Musim Pancaroba Hati-hati dengan DBD, Gejala Awal Dengue Mirip Covid-19, Berikut Ini Bedanya

Gejala awal dengue ini sekilas memang mirip gejala Covid-19. Hal ini tentunya harus diwaspadai, apalagi penyakit ini sama-sama bisa merenggut nyawa pe

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Cipta Permana
Seorang petugas melakukan penyemprotan fogging ke setiap sudut rumah di wilayah RT 10 RW 09 Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Masyarakat diminta waspada dengan DBD 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG - Memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan membuat penyakit Dengue atau demam berdarah dengue atau DBD mulai marak.

Dengue  merupakan penyakit yang mudah menular, berasal dari gigitan nyamuk betina aedes aegypti. 

Ketika terkena Dengue, biasanya muncul gejala seperti Demam Tinggi disertai mual, yaitu muntah, nyeri kepala, lemah, lesu, nyeri otot dan sendi, pendarahan spontan, serta ruam kulit.

Gejala awal dengue ini sekilas memang mirip gejala Covid-19.

Hal ini tentunya harus diwaspadai, apalagi penyakit ini sama-sama bisa merenggut nyawa penderitanya. 

Kepala UPT Puskesmas Pasirkaliki, dr Deborah Johana Rattu, MH., Kes., MKM, menjelaskan apa yang berbeda antara dengue dan Covid-19 meskipun gejala awal pasti panas tinggi. 

"Dengue itu akan terlihat dalam seminggu dan setiap hari akan ada perubahan sementara Covid-19 akan terlihat dalam minggu pertama dan minggu kedua," ujar Deborah dalam program Tribun Health, Rabu (1/9/2021). 

Deborah menjelaskan, pada dengue, pasien akan demam sejak hari kedua dan ada masa yang fasenya berpotensi komplikasi. 

Lalu pada hari kedua dan ketiga, akan ada perembesan plasma yang menimbulkan tanda seperti kekentalan darah. 

Kemudian berlanjut pada hari keempat dan kelima dikhawatirkan ada shock pendarahan. 

Berbeda halnya dengan Covid-19, yang gejalnya dilihat dalam minggu pertama yang berbentuk demam dan pilek. 

Sementara di minggu kedua, Deborah mengatakan pasien Covid-19 akan mengalami gejala dalam paru-parunya. 

"Gejalanya memang agak sulit dibedakan karena memang hampir mirip. Oleh karena itu dibutuhkan pemeriksaan tambahan test dengue yaitu nonstruktural protein (NS1) dan Covid-19 dengan test pcr, antigen, dan PCR," ujarnya. 

Deborah mengatakan, ketika nyamuk aedes aegypti mengigit hingga akhirnya timbul gejala tentu tidaklah mudah mengetahui kapan terjadinya

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved