Persib Bandung
Kisah Dua Adu Penalti yang Bikin Kiper Persib I Made Wirawan Menangis
Delapan tahun bersama Persib Bandung, ada dua momen yang membuat I Made Wirawan menangis. Uniknya, keduanya setelah adu penalti
Penulis: Tarsisius Sutomonaio | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID- I Made Wirawan tercatat sebagai pemain paling lama membela Persib Bandung dalam skuat yang kini dilatih Robert Alberts.
Menjadi “Biru” sejak 2013, penjaga gawang asal Gianyar, Bali, tersebut merasakan tempaan sejumlah pelatih. Mulai dari Djadjang Nurdjaman, Dejan Antonic, Mario Gomez, Miljan Radovic, hingga Robert Alberts.
Bersama Persib Bandung pula, I Made Wirawan meraih prestasi tertinggi sepak bola Tanah Air ketika menjuarai LSI 2014 dan Piala Presiden 2015.
Tidak hanya merasakan manisnya juara, kiper berusia 39 tahun juga sempat merasa pahitnya kegagalan di partai puncak bersama Persib.
Terbaru, I Made Wirawan merasakan dua kekalahan dari Persija Jakarta di partai final Piala Menpora 2021. Lima tahun lalu, dia juga menelan kekalahan di partai final Piala Bhayangkara 2016.
Baca juga: Tim Pelatih Persib Tak Persoalkan Nick Kuipers Gabung Mantan Klub di Belanda
Kala itu, gawang yang dikawal I Made Wirawan dua kali dibobol Arema FC tanpa balas.
Delapan tahun bersama Maung Bandung, ada dua momen emosional yang membuat I Made Wirawan menangis.
Uniknya, keduanya terjadi dalam pertandingan yang diakhiri drama adu penalti.
Pertama, I Made Wirawanmenangis bahagia ketika Persib Bandung menjuarai LSI 2014. Saat itu, Persib mampu mengalahkan langganan juara, Persipura Jayapura.
Setelah imbang 2-2 selama waktu normal dan masa perpanjangan waktu, pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti.
Melalui adu tos-tosan itulah Persib mengunci gelar juara. Pangeran Biru menang 5-3. Satu di antaranya berkat aksi Made yang mampu menahan eksekusi penalti Nelson Alom.
Sepulang dari Stadion Gelora Bumi Sriwijaya pada 7 November 2014 itu, I Made Wirawan menangis di dalam bus yang mengantar tim Persib kembali ke hotel.

Baca juga: Sempat Gonjang-ganjing untuk Tetap Jadi Pelatih Persib Bandung, Ini Sepak Terjang Djajang Nurdjaman
Kala itu, ia terenyuh melihat bobotoh di dalam dan luar stadion, yang menangis bahagia merayakan gelar juara itu.
"Saya melihat bobotoh, anak-anak dan dewasa, memberikan dukungan dari awal hingga akhir dan mereka meluapkan emosi bahagia saat juara. Terasa perjuangan mereka terbayar dengan prestasi. Momen yang sangat emosional bagi saya," kata I Made Wirawan dikutip dari laman resmi Persib.
Sikap bobotoh dalam pertandingan itu juga membuat pemain bernomor punggung 78 tersebut terharu.