Persib Bandung

Yuk Kita Doakan agar Mantan Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar Lekas Sembuh

Direktur Persib Bandung, Teddy Tjahjono, menyampaikan dukungan dan doa kepada mantan manajer Persib yang kini sedang terbaring sakit, Umuh Muchtar. 

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha
Mantan manajer Persib Bandung Umuh Muchtar sedang terbaring sakit. Direktur Persib Bandung, Teddy Tjahjono, menyampaikan dukungan dan doa kepada Umuh Muchtar.  

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Direktur Persib Bandung, Teddy Tjahjono, menyampaikan dukungan dan doa kepada mantan manajer Persib Bandung yang kini sedang terbaring sakit, Umuh Muchtar

Umuh Muchtar, yang kini sudah berusia 73 tahun, sedang menjalani perawatan di kediamannya karena tidak memungkinan untuk dibawa ke rumah sakit.

"Kami berdoa dan berharap agar Pak Haji Umuh segera diberi kesembuhan dan bisa segera beraktivitas normal," ujar Teddy saat dihubungi Tribun Jabar, Rabu (14/7/2021).

Para pemain pun, yang diwakili oleh kapten tim Supardi Nasir berharap penyakit yang kini sedang menyerang Umuh bisa segera sembuh.

Baca juga: Eks Pemain Persib Ini Jadi Raja Gol di Ekuador, Harga Pasarnya Ikut Meroket, Jauh di Atas Marc Klok

"Ya, saya pribadi dan keluarga serta tentunya mewakili para pemain, syafakallah buat Pak Haji, laa ba'-sa thahuurun insya Allah. Mudah-mudahan sakit Pak Haji disembuhkan secepatnya, menjadi penggugur kesalahan dosa Pak Haji, seperti yang Nabi kita ucapkan,"ujar Supardi melalui aplikasi WhatsApp.

Supardi pun memberikan semangat kepada Umuh untuk segera pulih dan beraktivitas seperti biasa.

Dia percaya, Umuh bisa segera sembuh karena semangat hidupnya yang begitu kuat.

"Makan yang bagus, minum vitamin yang bagus Pak Haji."

"Mudah-mudahan Pak Haji dan keluarga Allah jaga."

Komisaris PT PBB, Umuh Muchtar, menunjukkan surat keterangan setelah menjalani vaksinasi Covid-19 di Graha Persib, Jumat (19/3/2021).
Komisaris PT PBB, Umuh Muchtar, menunjukkan surat keterangan setelah menjalani vaksinasi Covid-19 di Graha Persib, Jumat (19/3/2021). (Tribun Jabar)

"Pak Haji orang baik, Allah sayang sama Pak Haji sehingga Pak Haji dikasih cobaan seperti ini."

"Mudah-mudahan Pak Haji sehat selalu," katanya.

Dirawat di Rumah

Lama tak muncul di media, ternyata Komisaris PT PBB atau Persib Bandung Bermartabat H Umuh Muchtar sedang sakit.

Pria yang akrab disapa Pak Haji ini menjalani perawatan di rumahnya.

Baca juga: Marc Klok dan Mohammed Rashid Gabung di Persib Bandung, Dedi Kusnandar; Mudah-mudahan Kita Juara

Hal tersebut dikatakan oleh putra Umuh Muchtar yang juga Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan.

"Benar, Bapak sudah seminggu ini terbaring sakit," ucap kata Erwan, Rabu (14/7/2021).

Kepada semua pihak, termasuk bobotoh, ia meminta doa untuk kesembuhan Pak Haji.

"Saya mohon doanya, semoga orang tua saya sembuh kembali," ujar Erwan Setiawan kepada TribunJabar.id saat ditemui di Cimanggung, Sumedang.

Erwan menambahkan, kondisi Umuh Muchtar sampai saat ini belum cukup baik.

Berdasarkan hasil uji laboratorium terakhir, gula darahnya cukup tinggi.

Meski begitu, ujar Erwan, Umuh Muchtar tidak menjalani perawatan di rumah sakit.

