Tambah Ratusan Tabung Oksigen, Jabar Dirikan Posko Oksigen di Tiap Kota dan Kabupaten

Strategi peningkatan distribusi dan pengadaan tabung oksigen diyakini bisa menjawab tantangan keperluan oksigen medis di Jawa Barat.

Dokumentasi RSUD Lembang :
Petugas RSUD Lembang saat mengecek stok oksigen. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggandeng BUMN, BUMD, dan lembaga lainnya, untuk pemenuhan kebutuhan oksigen dan tabung oksigen di fasilitas layanan kesehatan di Jawa Barat.

Sejak beberapa hari lalu, ketersediaan oksigen untuk perawatan pasien Covid-19 mengalami penurunan di sejumlah rumah sakit.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Taufiq Budi Santoso, mengatakan langkah awalnya adalah pengadaan tabung gas baru untuk medis sebanyak 300 tabung oksigen volume 6 meter kubik dan 100 tabung baru kapasitas 1 meter kubik.

"Pemprov Jabar akan menggunakan dana Baznas yang pengadaannya akan difasilitasi BUMD PT Jasa Sarana. Ini akan disingkronkan dengan penyiapan buffer stok tabung gas oksigen," katanya melalui ponsel, Senin (5/7/2021).

Pemprov juga menaruh perhatian serius pada penyiapan kebutuhan oksigen untuk masyarakat terutama yang tengah menjalani isolasi mandiri.

"Ini sedang dibahas lebih teknis karena untuk masyarakat yang isoman dan jauh dari fasyankes butuh fasilitasi tabung oksigen kecil," katanya.

Taufiq memastikan langah kerja sama penting dengan BUMN PT Krakatau Steel lewat PT Krakatau Natural Resources.

Baca juga: RSUD Kota Bandung Kekurangan Oksigen, Dirut Sebut Vendor Belum Berikan Kepastian Waktu Pengiriman

Kerja sama yang tengah dilakukan BUMD PT Migas Hulu Jabar ini memastikan Jawa Barat mendapat kuota pengisian oksigen sebanyak 150 tabung volume 6 meter kubik per hari.

"Kami juga melakukan penjajakan dengan BUMN lain termasuk Pusri dan Pertamina, kerja sama ini sudah dimulai dengan PT Krakatau Natural Resources," katanya.

Pemprov Jabar juga menurutnya sudah menghitung kebutuhan oksigen medis hingga akhir Juli 2021. Pihaknya menargetkan upaya yang sudah disusun ini bisa memenuhi 10 persen kekurangan yang mencapai 9.000 tabung baru.

“Kami berterima kasih karena banyak peran penting dari sejumlah sektor, salah satunya dukungan dari Kementerian BUMN lewat Krakatau Steel, Pusri, dan Pertamina,” katanya.

Strategi peningkatan distribusi dan pengadaan tabung oksigen, katanya, diyakini bisa menjawab tantangan keperluan oksigen medis di Jawa Barat.

Saat ini sedang dilakukan tindak lanjut dari strategi untuk mengatasi persoalan suplai oksigen dan suplai tabung.

Baca juga: Soal Kelangkaan Oksigen di Rumah Sakit, Begini Kata Kepala Dinkes Kota Bandung

Taufiq mengatakan guna menjalankan strategi pihaknya mengoptimalkan peran seluruh pihak mulai pemerintah kabupaten/kota, swasta, BUMN, BUMD hingga Baznas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved