Keracunan Nasi Berkat, Ini yang Dirasakan Puluhan Warga di Karawang, Reaksinya Tak Langsung
Santi Kusmiati dan anaknya Saya Nurisnaini tiba-tiba saja mengalami sakit pada bagian perutnya. Tak henti-henti keduanya muntah dan buang air besar.
Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi
TRIBUNJABAR.ID ,KARAWANG - Santi Kusmiati dan anaknya Saya Nurisnaini tiba-tiba saja mengalami sakit pada bagian perutnya. Tak henti-henti keduanya muntah dan buang air besar.
"Ayah perut mamah kok sakit gini, kayak yang melilit," kata Yanto, suami Santi kepada Tribun Jabar di Puskesmas Kotabaru, Sabtu (4/9/2021).
Santi dan Saya merupakan dua korban keracunan nasi berkat warga Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Karawang.
Baca juga: Puluhan Warga Karawang Alami Keracunan, Dirawat di Sejumlah Puskesmas dan Rumah Sakit, Ini Sebabnya
"Habis pengajian, istri saya dan anak itu mendapatkan nasi berkat. Kemudian mereka makan, efeknya enggak langsung. Jadi beberapa jam baru kerasa," kata Yanto.
Hal sama diceritakan oleh korban lainnya Nurjanah (49). Nurjanah mengaku dirinya mengalami keracunan setelah makan nasi berkat dari tempatnya mengaji.
Setiap hari Kamis, warga setempat sering mengadakan pengajian. Tapi pada Kamis (2/9/2021) merupakan pengajian rutin akan tetapi yang spesial saat itu ibu pengajian bersepakat untuk menyediakan makan.
Pengajian berlangsung sekitar Pukul 13.00 WIB hingga Pukul 16.00 WIB. Kemudian warga dibagikan nasi berkat yang berisi nasi, telur, urab dan tempe.
"Terus saya makan, tapi reaksinya enggak langsung. Selang beberapa jam saya langsung muntah-muntah bahkan BAB," katanya.
Nurjanah mengaku langsung berobat ke bidan di sekitar tempat tinggal. Kondisinya agak membaik, akan tetapi perutnya masih terasa sakit.
Nurjanah pun dilarikan ke Puskesmas Kotabaru untuk mendapatkan perawatan.