TKW Sliyeg Indramayu Bukan Dibunuh Mantan Pacar, Telepon Terakhir Ungkap Peran Korban ke Pelaku

Juwarih menceritakan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Komariyah sempat menelpon orang tuanya sehari sebelum kejadian.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
Istimewa/Youtube Wahyu Iraningrum
Tangkapan layar pelaku pembunuhan Komariyah, TKWasal Indramayu di Taiwan. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Komariyah, TKW Indramayu dibunuh di Taiwan, 5 Agustus 2021.

Pelaku pembunuhan TKW asal Desa Sliyeg (sebelumnya disebut Desa Siyeg) itu ternyata Warga Negara Indonesia.

Pelaku adalah Supriyanto, tenaga kerja asal Bengkulu yang juga bekerja di tempat tersebut.

Keluarga membantah Komariyah (31), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Indramayu dibunuh oleh mantan pacarnya.

Hal tersebut terungkap setelah Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mengunjungi langsung kediaman keluarga korban di Desa Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Minggu (8/8/2021).

Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, antara korban dan pelaku sekaligus PMI asal Bengkulu, berinisial PS ini murni adalah rekan kerja.

Di Taiwan sendiri, korban diketahui sudah bekerja selama 4 tahun sejak tahun 2017.

Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu, Komariyah yang dikabarkan tewas dengan luka tusuk pada beberapa bagian tubuhnya di kawasan Nantou Taiwan.
Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu, Komariyah yang dikabarkan tewas dengan luka tusuk pada beberapa bagian tubuhnya di kawasan Nantou Taiwan. (Istimewa/akun FB Rizki Aan Anifah)

Di sana ada 8 karyawan yang bekerja, termasuk korban dan pelaku.

"Apa yang dikabarkan di medsos tidak benar, pelaku bukan pacar korban, dia cuma rekan kerja," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Juwarih menceritakan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Komariyah sempat menelpon orang tuanya sehari sebelum kejadian.

Saat itu, korban bercerita soal kondisinya di sana, Komariyah mengaku diminta sang majikan untuk mengajari pelaku agar bisa berbahasa Taiwan.

Hal ini dikarenakan walau sudah 2 bulan bekerja di kebun tomat, pelaku PS tidak kunjung bisa menggunakan Taiwan.

Lanjut Juwarih, atas permintaan sang majikan, korban lalu menceramahi pelaku hingga berujung pada terjadinya tragedi penusukan tersebut.

Korban ditusuk menggunakan benda tajam pada bagian dada, perut, wajah dan punggung hingga meninggal dunia.

"Mungkin karena ngomongnya kurang enak sehingga membuat pelaku marah," ujar dia.

Dalam hal ini, disampaikan Juwarih, SBMI masih menunggu laporan dari mantan suami korban untuk tindak lanjut kasus tersebut.

Ia mengatakan, kabar resmi meninggalnya Komariyah pun diketahui disampaikan pemerintah kepada mantan suami korban.

Keluarga Komariyah hanya mendapat dari kabar yang beredar. 

Baca juga: SBMI Indramayu Tawarkan Bantuan Hukum pada Keluarga Komariyah, TKW yang Diduga Dibunuh di Taiwan

Juwarih mengatakan, korban dan suaminya sudah bercerai secara virtual, surat resmi perceraiannya pun di terima keluarga Komariyah pada 3 bulan lalu.

"Karena dia waktu berangkat pakai alamat suaminya di Desa Kedungwungu, Kecamatan Anjatan, tapi waktu berangkat mereka belum bercerai," ujar dia.

Meski demikian, harapan dari pihak keluarga Komariyah, disampaikan Juwarih, mereka ingin agar jenazah korban bisa dibawa pulang dan dimakamkan di Tanah Air.

Ditemukan Banyak Luka

Komariyah diduga dibunuh dengan sadis. Dikabarkan luka tusuk ditemukan pada beberapa bagian tubuhnya. TKW Indramayu dibunuh di Taiwan

TKW tersebut diketahui bernama Komariyah, ia diduga menjadi korban pembunuhan di kawasan Nantou Taiwan.

Saat dikonfirmasi, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih membenarkan kabar tersebut.

Juwarih mengatakan, korban merupakan warga Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.

"Kabarnya banyak beredar di medsos, korban ini orang Indramayu, dia orang Sliyeg, saya sudah konfirmasi ke teman dia di sana dan dibenarkan," ujarnya,  Sabtu (7/8/2021).

Juwarih mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapat keterangan resmi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Taiwan.

Hanya saja, ia memastikan kebenaran kabar duka tersebut.

Meninggalnya Komariyah ini diduga dibunuh oleh mantan pacarnya sendiri yang sekaligus rekan kerjanya di Nantou Taiwan.

Juwarih menyampaikan, mantan pacarnya ini merupakan sesama TKI, asal dari Bengkulu.

Hingga saat ini, SBMI Cabang Indramayu masih menunggu kronologi detail bagaimana kejadian nahas itu bisa dialami korban.

"Secara detailnya kami belum tahu karena belum dapat keterangan resmi dari perwakilan RI di Taiwan, tapi kalau mantan pacarnya ini dia juga merupakan PMI asal Bengkulu," ujar dia.

Pelaku Ditangkap di Hutan

Supriyanto (35), tenaga kerja Indonesia (TKI) di Taiwan sempat bertahan hidup di hutan di kawasan wisata Nantou, Taiwan seusai membunuh mantan pacarnya, sesama TKI wanita asal Indramayu, Komariyah.

Supriyanto, TKI asal Bengkulu itu, membunuh Komariyah TKW asal Indramayu di kebun tomat, tempat mereka bekerja.

Nantou merupakan daerah wisata di Taiwan yang terkenal dengan Danau Sun Moon yang diapit dua gunung. 

"Dan kini pelaku sudah diamankan polisi," ujar keterangan akun youtube BMI Taiwan seperti yang dikutip Tribun Jabar, Sabtu (7/8/2021).

Masih dalam keterangan akun Youtube BMI Taiwan, kepolisian Taiwan sempat menyusuri hutan untuk mencari pelaku.

Pelaku akhirnya ditangkap setelah ia keluar karena ketakutan berada di dalam hutan seorang diri.

Kepada polisi, pelaku mengaku khilaf melakukan perbuatan tersebut, Supriyanto emosi karena sering dimarahi dan diomeli oleh korban.

"Emosi yang tak terkendali akhirnya ia menusuk korban dengan pisau," ujar dia.

Masih dalam keterangannya, pelaku ini diketahui sudah memiliki keluarga di Indonesia, Supriyanto bahkan sudah memiliki anak. Kini, ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut kepada polisi. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved