PHRI Ciamis Prihatin Aksi Protes PPKM Gan Bonddilie di Bandung, Semoga Tidak Terulang di Daerah Lain

Wakil Ketua PHRI Ciamis, H Wiki Hendarman mengaku kaget dan prihatin atas kejadian percobaan akhiri hidup yang dilakukan Gan Bonddile

Penulis: Andri M Dani | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar/Sidqi
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut mengibarkan bendera putih di setiap hotel di Garut, Senin (19/7/2021). Pengibaran bendera putih itu sebagai bentuk kekecewaan terhadap keadaan perhotelan dan restoran yang mengalami ketidakpastian di masa pandemi Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Wakil Ketua PHRI Ciamis, H Wiki Hendarman mengaku kaget dan prihatin atas kejadian percobaan akhiri hidup yang dilakukan Ketua Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Kota BandungGan Bonddilie di Gerbang Balai Kota Bandung, Rabu (4/8/2021) siang.

“Kami turut prihatin dengan kejadian di  Bandung tersebut. Mudah-mudahan kejadian serupa jangan terulang di tempat lain,” ujar Wakil Ketua PHRI Ciamis, H Wiki Hendarman kepada Tribun Rabu (4/8).

Katanya kejadian yang menghebohkan di Gerbang Balai Kota Bandung tersebut semacam puncak gunung  es keluh kesah atas kondisi prihatin yang kini dihadapi pengusaha kafe, hotel dan restoranm di berbagai daerah yang terdampak selama masa pandemi ini.

Baca juga: 5 Fakta Pria Bandung Coba Akhiri Hidup, Luka di Leher Masih Bisa Napas Hingga Sebar Rekaman Suara

Terlebih setelah diberlakukannya PSBB, dan PPKM. Sehingga di beberapa daerah pengusaha hotel, kafe dan restoran ada yang terpaksa mengibarkan bendera putih bahkan bendera kuning.

‘Sehingga perlu ada solusi dari pemerintah agar ekonomi masyarakat kembali pulih,” katanya.

Meskipun hotel, restoran dan kafe  boleh buka, tetapi bila ekonomi masyarakat belum pulih  menurut H Wiki siapa yang akan datang ke kafe, restoran maupun hotel.

Sekedar contoh ungkap H Wiki, setelah PPKM Level 3 diberlakukan di Ciamis dan kini berlanjut PPKM Level 3 diperpanjang, hotel boleh buka dan terima tamu 50% kapasitas.

“Namun kenyataannya tingkat hunian hotel di Ciamis sekarang hanya 5% sampai 10 %. Jauh di bawah kapasitas yang diperbolehkan, occupancy hotel sangat rendah,” ujar H Wiki.

Rendahnya tingkat hunian hotel tersebut katanya karena mobilitas masyarakat juga rendah dan ekonomi masyarakat belum pulih.

Di Ciamis ada 15 hotel dan 20 restoran serta kafe yang tergabung dalam PHRI Ciamis. Semuanya menurut H Wiki terdampak pandemi.

“Semua pengusaha hotel, restoran di Ciamis mengeluh terdampak pandemi Sangat terdampak. Mungkin sama juga dengan daerah lainnya,” katanya.

Meski tamunya minim, di Ciamis kata Wiki belum ada hotel, restoran dan kafe yang tutup. Tapi sudah banyak hotel, restoran dan kafe yang mengistirahatkan, merumahkan atau mengurangi karyawan atau pekerjanya.

“Kalaupun ada karyawan yang masuk kerja, paling sekitar 25% dari jumlah semula. Sayang tidak ada yang mau berterus terang tentang kerugian yang mereka tanggung saat terdampak Covid ini,” ujar H Wiki.

Di Ciamis masih ada sekitar 40 atau 50 kafe dan restoran yang belum tergabung dengan PHRI Ciamis. “Sementara AKAR di Ciamis, belum kami ketahui informasinya,” katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved