang akan menggelar pernikahan.
"Kronologi berdasarkan informasi dari puskesmas Purabaya bahwa pada hari Sabtu (4/9/2021) sekitar pukul 22.30 WIB mendapat laporan bahwa di daerah Kecamatan Purabaya serta Kecamatan Jampangtengah ada kejadian luar biasa berupa keracunan massal," katanya.
Menurutnya, diduga warga keracunan setelah mengonsumsi makanan dari warga yang akan menggelar hajatan.
"Dari makanan yang didapat dari salah satu warga yang akan melaksanakan acara pernikahan," jelasnya.
Jumlah sementara warga yang menjadi korban keracunan di dua kecamatan ini ada 121 orang.
"Korban sudah mendapat penanganan dari tenaga kesehatan dan korban yang sudah mulai membaik dikembalikan," ucapnya. (*)