Doa Harian

Inilah 5 Sikap Menghadapi Fitnah dan 3 Doa Agar Terhindar dari Fitnah, Diajarkan Rasulullah Saw

Biasanya fitnah berupa membicarakan keburukan orang lain atau menyebarkan aib seseorang yang belum tentu sesuai dengan faktanya.

Editor: Hermawan Aksan
Tribunjabar.id/Kisdiantoro
ILUSTRASI _ Berdoa kepada Allah SWT 

TRIBUNJABAR.ID - Sahabat muslim, ketika fitnah menimpamu, ada beberapa sikap yang harus kamu ketahui.

Selain menghadapinya dengan sikap, kamu bisa memanjatkan doa agar terhindar dari fitnah.

Dalam kehidupan bersosial, kita tidak dapat mengatur apa yang orang lain lakukan terhadap kita, baik tindakan terpuji maupun tercela.

Baca juga: Zikir Pendek Hasbunallah Wanimal Wakil, Doa Mustajab Dibaca Setelah Salat Duha, Ini Keutamaannya

Salah satu perbuatan buruk yang mungkit terjadi saat berinteraksi sosial adalah fitnah.

Fitnah adalah perkataan yang keluar dari mulut seseorang tapi tidak sesuai dengan kenyataanya.

Biasanya fitnah berupa membicarakan keburukan orang lain atau menyebarkan aib seseorang yang belum tentu sesuai dengan faktanya.

Tujuan fitnah adalah untuk menimbulkan kegaduhan yang ditujukan kepada orang tertentu sehingga orang tersebut nantinya akan dijauhi oleh lingkungannya.

Selain itu, fitnah bisa diterapkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, seperti merampas hak dan harta orang lain, menyakiti orang lain, mengusir orang, bahkan untuk hal-hal yang berbau musyrik.

Nabi Muhammad SAW sendiri mengajarkan untuk berdoa pada Allah SWT agar terlindung dari fitnah.

Berikut 5 hal dan sikap yang dapat dilakukan muslim saat menghadapi fitnah

1. Jika timbul fitnah, maka hendaklah hadapi dengan sikap hati-hati, tidak gegabah dan penuh kesabaran.

Hadapi dengan lemah lembut dan ramah tamah, karena Sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam:

« إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ ».

Artinya: "Sesungguhnya kelemah lembutan (keramah tamahan) tidaklah ada di dalam sebuah perkara kecuali menghiasinya dan tidak dicabut (kelemah lembutan) dari sesuatu kecuali memburukkannya". HR. Bukhari dan Muslim.

Hadapi dengan sikap hati-hati (tidak gegabah) dan kesabaran, berdasarkan sabda Nabi Muhammadshallallahu 'alaihi wasallam kepada Asyajj Abdul Qais radhiayallahu 'anhu:

إِنَّ فِيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ الْحِلْمُ وَالأَنَاةُ

Artinya: "Sesungguhnya di dalam dirimu ada dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu; kesabaran dan pelan-pelan (tidak gegabah)". HR. Muslim.

2. Tidak menghukumi sesuatu kecuali sesudah mengetahui kejadian sebenarnya, sesuai dengan kaedah fiqih:

الحكم على الشيء فرع عن تصوره

Artinya: "Menghukumi sesuatu itu adalah termasuk bagian tentang gambaran sesuatu tersebut."

Dan perlu diingat, suatu perkara tidak bisa diketahui kecuali dengan dua: dari kabar kaum muslim yang terpercaya dan dari berita orang yang meminta fatwa akan perkara tersebut meskipun orang yang minta fatwa tersebut adalah orang fasik.

3. Hendaklah selalu memegang sikap adil dan pertengahan (tidak berlebih-lebihan).

Karena firman Allah Ta'ala:

{وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى} [الأنعام: 152]

Artinya: "…Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabatmu…," (QS. 6:152).

Juga firman Allah Ta'ala:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ } [المائدة: 8]

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang akamu kerjakan." (QS. 5:8).

Dan arti sikap adil dan sikap pertengahan bukanlah berarti membenarkan yang salah dan menyalahkan yang batil tetapi menempatkan standar kesalahan dan standar kebenaran sesuai dengan syari'at Islam bukan dengan hawa nafsu.

Baca juga: Doa-doa Penghilang Rasa Sakit pada Badan, Doa Mustajab Diajarkan Rasulullah SAW, Ikuti Langkahnya

4. Selalu bersatu dalam kesatuan kaum muslim di bawah kepemimpinan yang sah.

Karena hal inilah yang ditunjukkan Allah dalam firman-Nya:

{وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ} [آل عمران: 103]

Artinya: "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk." (QS. 3:103).

Dan berdasarkan sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam:

عَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ وَإِيَّاكُمْ وَالْفُرْقَةَ

Artinya: "Hendaklah kalian berjama'ah (di dalam kesatuan kaum muslimin) dan jauhilah dari perpecahan". HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani.

Dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berpecah belah ketika sudah jelas keterangan dan dalil bagi dia, firman Allah Ta'ala:

{وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (104) وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ (105)} [آل عمران: 104، 105]

Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung. (QS. 3:104) Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat." (QS. 3:105).

5. Setiap perkataan dan perbuatan di dalam setiap fitnah harus ada dhawabith (ukuran yang tepat).

Karena tidak semua perkataan yang anda anggap baik itu cocok untuk dikatakan dalam fitnah tertentu, begitu pula tidak semua perbuatan yang anda anggap baik itu cocok untuk diperbuat di dalam fitnahtertentu.

Karena setiap perkatan ataupun perbuatan akan mendatangkan beberapa perkara yang lain.

Oleh sebab itu ada riwayat dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau berkata:

مَا أَنْتَ بِمُحَدِّثٍ قَوْمًا حَدِيثًا لاَ تَبْلُغُهُ عُقُولُهُمْ إِلاَّ كَانَ لِبَعْضِهِمْ فِتْنَةً.

Artinya: "Tidak anda berbicara dengan suatu kaum sebuah pembicaraan yang tidak bisa dipahami oleh akal mereka kecuali akan menjadi fitnah bagi sebagian dari mereka". HR.Muslim.

Baca juga: Doa-doa Meminta Hikmah saat Dihadapkan Masalah dalam Hidup, Doa Mustajab Dibaca setelah Salat Fardu

Berikut 3 doa agar terhindar dari fitnah:

1. "Rabbana la taj’alna fitnatan lil qaumidz dzalimin. Wa najjina birahmatika minal qaumil kafirin".

Artinya: "Ya Tuhan kami. Semoga Engkau tidak menjadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang dzalim (buruk amal perbuatannya), dan pastinya Engkau pun berkenan menyelamatkan kami dengan rahmat-Mu dari (tipu daya) orang-orang yang kafir (mengingkari dan memusuhi ajaran-ajaran-Mu)."

2. "Allaahumma innii a'uudzubika minfitnatinnaari wa a'dzaabinnaar. Wafitnatilqabri waadzaabil qobri. Allahumma innii a'uuzubika min syarri fitnatilmasiihiddajjaal. Allahummaghsil qolbii bimaaitslji wal barod. Wa naqqiqolbii minal khothooyaa. Kamaa naqqoitatsaubalabyadho minaddanasi. Wa baa 'idbaitanii wa baina khothooyaaya kamaa baa 'adta bainalmasyriqi wal maghribi. Allaahumma innii a'udzubika minal kaisal wal maaktsami wal maghrom".

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dan adzab neraka, fitnah dan adzab kubur, keburukan fitnah, kekayaan dan keburukan fitnah kefakiran. Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan fitnah Dajjal.

Ya Allah bersihkanlah hatiku dengan salju dan air es, serta sucikanlah hatiku dari tiap kesalahan sebagaimana Engkau menyucikan pakaian putih dari kotoran. Dan jauhkanlah antara diriku kesalahan-kesalahanku itu sebagaimana Engkau menjauhkan timur dan barat. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, perbuatan dosa, dan utang."

3. "Robbanaa ‘aatinaa miladunka rohmatan, wahayyi’ lanaa min amrinaa rosyadaa".

Artinya: "Ya Allah, berikan lah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini"

(TribunStyle.com)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved