Sekda Kota Bandung Berharap Segera Ada Relaksasi Setelah PPKM

BOR di Kota Bandung yang sebelumnya mencapai 90 persen turun menjadi 60 persen sehingga memungkinkan ada relaksasi di beberapa sektor.

Penulis: Tiah SM | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUN JABAR/TIAH SM
Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar , Tiah SM

TRIBUNJABAR. ID,  BANDUNG- Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna, berharap ada relaksasi sesuai aspirasi warga meski Kota Bandung masih mengalami tren kenaikan angka positif aktif kasus Covid-19.

Menurutnya, kasus Covid-19 yang masih aktif  9.000, tapi bed occupancy rate (BOR) di Kota Bandung menurun.

BOR yang sebelumnya mencapai 90 persen turun menjadi 60 persen sehingga memungkinkan ada relaksasi di beberapa sektor.

"Angka positif aktif masih tinggi karena ada delay report sehingga ada penambahan signifikan. Diupayakan ada relaksasi, karena selama PPKM, yang paling terdampak adalah sektor ekonomi," ujar Ema Sumarna di Balai Kota, Senin (2/8/2021).

Pemkot Bandung sudah rapat dengan Persatuan Hotel Restoran (PHRI), Asosiasi Kafe dan Restoran, dan Asosiasi Pengusaha Ritel dan Toko Modern, serta Asosiasi Pengelolaan Toko dan Pusat Belanja Modern. 

Baca juga: Hari Terakhir PPKM, Wakil Ketua DPRD Jabar: Jangan Tergesa-gesa Beri Kelonggaran untuk Pariwisata

Menurut Ema Sumarna, para pengusaha meminta untuk ada relaksasi setidaknya 25 persen. Mereka siap untuk menerapkan protokol kesehatan, bahkan jika perlu, pengunjung harus memperlihatkan sertifikat vaksin. 

Ema akan melaksanakan rapat terbatas dalam waktu dekat untuk menyesuaikan dengan kebijakan pusat . 

"Kami harus inline dengan kebijakan pusat, tapi juga harus menanggapi aspirasi warga, makanya akan rapat evaluasi PPKM," ujar Ema.

Disinggung mengenai level di Kota Bandung, Ema mengatakan itu sangat bergantung evaluator.  "Kan bukan kami yang mengevaluasi. Jadi, kami hanya bisa menunggu hasil evaluasi," katanya.

Khusus untuk pembatasan jalan, Ema Sumarna mengatakan berdampak pada penurunan kerumunan. Bahkan,  Kota Bandung sudah tidak melakukan penyekatan lagi. 

"Khusus di ring 1 dan 2 saya melihat tidak ada lagi kerumuman, tapi di ring 3, itu kan perbatasan. Jadi, kita tidak bisa melakukan kebijakan sepihak. Harus ada koordinasi dengan kabupaten kota lain," ujarnya. 

Mengantisipasi kondisi yang tidak terkendali, Pemkot Bandung sudah berkoordinasi dengan aparat kewilayahan, agar tetap memberikan edukasi dan pengawasan ketat terhadap kegiatan masyarakat. 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved