Sudah Jenuh di Rumah, Warga Datangi Kebun Teh untuk Berlibur, Dari yang Berfoto-foto Hingga Botram
Meski saat PPKM level 4 dan tempat wisata di kawasan Pasir Jambu, Ciwidey, dan Rancabali ditutup sementara, namun masih ada warga yang datang
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Meski saat ini PPKM level 4 dan tempat wisata di kawasan Pasir Jambu, Ciwidey, dan Rancabali (Pacira) ditutup sementara, namun masih ada warga yang datang untuk berwisata, Minggu (1/8/2021)
Para pelancong yang datang ke Pacira melampiaskan keinginan untuk berwisatanya, dengan menghabiskan waktu di kebun teh. Mereka berjalan menyusuri kebun teh sambil menikmati keindahan alam di sekitarnya.
Mereka juga terlihat berfoto-foto, dan bersenda gurau saat menikmati alam kebun teh yang berada di Pacira. Selain itu terlihat juga ada yang melakukan makan bareng alias botram di kebun teh.
Seorang pengunjung, Yuyun Edoh (39), mengakui, memang berwisata saat PPKM level 4, ada kekhawatiran.
"Khawatir juga (dengan adanya Covid-19) tapi asal menerapkan protokol kesehatan. Selain itu ada kekhawatiran, diputar balik oleh petugas, tapi alhamdulillah tidak dan sampai sini," kata Yuyun, saat berada di Kebun teh yang ada di Rancabali, Kabupaten Bandung, Minggu (1/8/2021).
Yuyun, mengaku, awalnya ingin ke Kolam Renang Ciwalini, bersama anaknya, namun ternyata tutup sementara.
"Jadi ya ke sini aja (kebun teh), tempat wisata alternatif, sudah tanggung ke sini," kata Yuyun, yang berasal dari Cibaduyut, Kota Bandung.
Yuyun mengaku, memaksakan berwisata ke wilayah Bandung Selatan karena memang sudah jenuh, jadi ingin berlibur.
"Ya jenuh, kan sudah diam terus di rumah, anak juga kan merasa jenuh sekolah juga online," kata Yuyun.
Baca juga: Pedagang di Ciwidey Waswas Jika Ramai Tapi Pembeli Sudah Paham, Begini yang Dilakukan Setelah Beli
Yuyun berharap, PPKM tidak diperpanjang karena sangat terbatasi ruang geraknya, bekerja pun jadi sulit apalagi wisata.
"Jadi terasa sangat terbatasi," tuturnya.
Begitu juga dengan Vivi Indra (28), berharap PPKM tak diperpanjang, dan kondisi normal kembali.
"Sebab kalau PPKM semua serba sulit karena terbatasi, jadi saya harap jangan diperpanjang karena tidak semua orang punya tunjangan," kata Vivi, yang merupakan asal Bali, dan bekerja di Kota Bandung.
Vivi mengatakan, ia memaksakan untuk berkunjung ke wilayah Bandung Selatan karena sudah merasa jenuh berdiam di rumah.
"Ya, jadi ke sini (kebun teh) karena tempat wisatanya ditutup," kata Vivi, yang dibenarkan teman-temannya.
Begitu juga teman Vivi, yakni Nur Aeni (22) dan Yesi (22), berharap PPKM tak diperpanjang sebab mempersulit kegiatannya karena banyak pembatasannya. (*)