Virus Corona di Jabar
Polda Jabar Data Distributor Oksigen, Penimbun Oksigen Bakal Diberi Sanksi Tegas
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, selain urusan perdagangan, penimbunan oksigen saat ini termasuk kejahatan kemanusiaan
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Tindakan tegas bakal diberikan Polda Jawa Barat terhadap oknum penimbun oksigen yang saat ini mengalami kelangkaan.
Sejak pekan lalu, sejumlah Rumah Sakit di Kota Bandung dan daerah lain di Jawa Barat mengeluhkan kekurangan stok oksigen untuk membantu pasien Covid-19 dengan gejala berat.
Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, selain urusan perdagangan, penimbunan oksigen di tengah kondisi saat ini termasuk kejahatan kemanusiaan.
"Akan berproses, kita lihat dulu penimbunan dengan alasan seperti apa, izinnya bagaimana, tentunya itu akan diproses dan kalau terbukti akan ditindak tegas," ujar Erdi A Chaniago saat dihubungi, Senin (5/7/2021).
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar, kata dia, sedang mendata distributor oksigen di wilayah Jawa Barat.
Pendataan itu untuk mempersempit celah terjadinya upaya penimbunan oksigen oleh oknum-oknum tertentu.
Baca juga: Tambah Ratusan Tabung Oksigen, Jabar Dirikan Posko Oksigen di Tiap Kota dan Kabupaten
Selain mewaspadai penimbunan, ia mengimbau masyarakat agar teliti saat membeli oksigen. Sebab, kata dia, dikhawatirkan terjadi pemalsuan atau pengurangan isi dari oksigen tersebut.
"Harus waspada memang di situasi begini orang hanya berpikir membutuhkan oksigen tanpa melihat bagaimana kemasan, perolehannya. Sehingga diharapkan masyarakat meningkatkan kewaspadaannya," ucapnya.
Sejauh ini, pihaknya belum menemukan adanya dugaan penimbunan oksigen. Menurutnya, kelangkaan terjadi akibat stok oksigen yang mulai menipis karena kebutuhan untuk pasien Covid-19 yang meningkat.
"Sehingga butuh waktu untuk pengadaan oksigen tersebut. Kita sudah bekerja untuk mendata para distributor untuk melihat apakah ada ketersediaan stok atau tidak," katanya.