Gempa di Sukabumi
Sesar Cimandiri Tengah Menggeliat, Dua Gempa Terjadi Dalam Dua Hari Ini, Pusat Lindu Berdekatan
Sesar Cimandiri yang ada di Sukabumi tengah menggeliat. Ada dua gempa dalam dua hari ini.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Kota Sukabumi, Dian Herdiansyah.
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Wilayah Sukabumi akhir Juli 2021 ini selama dua hari berturut-turut diguncang gempa bumi karena aktivitas Sesar Cimandiri.
Peristiwa gempa bumi pertama terjadi pada Jumat (30/7/2021) pukul 11:59 WIB.
Berdasarkan hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=2.6.
Episenter terletak pada koordinat 6.93 LS dan 107.02 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 9 kilometer arah Tenggara Kota Sukabumi dengan kedalaman 6 kilometer.
Gempa bumi ini dirasakan di wilayah Cireunghas, Sukaraja, Kota Sukabumi dengan Skala Intensitas II MMI, sehingga getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hari ini, Sabtu (31/7/2021) peristiwa gempa bumi kedua terjadi pada pukul 06.09 WIB.
Berdasarkan analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=3,1.
Pusat gempa terletak pada koordinat 6.94 LS dan 106.99 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km tenggara Kota Sukabumi Jawa barat dengan kedalaman 4 kilometer.
Gempa bumi ini dirasakan di wilayah Cireunghas, Sukaraja, Kebonpedes Kabupaten Sukabumi dengan Skala Intensitas III MMI, sehingga getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Sebelum terjadi gempa pagi ini, beberapa warga yang dekat dengan titik koordinat wilayah Cireunghas, Sukaraja Kebonpedes, terlebih dahulu mendengar adanya gemuruh. Kemudian selama beberapa detik terasa goncangan gempa.
Kepala BMKG Wilayah II Tangerang, Hendro Nugroho, mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya kedua gempa bumi yang terjadi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cimandiri .
"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," katanya melalui siaran tertulis, Sabtu (31/7/2021).
Sebelumnya, dalam siaran persnya Kepala Bidang Informasi Gempabumi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono, beberapa waktu lalu, mengatakan, Sesar Cimandiri merupakan sesar atau patahan geser aktif sepanjang 100 km memanjang mulai dari Muara Sungai Cimandiri di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang.
"Sesar Cimandiri memiliki orientasi timur timur laut-barat barat daya, memanjang dan tersegmentasi dalam 5 segmen mulai dari Palabuhanratu sampai Gandasoli, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. Jadi sesar ini cukup aktif dengan mekanisme sama dengan Sesar Citarik," terangnya.
Baca juga: Fakta Sesar Cimandiri yang Membuat Sukabumi Dilanda Gempa 2 Hari Ini, Memanjang 100 Km Sampai Subang