Soal Jabar Lockdown, Pak Uu Sebut Itu Hasil Konsultasi dengan Nakes, Tegaskan Keputusan di Gubernur

Uu mengatakan ia pun dalam pemberitaan terdahulu hanya menyatakan akan menyampaikan aspirasi sebagian masyarakat tersebut kepada Gubernur Jabar Ridwan

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
Biro Adpim Jabar
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menegaskan soal Jabar lockdown hanyalah aspirasi setelah dia berkonsultasi dengan naker. Segala keputusan, menurut dia tetap ada di Gubernur. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengklarifikasi mengenai isu pemberlakuan PSBB atau lockdown di Jawa Barat.

Pak Uu mengatakan hal itu hanya usulan dari sejumlah warga dan hasil konsultasinya dengan tenaga kesehatan saat ia mendatangi sejumlah rumah sakit tempat perawatan pasien Covid-19, beberapa waktu lalu.

Uu mengatakan ia pun dalam pemberitaan terdahulu hanya menyatakan akan menyampaikan aspirasi sebagian masyarakat tersebut kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Bukan berarti, ia mengambil kebijakan tersendiri tanpa membicarakannya aspirasi tersebut dengan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Jawa Barat.

"Itu hanya lontaran, itu bukan keputusan. Karena saya mengerti sebagai Wakil Gubernur, tidak bisa melangkahi Pak Gubernur dalam membuat kebijakan," kata Uu melalui ponsel, Selasa (29/6).

Mengenai lockdown tersebut, katanya, memang dari awalnya hanya ide dan lontaran dari masyarakat yang khawatir akan penyebaran Covid-19 yang semakin meluas sampai-sampai banyak rumah sakit penuh.

Ia pun menyampaikan hal tersebut kepada Gubernur sebagai ide setelah melihat kondisi di rumah sakit.

"Juga hanya keinginan pribadi, setelah konsul dengan insan-insan kesehatan. Keputusan tetap di Pak Gubernur, dalam rapat Satgas bersama Forkopimda. Kemudian Pak Gubernur sendiri menyampaikan memang tidak ada lockdown di Jabar," tuturnya.

Selain itu, kata Uu, PSBB atau lockdown adalah kewenangan pemerintah pusat.

Hal ini disebabkan PSBB hanya bisa berhasil jika dilakukan di lebih dari satu daerah. Tidak bisa, katanya, hanya Jabar yang memberlakukan lockdown.

"Kami sebagai pemerintah hanya menerima aspirasi sebagian masyarakat, lontaran dari masyarakat sekitar dan insan kesehatan. Bukan berarti saya bertolak belakang dengan Pak Gubernur karena saya tidak mungkin melangkahi," tuturnya.

Uu mengatakan ia memang ditugaskan Gubernur Jabar untuk mengunjungi sejumlah rumah sakit yang tengah kewalahan merawat pasien Covid-19.

Ia kemudian menyampaikan kondisi di lapangan kepada media, kemudian isunya berkembang di media sosial dengan berbagai penafsiran.

"Saya sendiri tidak berani, dan memang tidak bisa memutuskan. Karena yang memutuskan adalah Pak Gubernur. Tapi isu ini malah berkembang dengan berbagai penafsiran di media sosial, padahal saya tidak pernah bertolak belakang dengan Pak Gubernur," katanya.

Di sisi lain, Uu meminta masyarakat untuk tidak ngeyel dan selalu mengikuti aturan pemerintah dalam menangani Covid-19.

Dalam kelelahannya, pemerintah tetap bekerja keras menangani Covid-19, begitupun masyarakat yang sudah jenuh dengan pandemi ini, diminta tetap taat kepada pemerintah.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved