Petani Manggis Diminta Mengakali Hasil Panennya dengan Inovasi Ini Agar Bersaing di Pasar Ekspor
Daya jual buah manggis juga belum bisa memaksimalkan pertumbuhan ekonomi petani, pasalnya belum banyak produk olahan manggis yang dapat meningkatkan
Penulis: Irvan Maulana | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana
TIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Dikenal sebagai daerah penghasil buah manggis, namun panen manggis petani lokal di Kabupaten Purwakarta turun akibat dampak perubahan cuaca.
Selain itu daya jual buah manggis juga belum bisa memaksimalkan pertumbuhan ekonomi petani, pasalnya belum banyak produk olahan manggis yang dapat meningkatkan daya jual dari manggis tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan mengatakan, berkurangnya hasil panen manggis di Purwakarta disebabkan oleh cuaca. Selain itu para petani juga mengalami penurunan penghasilan akibat daya jual buah manggis turun.
"Para petani seharusnya jangan hanya menjual buahnya, tapi mereka harus membuat inovasi olahan dari buah manggis itu," kata Midan ketika ditemui awak media di Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Purwakarta, Jumat (27/8/2021).
Midan mengungkapkan, hasil panen para petani lokal juga belum bisa diserap pasar ekspor secara maksimal.
"Perkiraan hasil produksi rata sebanyak 46 ribu ton per tahun, kita rata-rata hanya baru mengekspor sekitar 3.000 ton saja," kata dia.
"Buah manggis untuk ekspor memang harus memenuhi persyaratan khusus seperti ukuran dan tampilannya juga harus sempurna. Jadi, harus ditangani khusus pada saat panennya para petani kita juga perlu diedukasi soal itu," imbuhnya.
Ia menilai pengolahan buah manggis bisa menambah pendapatan para petani.
"Misal buahnya kita olah dulu, lalu yang dijual itu bisa selainya, atau sirupnya. Kan daya jualnya juga lebih mahal," ujarnya.
Terlebih, hasil produksi buah tahun ini diperkirakan akan menurun akibat terkendala curah hujan yang masih sering turun meskipun saat musim kemarau. (*)
Baca juga: Kulit Manggis Bisa untuk Anti Covid-19? Berikut Hasil Studi Tiga Mahasiswa Unpad