Gempa di Sukabumi
Kala Gempa 6,5 Mengguncang Sukabumi, Rumah, Masjid dan Sekolah Roboh, Iding Mengungsi 3 Hari
Tahun 1982 pernah terjadi gempa besar di Sukabumi akibat aktivitas Sesar Cimandiri.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Kota Sukabumi, Dian Herdiansyah
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Gempa bumi yang terjadi Sabtu (31/7/2021) pagi di Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, mengingatkan Iding Nasrudin (61) kepada peristiwa gempa besar 39 tahun lalu.
Sabtu kemarin, gempa 3,1 terjadi dan terasa di Desa Cipurut, Kecamatan Cirenghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Tahun 1982, gempa besar pernah terjadi di kawasan tersebut.
Kecamatan Cireunghas memang berada di Sesar Cimandiri.
Beberapa bulan terahir, Sesar Cimandiri cukup aktif.
Bahkan di akhir pekan ini, pada Jumat dan Sabtu kemarin ada dua gempa bumi terjadi.
Menurut, Iding Nasrudin (61), yang merupakan warga Kampung Gandasoli, Desa Cipurut, pertengahan tahun 1982 terjadi yang sangat menakutkan bagi warga sekitar.
Puluhan bangunan rumah milik warga, masjid, sekolah, dan stasiun roboh angkibat guncangan gempa bumi 6,5 magintude.
Bahkan sebagian tanah pada saat itu mengalami ambles dan terjadi retakan di berbagai titik.
"Dulu 1982 pernah terjadi gempa besar yang dirasakan warga Cireunghas. Saat itu bangunan pada rusak. Namun tidak ada korban meningga. Titik gempa dulu katanya pusat gempanya di Gunung Manglayang," kata Iding.
Akibat peristiwa itu ia dan warga lainnya harus mengungsi.
"Saya dan warga dulu mengungsinya tiga hari," ucapnya.
Iding pun meminta pemerintah datang ke desanya untuk memberi arahan kepada warga jika sewaktu-waktu kembali terjadi gempa bumi.
Pasalnya, beberapa warga masih panik akibat gempa yang terjadi pada Jumat dan Sabtu ini.
"Bukan berharap ada gempa lagi, ya, kita sebagai warga setidaknya sedia payung sebelum hujan," ujarnya.
Warga Dengar Gemuruh
Gempa bumi bermagnitudo 3.1 mengagetkan warga Sukabumi hingga berhamburan keluar rumah, Sabtu, (31/7/2021).
Gempa terjadi tepatnya pukul 06.09, WIB pagi ini.
Titik lokasi gempa 6.94 LS - 106.99 BT atau enam kilometer arah tenggara Kota Sukabumi.
Aprianti (29) seorang warga Desa Bojongsawah, Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, merasa kaget karena sebelumnya terdengar suara gemuruh lalu disusul dengan gempa bumi.
"Awalnya ada suara gemuruh, lalu disusul gempa, sampai kami sekeluarga seketika lari ke luar rumah," ucapnya.
Hal serupa dikatakan, Andri (38) warga Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi.
Ia merasa kaget dengan getaran gempa kali ini.
"Sangat terasa getarannya, memang sebelumnya terdengar suara gemuruh, lumayan terdengar kencang," singkatnya.
Keterangan dari BMKG Wilayah 2 Tanggerang, yang diterima Trubunjabar.id, menyebutkan gempa tersebut lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat aktivitas Sesar Cimandiri.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Cireunghas, Kabupaten Sukabumi dengan Skala Intensitas III MMI.
"Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan," kata Hendro Nugroho, Kepala BMKG Wilayah 2 Tangerang.
Baca juga: Gempa di Sukabumi, Warga Dengar Suara Gemuruh, Lalu Getaran Keras, Berlarian ke Luar Rumah