Mulai Hari Ini, Ganjil Genap Berlaku di Lima Tol Masuk Kota Bandung, Berikut Detail Aturannya
Kelimanya adalah Tol Pasteur, Tol Kopo, Tol Pasir Koja, Tol Moh Toha, dan Tol Buahbatu. Mulai hari ini pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, menanggapi tentang pelaksanaan ganjil genap di lima gerbang tol yang ada di Kota Bandung.
Kelimanya adalah Tol Pasteur, Tol Kopo, Tol Pasir Koja, Tol Moh Toha, dan Tol Buahbatu, yang dimulai hari ini pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB.
Rencananya kebijakan ini berlaku sampai 5 September 2021.
Menurut Ema Sumarna, penerapan ganjil genap ini sudah menjadi kebijakan pusat dari Kapolri dan harus dilaksanakan sebaik mungkin untuk menekan mobilitas warga di situasi pandemi Covid-19.
Jumlah kasus Covid-19 di Kota Bandung fluktuatif per hari dan masih di angka 2 ribuan lebih kasus aktif.
Baca juga: Jangan Sampai Keliru, Ganjil Genap Hanya untuk Kendaraan Nopol Luar Bandung, Ini Aturan Lengkapnya
"Saya mendapat info dari Dishub itu bahwa ganjil genap berlaku hanya untuk kendaraan di luar letter D. Artinya, ganjil genap di Bandung ini untuk menekan kendaraan yang masuk dari luar Bandung selama weekend."
"Memang sebenarnya warga dari luar Bandung baik untuk peningkatan ekonomi di masa pandemi, tetapi kami lebih utamakan masalah kesehatan yang harus dijaga," kata Ema Sumarna di Balai Kota, Jumat (3/9/2021).
Kota Bandung sempat berada di level 4 pada masa PPKM kemudian berubah menjadi level 3, sehingga diberikan sejumlah kelonggaran terhadap sektor ekonomi. Dia pun mengakui sejak peralihan dari level 4 ke level 3, volume kendaraan meningkat.
"Saya beberapa hari lalu melewati Tol Pasteur padat sekali ketika hendak masuk ke exit tol. Jadi, volume kendaraan ini terlihat meningkat pascaperubahan level dan dibukanya sejumlah pusat perbelanjaan. Adanya pergerakan warga sebenarnya bagus untuk ekonomi, tapi ganjil genap ini sebuah keniscayaan," ujarnya. (*)