Petugas Pemulasara Jenazah Covid-19 di RSUD Ciereng Subang Mogok, Wagub Minta Pemkab Beri Perhatian
Wagub Jabar meminta Pemkab memerhatikan petugas yang berkaitan dengan penanganan Covid-19. Ia juga meminta petugas pemulasara di Subang tak mogok.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: taufik ismail
Padahal, kata Heri, selama masa pandemi saja di mulai Maret 2020 lalu, mereka telah memulasarakan lebih dari 500 jenazah, baik yang positif Covid-19 maupun yang suspect Covid-19.
"Kami melaksanakan tugas, salah satu tim kami sempat terpapar Covid-19. Dia isolasi mandiri tanpa ada bantuan apapun dari pihak RSUD," kata dia.
Banyak di antara petugas pemulasara merupakan keluarga penuh keterbatasan.
"Mereka tak ada pekerjaan lain, masa selama berbulan-bulan untuk makan sehari-hari saja kami harus berhutang, makan selama di rumah sakit kami bahkan ambil kantong sendiri," ucapnya.
Heri berharap aksi mogok tersebut tak berkepanjangan, dan permintaan insentif mereka agar segera dicairkan,
"Kami mohon kepada pemangku kebijakan dalam hal ini Direksi di RSUD Subang agar mendengar keluhan kami, sebetulnya kami tak mau aksi ini berkepanjangan," katanya.
Terpisah, Bupati Subang Ruhimat mengatakan bahwa kabar mogoknya tenaga pemulasara jenazah tersebut tidak benar.
"Begini sebenarnya kami mengeluarkan insentif yang tampaknya layak, namun terkait hal itu. Informasi seperti itu menurut saya itu tidak benar," kata Ruhimat ketika dikonfirmasi Tribun di Alun-Alun Subang, Kamis (8/7/2021).
Baca juga: Pemulasara Jenazah RSUD Ciereng Subang Mogok Kerja Karena Tidak Diberi Upah dan Insentif