Pelantikan Perangkatnya Dianggap Tak Berizin, Raharjo Djali: Kami Keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon
Pelantikan perangkat Sultan Aloeda II, Raharjo Djali, di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, diwarnai kericuhan, Rabu (25/8/2021)
Menurut dia, tidak ada dualisme sultan meski Raharjo Djali memproklamasikan diri sebagai Sultan Keraton Kasepuhan dan menggelar jumenengan atau penobatan pada pekan lalu.
"Tidak ada dualisme, PRA Luqman Zulkaedin adalah satu-satunya sultan di Keraton Kasepuhan," kata Alexandra Wuryaningrat saat ditemui di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (25/8/2021).
Ia mengatakan, tidak ada sultan lain yang memimpin Keraton Kasepuhan selain Luqman Zulkaedin selaku Sultan Sepuh XV.
Luqman mewarisi takhta dari ayahnya Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, yang berpulang kira-kira setahun lalu.
Pihaknya juga terkejut adanya pelantikan perangkat Raharjo Djali yang kini bergelar Sultan Aloeda II di Keraton Kasepuhan pada hari ini.

"Kegiatan itu tidak ada izinnya karena tanpa sepengetahuan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV," ujar Alexandra Wuryaningrat.
Alexandra menyampaikan, setiap kegiatan di Keraton Kasepuhan harus mengantongi izin dari Sultan Sepuh XV dan BPKK.
Sebagai Direktur BPKK, ia berhak menegur karena kegiatan tersebut dilaksanakan tanpa pemberitahuannya dulu.
Dalam kesempatan itu, Alexandra yang merupakan adik Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, membubarkan pelantikan yang dipimpin Raharjo.
Namun, massa yang menghadiri pelantikan perangkat Raharjo menolak sehingga sempat terjadi adu mulut di depan bangunan utama Keraton Kasepuhan. (*)