"Bapak dirawat di rumah saja."

"Kami panggil dokter, perawat, dan petugas laboratorium ke rumah."

"Sebab kalau dirawat di rumah sakit pun kondisi saat ini tidak memungkinkan," katanya.

Erwan mengatakan, perawatan di rumah sangat tepat bagi ayahnya itu.

Dengan usia 73 tahun, Umuh tidak mungkin ditinggalkan menjalani perawatan sendirian di rumah sakit.

"Alhamdulillah, semakin hari semakin berangsur membaik," kata Erwan.

Umuh bukan orang baru di Persib Bandung.

Dia bergabung di Maung Bandung saat kompetisi Liga Indonesia 2007/2008 dengan menjabat asisten manajer.

Jika ada quote mencintai Persib adalah warisan budaya dari keluarga, Umuh lebih dari itu.

Sejak kecil hingga menjelang usia senja, dia tetap Persib. Dari tahu, jadi suporter dan ngurus Persib.

Loyalitas tanpa batas yang dia lakukan saat mengawal tim, mungkin melebihi batas kemampuan suporter.

Pria kelahiran 2 Juni 1948 itu, selain jadi komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, juga sempat menjabat manajer tim.

"Saat masih kecil nonton bersama keluarga. Setelah remaja baru berani nonton sendiri sampai dewasa. Nonton tandang ke mana Persib main. Ke Jakarta, Surabaya dan kota lain," kata Umuh, dikutip dari laman Persib Bandung.

Oleh Bobotoh, dia kerap disebut Wa Haju Umuh (WHU).

Dia sempat tercatat sebagai pegawai di perusahaan lampu milik Belanda. Kini, dia dikenal sebagai pengusaha manufaktur. 

Umuh sudah berada di Persib sejak tim itu didanai APBD Kota Bandung di bawah Wali Kota Dada Rosada.

Hingga pada 2009 bersama Dada Rosada dan para pendiri PT Persib Bandung Bermartabat, Umuh mendapat kepercayaan menjadi manajer Persib.

"Saat itu, saya belum punya pengalaman apa-apa, saya menerima tawaran seandainya hanya jadi asisten manajer. Akhirnya, Jaja Sukarya menjadi manajer dan saya asistennya," kata dia.

Berangkat dari bobotoh yang kerap menyaksikan laga Persib di Stadion Siliwangi salah satunya membuatnya dikenal.

Saat klub sepak bola harus profesional dan tidak lagi dibiayai APBD, manajemen kelimpungan.

Dada Rosada, wali kota Bandung saat itu, mengumpulkan anak buahnya di Pemkot Bandung, manajemen tim hingga pengusaha membahas soal pendanaan tim.

Umuh kemudian berinisiatif membuat badan hukum yang kini bernama PT Persib Bandung Bermartabat dengan penyertaan modal Rp 5 miliar, hasil menggadaikan sertifikat tanah.

"Teman saya itu sampai heran dengan kenekatan saya itu. Karena percaya dengan komitmen dan kejujuran saya, ia pun memberikan pinjaman tanpa jaminan. Besoknya, setelah dana cair dan PT PBB sudah mendapatkan legalitas, saya pun mendaftarkan Persib ke PT Liga Indonesia. Jadi, dana pendirian PT PBB murni dari saya," kata Umuh di Youtube Krisna Euy.

Ia membantah tudingan bahwa dia terlibat di Persib untuk mencari uang. Toh, Umuh justru kerap mengeluarkan uang pribadinya untuk tim.

"Jadi kalau ada orang yang beranggapan saya mencari uang di Persib Bandung itu salah besar," kata Umuh.

Bukan hal mudah jadi manajer tim. Tugas utamanya mengurus tim, meski seringkali dia dituding intervensi pelatih dalam perekrutan pemain.

Faktanya, tidak hanya tim yang dia urus. Tak terhitung dia turun tangan saat bobotoh berurusan dengan hukum. Di Malang pada 10 Juni 2009 misalnya, saat laga Persib melawan Persija Jakarta di Stadion Gajayana Malang.

