Legenda Persib, Terkenal dengan 'Halik Ku Aing', si Jangkung dan Tembok Raksasa Maung Bandung
bobotoh yang datang ke stadion dan nonton Persib Bandung secara langsung mungkin tidak asing dengan beberapa banner yang bertuliskan "Halik ku Aing"
Penulis: Fakhri Fadlurrohman | Editor: Mega Nugraha
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Fakhri Fadlurrohman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bagi bobotoh yang acap kali datang ke stadion dan menonton Persib Bandung secara langsung mungkin tidak asing dengan beberapa banner yang bertuliskan "Halik Ku Aing".
Kata yang berarti "awas sama aku saja" ini merupakan sebuah istilah mewakilkan sosok Robby Darwis yang terkenal sering membuat para penyerang lawan frustasi karena selalu dihadang sebelum bola diluncurkan ke muka gawang.
Robby Darwis, pria kelahiran Bandung 30 Oktober 1964 yang sejak awal berkarakter pemain dengan tipikal menyerang. Apalagi, dengan postur tubuhnya yang tinggi.
Namun berjalannya waktu, sosok Robby Darwis di plot sang pelatih menjadi seorang penjaga lini belakang pertahanan tim ketika bergabung dengan Persib Bandung pada tahun 80an.
Robby Darwis yang piawai memblok setiap serangan ini mengantarkan juara Persib pertama kali pada tahun 1986 ketika saat itu Persib Bandung mesti berhadapan dengan PSM Makassar di Laga Final Perserikatan.
Baca juga: Djanur, si Pria Majalengka, Sosok Tersukses Selama berkarir di Persib Bandung
Saat itu Persib Bandung yang dikepalai oleh Nandar Iskandar berhasil menekuk PSM Makassar di Stadion Gelora Bung Karno dengan gol semata wayang Djajang Nurjaman pada menit ke 77.
Kemenangan tipis itu tidak lepas dari solidnya lini belakang Persib Bandung yang diperkuat Robby Darwis bersama Adeng Hudaya, Suryamin dan Mulyono.
Selama berkarir di Persib, Robby Darwis jadi salah satu pemain Persib yang banyak menyumbangkan trofi untuk Maung Bandung. Antara lain pada 1986, 1989-1990, 1993-1994, dan Liga Indonesia I 1994-1995.
Robby Darwis yang berprestasi bersama Maung Bandung membawa dirinya berkesempatan untuk menjadi punggawa tim nasional Indonesia pada 1985, satu tahun sebelum membawa Persib juara perserikatan.
Turnamen pertama Robby Darwis berseragam merah putih terjadi ketika mengikuti Asian Games pada 1986 di Seoul, Korea Selatan.
Indonesia yang baru kembali tampil di ajang olahraga tertinggi asia sejak 1970 mampu mengaum keras ketika sang Merah Putih dapat menembus babak semifinal.
Robby Darwis cees yang kala itu di latih oleh Bertje Matulapelwa harus mengakui keunggulan dari sang tuan rumah Korea Selatan dengan skor 4 - 0.
Baca juga: Jelang Kick Off Liga 1, Pemain Persib Bandung Masih Mudik, Robert Albert Minta Mereka Pulang
Tak berhenti disana, ketika Indonesia mempunyai kesempatan untuk menyumbang medali perunggu, lagi-lagi Indonesia dibuat pasrah dan bertekuk lutut dikalahkan Kuwait dengan skor yang tidak tanggung-tanggung 5 - 0.
Meski begitu, Robby Darwis mengambil pelajaran berarti dari kekalahan demi kekalahan yang ia terima ketika berbajukan tim nasional Indonesia.
Hasil itu berbuah manis ketika setahun setelahnya, Robby Darwis dan para punggawa Merah Putih berhasil menyumbang medali emas saat berlaga di SEA Games 1987 dan 1993.
Namun setahun setelahnya pada 1994 ketika Indonesia akan mempersiapkan diri untuk kualifikasi Piala Dunia, Robby Darwis dan kawan-kawan melakukan Training Camp di Yunani dengan melakukan uji coba bersama AEK Athens dengan kekalahan 10 gol tanpa balas.
Robby Darwis yang telah merasakan manis pahit sepak bola Indonesia mencoba untuk menimba ilmunya di negeri seberang Malaysia dengan memperkuat tim semi-pro Kelantan FC pada tahun 1989.
Niatnya untuk meniti karir di luar negeri mesti ia alami dengan menelan pil pahit ketika dirinya dijatuhkan sanksi oleh Jawatan Kuasa Disiplin FAM (Football Association Malaysia) akibat insiden yang menuduh Robby Darwis memukul wasit dalam laga Kelantan FC melawan Singapura.
Robby yang tidak dapat lagi melakoni masa bertandingnya bersama Kelantan FC harus kembali pulang kampung menuju tim lamanya Persib Bandung.
Walau kembali menggunakan seragam Pangeran Biru, Robby kala itu tidak dapat membela timnas Indonesia di SEA Games XV pada tahun 1989 akibat sanksi dari FIFA ketika insidennya di Kelantan FC.
Setelah pensiun dari Persib Bandung, Robby Darwis melanjutkan karir sepakbolanya menjadi pelatih SSB di Bandung.
Karir kepelatihan Robby Darwis meningkat ketika dirinya dipercayai menjadi asisten pelatih Persib Bandung pada tahun 2007 saat Persib Bandung dikepalai pelatih oleh Arcan Iurie.
Baca juga: Bayi 8 Bulan di Tasikmalaya Idap Penyakit Langka, Tertolong Program Jokowi, Tapi Orangtua Waswas
Pada 2010, Persib Bandung yang kala itu dilatih Jaya Hartono menjadi salah satu tahun yang berkesan bagi Robby Darwis karena dipercaya menjadi kepala pelatih Persib Bandung kala Jaya Hartono mesti hengkan dari Persib Bandung.
Sempat menjadi pelatih Futsal, kini Robby Darwis melatih salah satu tim Liga 2 yang akan segera berkompetisi pada 20 Agustus mendatang yakni PSKC Cimahi.