Curhatan Tim Pemakaman Covid-19 di Pangandaran, Kerap Dimaki dan Hampir Dipukul, Hanya Bisa Sabar
Ini curhatan tim pemakaman Covid-19 di Pangandaran. Mereka kerap menjumpai masyarakat yang tidak percaya Covid-19 dan menghalangi tugas.
Penulis: Padna | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Tim pemakaman Covid-19 Kabupaten Pangandaran mengeluh karena masih ada masyarakat yang tidak percaya Covid-19.
Akibat masyarakat tidak percaya Covid-19, ini berdampak saat petugas tim pemakaman melakukan tugasnya.
Ketua tim pemakaman Covid-19 Pangandaran sekaligus Kasi Rehab dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Pangandaran, Diana Herdiansyah mengatakan, hingga saat ini pihaknya kerap terkendala dengan keluarga korban yang masih tidak percaya adanya Covid-19.
"Satu contohnya kemarin-kemarin, saat Kami akan melakukan pemakaman di wilayah Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran. Ada pihak keluarga yang merasa tidak percaya Covid-19 dan menghalangi tugas kami," ujar Diana Herdiansyah saat dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Minggu (8/8/2021) pagi.
Saat itu, pihaknya mau melakukan penyeterilan karena mau disalatkan oleh pihak keluarga.
Padahal di RSUD Pandega Pangandaran koran sudah disalatkan.
Kemudian, ada lagi ketika akan melakukan pemakaman tiba-tiba satu keluarga korban memaksa ingin menggotong peti jenazah tanpa APD.
"Kami sarankan, kalau mau ikut tolong memakai APD dahulu. Tapi dia langsung memarahi petugas. Katanya, saya tidak percaya Covid, buat apa ini Anda dibayar," ujarnya menirukan ucapan warga.
"Padahal kalau menjawab itu gampang, kami hanya menjalankan tugas. Kalau seandainya negatif kami tidak akan ikut memakamkan dan jikalau positif tentu tugas kami memakamkan," katanya.
Kemudian, ungkap Diana, yang namanya berkerumun yang sedang berduka itu seenaknya saja tanpa prokes.
"Seenaknya tanpa masker, yang namanya jaga jarak tidak ada. Terus ketika akan pemakaman ada yang mendorong petugas, ada yang mau memukul salah satu petugas tim pemakaman," kata Diana.
Menurutnya, di saat berduka pihaknya tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya menjalankan tugas.
"Kami petugas hanya bisa diam karena di situasi sedang berduka. Sampai kami dimaki-maki dan dilecehkan, tapi kami hanya bisa bersabar. Kami hanya petugas pemakaman, dan bukan tugasnya menjelaskan soal positif dan negatif," ucapnya.
Ia hanya berharap, masyarakat memahami apa yang dikerjakan pihaknya sebagai petugas tim pemakaman Covid-19 serta tetap menerapkan prokes.
"Ya, kalaupun misalkan tidak percaya, paling tidak sayangi diri sendiri dan keluarganya," ucap Diana.
Baca juga: VIRAL, Tiktoker Asal Pangandaran Pertanyakan Bansos dari Wakil Gubernur Jabar, Minta Bagian
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/petugas-pemakaman-sedang-memakamkan-jenazah-pasien-covid-19-di-pangandaran.jpg)