PHRI Ciamis Prihatin Aksi Protes PPKM Gan Bonddilie di Bandung, Semoga Tidak Terulang di Daerah Lain
Wakil Ketua PHRI Ciamis, H Wiki Hendarman mengaku kaget dan prihatin atas kejadian percobaan akhiri hidup yang dilakukan Gan Bonddile
Penulis: Andri M Dani | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Wakil Ketua PHRI Ciamis, H Wiki Hendarman mengaku kaget dan prihatin atas kejadian percobaan akhiri hidup yang dilakukan Ketua Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Kota Bandung, Gan Bonddilie di Gerbang Balai Kota Bandung, Rabu (4/8/2021) siang.
“Kami turut prihatin dengan kejadian di Bandung tersebut. Mudah-mudahan kejadian serupa jangan terulang di tempat lain,” ujar Wakil Ketua PHRI Ciamis, H Wiki Hendarman kepada Tribun Rabu (4/8).
Katanya kejadian yang menghebohkan di Gerbang Balai Kota Bandung tersebut semacam puncak gunung es keluh kesah atas kondisi prihatin yang kini dihadapi pengusaha kafe, hotel dan restoranm di berbagai daerah yang terdampak selama masa pandemi ini.
Baca juga: 5 Fakta Pria Bandung Coba Akhiri Hidup, Luka di Leher Masih Bisa Napas Hingga Sebar Rekaman Suara
Terlebih setelah diberlakukannya PSBB, dan PPKM. Sehingga di beberapa daerah pengusaha hotel, kafe dan restoran ada yang terpaksa mengibarkan bendera putih bahkan bendera kuning.
‘Sehingga perlu ada solusi dari pemerintah agar ekonomi masyarakat kembali pulih,” katanya.
Meskipun hotel, restoran dan kafe boleh buka, tetapi bila ekonomi masyarakat belum pulih menurut H Wiki siapa yang akan datang ke kafe, restoran maupun hotel.
Sekedar contoh ungkap H Wiki, setelah PPKM Level 3 diberlakukan di Ciamis dan kini berlanjut PPKM Level 3 diperpanjang, hotel boleh buka dan terima tamu 50% kapasitas.
“Namun kenyataannya tingkat hunian hotel di Ciamis sekarang hanya 5% sampai 10 %. Jauh di bawah kapasitas yang diperbolehkan, occupancy hotel sangat rendah,” ujar H Wiki.
Rendahnya tingkat hunian hotel tersebut katanya karena mobilitas masyarakat juga rendah dan ekonomi masyarakat belum pulih.
Di Ciamis ada 15 hotel dan 20 restoran serta kafe yang tergabung dalam PHRI Ciamis. Semuanya menurut H Wiki terdampak pandemi.
“Semua pengusaha hotel, restoran di Ciamis mengeluh terdampak pandemi Sangat terdampak. Mungkin sama juga dengan daerah lainnya,” katanya.
Meski tamunya minim, di Ciamis kata Wiki belum ada hotel, restoran dan kafe yang tutup. Tapi sudah banyak hotel, restoran dan kafe yang mengistirahatkan, merumahkan atau mengurangi karyawan atau pekerjanya.
“Kalaupun ada karyawan yang masuk kerja, paling sekitar 25% dari jumlah semula. Sayang tidak ada yang mau berterus terang tentang kerugian yang mereka tanggung saat terdampak Covid ini,” ujar H Wiki.
Di Ciamis masih ada sekitar 40 atau 50 kafe dan restoran yang belum tergabung dengan PHRI Ciamis. “Sementara AKAR di Ciamis, belum kami ketahui informasinya,” katanya.