Saat itu, bobotoh tertahan di Polres Malang saat hendak ke Stadion Gajayana. Polisi butuh jaminan bahwa suporter itu tidak membuat kerusuhan.

Umuh datang ke Polres Malang, menandatangani siap bertanggung jawab jika bobotoh berulah. Akhirnya bobotoh datang ke stadion.

"Saya tahu bobotoh sudah punya uang untuk beli tiket. Tapi waktu pertandingan sudah mepet. Saya pun berinsiatif memborong tiket agar bobotoh bisa masuk. Karena bagi saya, bobotoh adalah tenaga (pemain) ke-12 tim. Alhamdulillah, Persib menang menang dengan skor 2-1," ujarnya.

Meski menang, masalah belum tuntas karena bobotoh tertahan di stadion. Lagi-lagi Umuh turun tangan, dia menyewa bus untuk memulangkan bobotoh ke Surabaya.

"Alhamdulillah semuanya aman berkat kerja sama baik dengan aparat dan panpel di Malang," kata Umuh.

Umuh juga dikenal sebagai sosok dermawan pada pemain. Tidak jarang dia menyemangati tim dengan memberikan bonus.  Bahkan, saat Persib juara Indonesia Super League 2014, skuat tim saat itu dia berangkatkan Umroh ke Tanah Suci. 

Dia juga sangat bela pada pemain di samping dermawan. Pernah satu kali, Vladimir Vujovic terancam hengkang seusai juara Indonesia Super League 2014 karena masalah besaran nilai kontrak. Sedangkan di sisi lain, kualitas Vladimir Vujovic tidak diragukan lagi.

Gesekan itu terdengar ke telinga Umuh. Wa Haji Umuh belakangan mengurus kontrak Vujovic dengan Direksi PT Persib Bandung Bermartabat sehingga akhirnya bek asal Montenegro itu berkiprah di Persib hingga menjuarai Piala Presiden 2015.

Dinamika di Persib Bandung 

Berbagai suka duka dialami Umuh selama 12 tahun mengawal Persib Bandung.  Dia sempat beberapa kali mengundurkan diri dari manajemen tim namun akhirnya tetap mengawal tim.

Selain itu, Umuh juga dikenal sebagai sosok yang berterus terang dan tegas pada pemain, tim dan kondisi sepakbola tanah air.

Catatan Tribun, lebih daru dua kali dia menyatakan mundur dari tim. Pada 2012 dan pada 2015 misalnya. Saat itu, dia dikabarkan berseteru dengan manajemen tim hingga karena kondisinya yang sakit-sakitan. Namun toh, dia tetap memimpin Persib.

Hingga akhirnya, pada 2014, Persib Bandung juara Indonesia Super Leage (ISL) di Palembang mengalahkan Persipura Jaya Pura lewat drama adu penalti. Setibanya di Bandung, dia langsung menggunduli rambutnya.

Pada 2020, Umuh mengundurkan diri. Untuk selanjtnya, pria yang akrab disapa Wa Haji Umuh itu akan fokus kepada jabatannya sebagai Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).

"Saya sekarang di Persib cukup dengan di komisaris. Saya tegaskan, saya tidak jadi manajer Persib lagi," ucap Umuh. 

Umuh menuturkan, keputusannya itu dilakukan secara sepihak. Artinya, Umuh belum menyampaikan secara resmi pengunduran dirinya kepada manajemen.

"Ini saya belum bicara sama Pak Zainuri Hasyim (Komisaris PT PBB), tetapi saya katakan seperti itu sekarang. Begitu pula dengan Pak Glenn Sugita (Direktur PT PBB)," ucap Umuh.

Namun, keputusannya untuk mundur dari jabatan manajer tim sudah bulat. Ada beberapa alasan dibalik keputusan Umuh mundur dari jabatannya, utamanya adalah faktor keluarga dan ingin istirahat.

"Tahun ini istirahat dulu, saya cukup dengan komisaris. Ada desakan keluarga juga, bilang udah, Pak, cape," katanya.

Berita Persib Bandung

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved