Lewat Animasi, Siswa SMKN 1 Indramayu Ini Ingin Hilangkan Citra Negatif dengan Karya Budaya Lokal

Karya tersebut sengaja dibuat dengan tujuan mengenalkan kearifan lokal masyarakat di Pantura Jabar tersebut kepada publik.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Animasi 'Cucu Juju, Memori Topeng Kenangan' karya siswa di SMK Negeri 1 Indramayu, Kamis (5/8/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Para siswa di SMK Negeri 1 Indramayu membuat karya animasi dengan mengusung tema budaya lokal.

Karya tersebut sengaja dibuat dengan tujuan mengenalkan kearifan lokal masyarakat di Pantura Jabar tersebut kepada publik.

Ketua Kompetensi Keahlian Animasi SMK Negeri 1 Indramayu, Ahmad Hafidz mengatakan, selain untuk mengenalkan dan melestarikan budaya, melalui karya ini diharapkan pula dapat mengubah pandangan masyarakat luas terhadap Indramayu.

"Karena kalau saya ke Jakarta atau kemana pun di luar, Indramayu itu dikenalnya kurang baik, jadi saya coba mengenalkan Indramayu lewat animasi, seperti ini loh Indramayu yang sebenarnya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di SMKN 1 Indramayu, Kamis (5/8/2021).

Ahmad Hafidz menambahkan, dengan mengenal lebih jauh budaya dan ciri khas Indramayu, pandangan tersebut diyakini dirinya bisa hilang.

Hal ini sekaligus upaya mempromosikan Indramayu kepada publik.

Oleh karena itu, sejak Januari 2021 lalu, ia fokus bersama para siswa di tim animasi SMKN 1 Indramayu untuk selalu menyisipkan budaya lokal di setiap karya yang dibuat.

Baca juga: Siswa Dapat Kuota Internet 10 Giga Per Bulan, Guru Dapat 12 Giga, Selama Tiga Bulan

Seperti karya animasi berjudul 'Cucu Juju, Memori Topeng Kenangan'.

Dalam film animasi itu bercerita tentang keluarga pesisir yang melestarikan budaya lokal.

Mulai dari tari topeng, berokan, festival ngarot, nadran, batik paoman, wayang kulit, dan masih banyak lagi.

Masih disampaikan Ahmad Hafidz, selain membuat karya, para siswa di SMKN 1 Indramayu ini sekaligus belajar untuk mengenal lebih dalam budaya yang ada di daerahnya tersebut.

Mereka melakukan riset dahulu dan lain sebagainya lalu dituangkan ke dalam sebuah karya.

"Kita juga ada karya animasi soal pandemi Covid-19, sama itu juga didalamnya disisipkan budaya lokal," ujar dia.

Baca juga: Film Animasi Raya and The Last Dragon Ternyata Terinspirasi dari Budaya Indonesia

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved