Robert Alberts Tak Bisa Memberikan Garansi Timnya Bakal Sebaik Liga 1 2020, Ini Alasannya
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mengungkapkan sangat sulit untuk menduplikasi apa yang dicapai timnya di Liga 1 2020
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menghadapi Liga 1 2021/2022, Persib Bandung dihadapkan pada ekspektasi untuk menyamai catatan manis di Liga 1 2020. Ketika itu, Maung Bandung sukses tampil luar biasa dengan berhasil meraih tiga kemenangan dari tiga pertandingan sampai akhirnya kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19.
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mengungkapkan sangat sulit untuk menduplikasi apa yang dicapai timnya di Liga 1 2020.
"Tentunya tidak bisa dibandingkan dengan musim lalu, karena musim lalu itu sudah lama, hampir 2 tahun lalu. Jadi kami tidak bisa membandingkannya," ujar Robert, Minggu (8/8/2021).
Baca juga: Pelatih Persib Bandung Bandingkan Pramusim 2 Tahun Lalu dengan Sekarang, Sebut Kunci Main Impresif
Salah satu hal yang membedakan antara Liga 1 2020 dan Liga 1 2021/2022 kata pelatih asal Belanda itu adalah pramusim.
Di Liga 1 2020, Persib mendapatkan pramusim yang sangat ideal sehingga mampu menunjukan performa maksimal ketika kompetisi dimulai.
"Waktu itu kami memiliki masa pramusim yang bagus, membangun tim dengan bagus dan juga memulai liga dengan tiga kemenangan," katanya.
Sementara di musim ini, Robert menuturkan Persib sulit untuk mendapatkan pramusim yang ideal karena berbagai masalah.
"Itu sudah berubah, kini bahkan pemain belum berkumpul bersama, masih ada yang berada di luar negeri dan juga banyak yang berada di luar Bandung. Liga itu sendiri, jika nantinya kami bertanding, kami tidak mempunyai persiapan yang matang, tidak ada pramusim," katanya.
Baca juga: Robert Alberts Tak Tahu Kondisi Pemain Persib Bandung, Berharap Kabar Baik Setelah 9 Agustus
Kendati demikian, Robert mencoba untuk mempersiapkan timnya sebaik mungkin agar setidaknya bisa kompetitif di kompetisi nanti.
"Tapi, bisa ditanyakan pemain manapun, tugas mereka adalah bermain sepak bola dan menunggu untuk bisa bermain sepakbola lagi," katanya.
"Sedangkan tugas tim pelatih ialah membuat kondisi pemain sebisa mungkin ada di level yang terbaik, membangun tim untuk bisa bermain bersama dan bisa memenangkan pertandingan, memenangi trofi. Kami mencintai itu dan kami hidup untuk itu, kini kami punya kesempatan untuk bermain lagi jadi mari lakukan itu," ujarnya.