Keren, Mahasiswa ITB & UPI Jadi Wakil Indonesia di Kompetisi Matematika Internasional, Ini Sosoknya
Ada dua mahasiswa dari ITB dan UPI yang menjadi wakil Indonesia di kompetisi matematika internasional.
Penulis: Cipta Permana | Editor: taufik ismail
Laporan wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dua mahasiswa dari perguruan tinggi di Kota Bandung yaitu, Akeyla Pradia Naufal dari FMIPA ITB dan Nabil Mahatir dari FMIPA UPI, berhasil terpilih sebagai sebelas mahasiswa perwakilan tim Indonesia yanga akan bersaing dalam International Mathematics Competition (IMC) Tahun 2021 di Bulgaria.
Kegiatan yang berlangsung mulai 2-7 Agustus digelar secara daring, karena situasi pandemi Covid-19.
Dilansir dari akun resmi Instagram Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, sebelas mahasiswa perwakilan Indonesia tersebut, merupakan para peraih medali dalam Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KN-MIPA) di bidang Matematika, yang selanjutnya mengikuti seleksi untuk dipersiapkan mengikuti kejuaraan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Kemahasiswaan ITB, G Prasetyo Adhitama mengaku bangga dengan prestasi yang berhasil diraih oleh Akeyla Pradia Naufal, yang merupakan mahasiswa Prodi Teknik Informatika dari Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI) ITB, sebagai wakil dari tim Indonesia.
Menurutnya, Akeyla selain kerap mengikuti kejuaraan di tingkat regional, nasional, dan internasional, tetapi juga memiliki prestasi akademik yang sangat baik di kampusnya.
"Akeyla ini memang mahasiswa berprestasi, selain rutin mengikuti berbagai ajang kompetisi dan meraih medali atau piala dari ajang yang diikutinya, seperti KNMIPA, tetapi juga, catatan prestasi akademiknya sangat baik. Hal itu ditunjukkan dengan capaian nilai IPKnya yang telah berada di angka 3,8," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (6/8/2021).
Prasetyo menuturkan, dalam KN-MIPA 2020, Akeyla berhasil menjadi juara tiga atau peraih medali perunggu dari 11 medali yang berhasil diraih ITB dari empat kategori keilmuan, yakni Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi, sehingga menempatkan ITB sebagai peringkat pertama dari berbagai perguruan tinggi yang menjadi peserta dalam ajang yang digelar oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek tersebut.
"Akeyla ini merupakan salah seorang dari sebelas mahasiswa perwakilan ITB dari berbagai prodi, yang menjadi peserta dalam KN-MIPA Tahun 2020 lalu. Saat itu ia berhasil menyumbangkan medali perunggu dari 11 medali yang berhasil diraih ITB, serta menempatkan ITB sebagai juara umum," ucapnya.
Selama ini, katanya, ITB selalu berusaha membantu dan mendorong mahasiswa untuk lebih aktif juga dalam mengikuti kegiatan prestasi, berupa kompetisi-kompetisi baik di tingkat regional, nasional, maupun Internasional.
Termasuk dalam keikutsertaan KN-MIPA, para mahasiswa pun mengikuti program persiapan di bawah bimbingan para dosen pembimbing serta para mahasiswa senior yang berpengalaman dalam KN-MIPA di tahun-tahun sebelumnya, agar mencatatkan prestasi dari keikutsertaannya.
"KN-MIPA, merupakan salah satu kegiatan prestasi yang sangat penting dalam pembentukan karakter dari para mahasiswa ITB. Sehingga, kemenangan atau prestasi yang diraih di KNMIPA tentu telah membawa nama baik ITB, terlebih para peserta kemarin telah berhasil mencetak beberapa rekor baru selama keikutsertaan ITB dalam KN-MIPA," katanya.

Hal senada disampaikan oleh Wakil Dekan Kemahasiswaan FMIPA UPI, Dadi Rusdiana yang bangga dengan prestasi dari Nabil Mahatir, karena berhasil terpilih sebagai perwakilan UPI dalam tim Indonesia yang tengah berjuang di kejuaraan dunia bidang matematika di Bulgaria.
Menurutnya, mahasiswa yang kini menginjak semester akhir di Prodi S1 Matematika FMIPA UPI itu memang dikenal sebagai mahasiswa berprestasi dan kerap mengikuti berbagai ajang kompetisi tingkat regional, nasional dan internasional.
Dalam keikutsertaannya di KN-MIPA sejak tahun 2017-2020 itu, lanjutnya Nabil Mahatir memang beberapa kali berhasil mendapatkan prestasi, baik medali perak dan perunggu. Akan tetapi KN-MIPA tahun 2021, Nabil memilih tidak ikut sebagai peserta, karena sedang fokus dalam pembuatan tugas akhir atau skripsinya.