Baru Enam Bulan Bertani Strawberry di Lahan Tak Terpakai, Petani Ini Sudah Raup Omzet Puluhan Juta
Berawal dari obrolan santai di sebuah kedai kopi, membuat kehidupan seorang petani bernama Muhammad Roy Yudistira (44) sukses berbisnis strawberry
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
Pendapatan tersebut bukan hanya dari buahnya saja, sebab Roy dan temannya sudah mengembangkan strawberry tersebut menjadi sebuah produk olahan berupa eskrim dan jus yang sudah memiliki konsumen tetap.
"Eskrim 200 cup per hari keluar. Sudah ada yang nampung. Di kita juga bisa petik langsung Rp 80 ribu per kilo," ujarnya.
Bahkan, kualitas dan kesuksesan bertani kebun strawberry milik Roy dan temannya itu dilirik perusahaan pupuk asal Norwegia untuk menjadi sponsor dan strawberry dari hasil kebunnya pun sudah dipromosikan ke luar negeri.
Menurutnya, strawberry dan hasil olahannya ini berbeda dengan yang lain dan memang memiliki keunggulan, seperti rasanya yang lebih manis dari yang lain yang biasanya identik asam.
"Kita kurangi kadar asamnya sekitar 10 persen, 90 persen ke manis," ucap Roy.
Hanya saja, Roy bersama teman itu hingga saat ini belum bisa merambah pasar ekspor, karena pihaknya akan fokus dulu untuk memenuhi pasar lokal, seperti Bandung Raya hingga wilayah Jawa Tengah. (*)