AKBP M Lukman Syarif yang Jalankan Misi Khusus Presiden RI Joko Widodo Jadi Kapolres Indramayu

Jabatan Kapolres Indramayu kini dijabat oleh AKBP M Lukman Syarif yang mengantikan AKBP Hafidh Susilo Herlambang

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Handhika Rahman
AKBP M Lukman Syarif dan AKBP Hafidh S Herlambang 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Jabatan Kapolres Indramayu kini dijabat oleh AKBP M Lukman Syarif yang mengantikan AKBP Hafidh S Herlambang yang mendapat tugas baru sebagai Kabag Wassidik Polda Metro Jaya.

AKBP M Lukman Syarif sebelumnya menjabat Kapolres Sukabumi. Serah terima jabatan digelar di Mapolres Indramayu, Sabtu (7/8/2021).

Kapolres Indramayu baru, AKBP M Lukman Syarif siap melanjutkan kepemimpinan di Polres Indramayu. Ia juga meminta doa dan dukungan agar amanah dalam menjalankan tugas baru tersebut.

"Dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada beliau (AKBP Hafidh S Herlambang) karena selama ini sudah memimpin Polres Indramayu dengan hasil yang memuaskan," ujar dia.

Baca juga: Daftar Kapolres di Jabar yang Diganti, Sudah Dilantik Kapolda Jabar, Ada yang Jadi Wakapolda Sulsel

AKBP M Lukman Syarif akan melanjutkan kebijakan yang sudah dilakukan AKBP Hafidh S Herlambang selama ini, khususnya dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19.

AKBP Hafidh S Herlambang menyampaikan terima kasihnya sudah diberi kesempatan memimpin Polres Indramayu.

Dia meminta maaf bilamana ada kesalahan maupun kekhilafan selama menjabat sebagai Kapolres Indramayu.  Hafidh memohon doa dan dukungannya dengan jabatan baru yang ia terima sebagai Kabag Wassidik Polda Metro Jaya.

"Dan pesan saya kepada Kapolres yang baru, beliau ini adik asuh saya, dia teman saya. Yang pasti beliau akan lebih baik dan lebih bagus memimpin kegiatan-kegiatan di Polres Indramayu ini," ujar dia.

Selama menjabat sebagai Kapolres Sukabumi, AKBP M Lukman Syarif sempat viral dan membuat haru masyarakat lantaran tindakannya yang mewujudkan impian Khorul Anwar bocah berusia 10 tahun di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, untuk memiliki sebuah sepeda.

Bocah tersebut diketahui harus banting tulang mencari rezeki dengan berjualan jajanan aci telor (cilor) diusianya yang baru menginjak 10 tahun.

Selain itu, AKBP M Lukman Syarif diketahui juga beberapa kali mendapat tugas khusus dari Presiden RI Joko Widodo. Seperti saat dirinya diminta untuk menyampaikan bantuan uang tunai untuk istri terduga teroris SA di Sukabumi.

Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif memberikan bantuan dari Presiden Jokowi kepada SA (25) istri BS terduga teroris di Kampung Limbangan, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi.
Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif memberikan bantuan dari Presiden Jokowi kepada SA (25) istri BS terduga teroris di Kampung Limbangan, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi. (istimewa)

AKBP M Lukman Syarif Saat Kirim Bantuan dari Jokowi

Saat itu, SA (25) istri terduga teroris BS yang tinggal di Kampung Limbangan, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, mendapat bantuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sabtu (3/4/2021).

Bantuan itu disampaikan melalui Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif. Bantuan yang diberikan adalah uang tunai dan beberapa bingkisan. SA mengaku senang dan berterima kasih kepada Presiden yang telah memberikan bantuan.

Ia mengatakan, bantuan Presiden akan dipakai untuk membiayai anaknya yang masih berusia tiga bulan.

"Terima kasih ke bapak Presiden sudah memberikan bantuan kepada keluarga saya, saya senang, (bantuan) untuk membiayai anak," ujarnya kepada wartawan.

Densus 88 melakukan penggeledahan ke rumah mertua BS, di mana di rumah itu ada istrinya yaitu SA dan juga keluarga SA.

Dari hasil penggeledahan itu Densus mengamankan sejumlah barang bukti, salah satunya terdapat serbuk warna hitam diduga bahan peledak.

Paur Humas Polres Sukabumi Ipda Aah Saepul Rohman mengatakan, bantuan disampaikan oleh Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif.

Menurutnya, Presiden RI Joko Widodo memberikan bantuan ini karena mendengar kabar bahwa SA terlilit utang setelah suaminya ditangkap karena diduga terlibat terorisme.

"Istri terduga teroris di Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi terlilit utang hingga membuat orang nomor satu di negeri ini memberikan bantuan, bantuan yang diberikan secara langsung oleh staf kepresidenan melalui Kapolres diterima langsung oleh SA," ujarnya.

"Pemberian santunan ini berawal dari pemberitaan media online yang dibaca oleh Presiden langsung, bahwa istri terduga teroris ini mengeluh ketika suaminya yang terduga teroris ditangkap Densus 88 di Jakarta, bahwa keluarganya harus menanggung beban hidup anak yang masih bayi dan membayar cicilan bank," jelasnya.

Aah menambahkan, bantuan yang disampaikan adalah santuan berupa uang untuk meringankan beban SA.

"Amanah atau bantuan ini berupa santunan kepada istri terduga teroris berupa uang tunai, bantuan yang diberikan oleh Polres Sukabumi melalui Kapolres dari staf Kepresidenan ini murni bantuan dan tidak ada maksud lain," ucapnya.

"SA istri terduga teroris merasa senang karena keluhan dirinya yang dimuat oleh salah satu media online direspons baik sama Presiden Joko Widodo, hingga beban keluarga sangat berkurang," katanya.

Diberitakan sebelumnya, aksi teror yang terus terjadi di sejumlah wilayah di Tanah Air beberapa hari ini juga berujung kesedihan bagi SA (25), Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi .

Suaminya, BS (43), ikut ditangkap karena diduga ikut terlibat dalam peledakan bom di Makassar, Minggu (28/3) lalu.

SA kini terpaksa harus berjuang merawat anak mereka yang baru berusia berusia tiga bulan sendirian. Ai, sapaan karib SA, mengaku bingung harus bagaimana. Lantaran ditangkap, suaminya tak lagi bisa menafkahinya.

"Mungkin saya harus bekerja. Paling kerja di garmen kayak gitu," ujarnya kepada Tribun saat dihubungi melalui telepon, Rabu (31/3).

Dalam penggeledahan itu Densus mengamankan sejumlah barang bukti, salah satunya terdapat serbuk berwarna hitam diduga bahan peledak.

Ai mengatakan, kebingunannya bertambah karena suaminya juga meninggalkan sejumlah utang yang harus ia lunasi.

"Saya akan cari kerja soalnya saya kan punya utang ke bank, kalau suami saya enggak kerja, siapa yang bayar?" ujarnya.

Ai mengatakan, utang suaminya ke bank tinggal 1,5 tahun dengan cicilan sebesar Rp 1,5 juta perbulan.

"Masih lama utangnya, kerja buat nutupin utang, utang suami di Jakarta. Sebelumnya suami punya utang ke bank yang kayka kartu kredit gitu. Untuk nutupin, ngutang lagi ke bank di Sukabumi. Ada sekitar 1,5 tahun, sebulan 1,5 juta setorannya," jelasnya.

Ia berharap suaminya dibebaskan. "Saya tahunya suami kerja sebagai driver, suami di Jakarta tinggal di rumah orang tuanya di Tanjungpriok," ujarnya.

BS ditangkap Tim Densus 88 dan Polda Metro Jaya, Senin (29/3). Selain menangkap BS, polisi juga menangkap ZA (37), dan AJ (46). Ketiganya ditangkap di Bekasi.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved