Kebutuhan Dapur Mendesak, Masa PPKM Darurat Anggota BPD di Pangandaran Relakan Jual Angsa Peliharaan

Kebutuhan dapur mendesak, seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Pangandaran terpaksa menjual tiga angsa dan ayamnya

Penulis: Padna | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/PADNA
Surkiah (54) anggota BPD Sindangwangi, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran menjual ayam dan angsanya akibat terdampak pandemi dan PPKM Darurat. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Kebutuhan dapur mendesak, seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Pangandaran terpaksa menjual tiga angsa dan ayamnya.

Ia bernama Surkiah (54) anggota BPD Sindangwangi, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Karena semua anaknya sudah berkeluarga, dan berjauhan, Surkiah di rumah kecilnya hanya tinggal bersama suami dan ibunya yang sudah tua. 

Setiap harinya selain beraktivitas di desa dan pengurus rumah tangga, Ia beternak ayam dan angsa di samping rumahnya.

Ia juga mempunyai suami yang bekerja sebagai buruh serabutan. Namun karena penyakit yang dideritannya, Ia tidak bisa maksimal bekerja memenuhi kebutuhan keluarganya.

Akibatnya, kebutuhan pokok sehari-hari untuk menghidupi tiga orang di rumahnya terpaksa Surkiah banting tulang membantu suaminya.

"Daripada kebutuhan kekurangan meskipun harganya murah dan tak cukup, yang ada saja dijual. Saya kan punya angsa dan ayam, satu persatu Saya jual. ," ujar Surkiah saat ditemui Tribunjabar.id di halaman rumahnya, Rabu (14/7/2021).

Menurutnya, semenjak pandemi Covid-19 memang ekonomi cukup sulit, apalagi sekarang saat diberlakukan PPKM Darurat.

"PPKM Darurat membuat serba susah. Honor BPD juga belum dibayar semua, suami nganggur gak ada pekerjaan. Makan terus, pendapatan tak ada," katanya.

"Suami ada yang nawarin kerja, tapi pekerjaannya berat. Karena punya penyakit, ya terpaksa tidak bisa ikut kerja."

Surkiah mengungkapkan, Ia sudah sebisa mungkin mencari uang termasuk menjual sayur yang ada di halaman rumahnya.

"Tapi kan hampir setiap warga punya tanaman sayuran, jadi tak laku. Ke pasar tak ada yang nerima, kan PPKM Darurat jadi katanya dibatasi," ucap Surkiah.

"Makanya yang ada saja, soang (angsa) dan ayam saya jual daripada bingung. Ya tapi disyukuri saja, yang lain mungkin ada yang lebih kekurangan."

Ia berharap, semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan selain ativitas, perekonomian juga bisa normal kembali.  (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved