Begini Manfaat Bendungan Sadawarna di Subang, Pembangunannya Sudah 50 Persen
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang.
Bendungan Sadawarna dibangun untuk memasok air baku 4.50 meter kubik per detik untuk Kawasan Pelabuhan Patimban dan Pantura Jabar, khususnya Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang.
Bendungan Sadawarna membendung Daerah Aliran Sungai Cipunagara yang memiliki panjang 137 kilometer, mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara ke Laut Jawa, tepatnya di wilayah utara Jawa Barat.
Dengan luas genangan 720 hektare, bendungan ini berpotensi mereduksi banjir di tiga kabupaten yang dilalui DAS Cipunagara yakni Subang, Sumedang, dan Indramayu sebesar 26,90 meter kubik per detik.
Bendungan Sadawarna dibangun sejak dimulainya kontrak pada November 2018 dan ditargetkan selesai Oktober 2022. Pembangunannya dilaksanakan oleh BBWS Citarum dengan total biaya APBN sebesar Rp 1,89 triliun.
Pembangunan Bendungan Sadawarna dibagi dalam dua paket. Yakni paket pertama dikerjakan lewat kerja sama operasi (KSO) PT Wijaya Karya - PT Daya Mulia Turangga - PT Barata Indonesia dengan nilai kontrak sebesar Rp 999 miliar.
Baca juga: Subang Dapat Bantuan Pendeteksi Covid dari BIN Jabar, Wabup Berharap Penyebaran Wabah Bisa Ditekan
Pekerjaan Paket I meliputi bendungan utama, bangunan pengambilan, hidromekanikal dan elektrikal, serta bangunan pengelak. Sedangkan Paket II dikerjakan KSO PT Nindya Karya – PT Adhi Karya senilai Rp 907,6 miliar yang meliputi spillway, jalan akses, dan bangunan fasilitas.
Pekerjaan pembangunan bendungan tidak dihentikan selama wabah pandemi Covid-19 untuk menjaga kesinambungan roda perekonomian, terutama penyediaan lapangan kerja bagi kontraktor, konsultan dan tenaga kerja konstruksi beserta kegiatan yang mengikutinya.
Kegiatan pembangunan yang berlanjut pun diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional dalam tatanan baru.
Bendungan Sadawarna merupakan salah satu Program Strategis Nasional di bidang sumber daya air untuk mewujudkan ketahanan air dan pangan nasional. Bendungan ini mampu menampung 44,61 juta meter kubik untuk mensuplai irigasi seluas 4.500 hektare di Kabupaten Subang dan Indramayu.
Diharapkan suplai air irigasi dari Bendungan Sadawarna dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.
Bendungan yang didesain setinggi 36 meter, lebar 10 meter, dan panjang 929 meter ini juga berpotensi menjadi sumber pembangkit listrik sebesar (PLTA) sebesar 2 MW.
"Pembangunan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang yang sudah progres kurang lebih 50 persen," kata Kepala BBWS Citarum Anang Muchlis di Kantor BBWS Citarum, Kamis (29/7/2021).